Friday, June 04, 2010

Unbelievable Places

Ada sejumlah tempat yang pernah gue kunjungi, dan sampai sekarang gue nggak bisa lupa dengan tempat-tempat tersebut. Sebagian sangat berkesan karena kesempurnaannya yang seperti mimpi, membuat gue berharap suatu saat akan bisa kembali lagi ke sana. Tapi, sebagian lainnya berbekas di hati karena alasan yang bertolak belakang: tempatnya super duper busuk, mengecewakan yet unforgettable.

So, for the sake of memories, please let me reminisce for a while. And here they are!

1.Gili Nanggo, sebelah selatan pulau Lombok
Gue mendapat kesempatan ini saat bekerja di sebuah majalah lifestyle. Serasa ketiban durian runtuh, gue diminta untuk meliput perjalanan cruise dari Bali ke Lombok. Dan salah satu perhentian yang paling berkesan adalah di Gili Nanggo, tempat gue berkenalan dengan snorkeling untuk pertama kalinya. It was incredible! Ratusan sosok ikan dalam berbagai bentuk dan warna, melintas begitu saja di depan mata gue, berseliweran di air yang super jernih. Koral dan tumbuhan laut yang tak kalah indah juga membuat gue terkagum-kagum. Dan yang lebih gila, gradasi air laut dari biru muda ke biru gelap betul-betul sempurna. Yang paling menyenangkan? Pantainya masih sepi, serasa berada di pantai milik sendiri. It felt like the time has stopped.

2. Bandarawela, Sri Lanka
Ini pengalaman tak terlupakan, bukan karena menyenangkan, tapi lebih karena ke-spooky-annya. Gue menginap di sebuah hotel lama di kota kecil Bandarawela di daerah pegunungan Sri Lanka, saat mengikuti workshop bersama NGO Jerman tempat gue bekerja saat itu. Bukan saja hotel kolonial itu berbentuk bangunan tua, tapi kamarnya pun tidak berubah semenjak didirikan pertama kali. Tempat tidur besar bertiang besi, kamar mandi dengan bath tub model lama, dan cermin besar yang menyeramkan, benar-benar membuat tidur menjadi susah selama seminggu menginap di sana. Botol air panas yang diselipkan ke bawah selimut memang menyenangkan, tapi hidup tanpa TV di sana benar-benar suatu cobaan!

3. Boekenmarkt @ Utrecht, Holland
For a booklover like me, this place is like heaven! Aula besar yang dipenuhi oleh ribuan buku dari berbagai genre, dengan harga yang relatif murah, benar-benar sangat menggoda iman. Memang kebanyakan buku yang dijual berbahasa Belanda, tapi masih cukup banyak sisa buku berbahasa Inggris untuk memenuhi troli yang gue seret-seret selama acara belanja. And that smell of old books, hmmm...delicious...=)

4. Papua New Guinea, or Papua Nugini
Semboyan negara tetangga kita ini adalah "Expect the Unexpected". And that is so true! Sejak pertama menginjakkan kaki di negara ini, adaaaa saja kejadian aneh dan tak terduga yang gue alami bersama bos gue. Kalau bukan karena urusan pekerjaan, mungkin gue nggak akan pernah terpikir untuk berkunjung ke Papua Nugini. Dari mulai jembatan yang hilang tiba-tiba dan membuat kita harus berputar arah setelah menempuh lebih dari separuh perjalanan, penduduk yang suka bertelanjang kaki ke mana-mana, sampai bau menusuk hidung saat memasuki supermarket atau bank karena orang-orang di sama memiliki masalah utama: bau badan! Belum lagi kebiasaan mereka untuk mengunyah beetle nut yang menyerupai sirih (tetapi dicampur dengan bubuk yang bisa membuat orang high), dan meludahkannya ke mana-mana. Eewww....Oh, di Papua Nugini juga pengalaman pertama gue presentasi di depan ratusan petani, dan disambut oleh tarian tradisional yang super heboh.

5. Bvlgari Hotel, Bali
This one is a very luxurious experience. Lagi-lagi keberuntungan gue saat bekerja di majalah hedon. Salah satu hotel termahal di Indonesia ini berhasil gue kunjungi dan membawa kenangan tak terlupakan. Private villa yang gue tempati benar-benar mewah, dengan pool sendiri dan berbagai amenities merek Bulgari (mulai dari sabun sampai parfum, yang dengan suksesnya dibawa pulang). Hotel ini juga punya private beach yang bisa dicapai dengan cara turun melalui lift kaca yang menempel di tebing. Huhu, nggak mau pulaaangggg....

6. New York City in new year's eve
This is like my favorite city in the world, and I do hope that someday I could be back there. Gue beruntung sempat mengunjungi New York sebelum peristiwa 9/11, tepatnya di malam pergantian milenium. Semua orang sibuk mempersiapkan acara besar di kota itu, dan suasananya benar-benar tidak bisa dibeli oleh apapun. Times Square yang penuh kehebohan, toko-toko dengan promosi Y2K nya, orang-orang yang berlalu-lalang...Ditambah dengan menyempatkan diri menonton pertunjukan Broadway. Amazing.

7. Singapore Zoo
Kalau pergi ke Singapura, please sempatkan istirahat sejenak dari Orchard Road dan berkunjung ke kebun binatangnya. It's really worth your time! Salah satu kebun binatang terbaik di dunia, dan ditata dengan sangat-sangat rapi. Kalau dipikir-pikir betapa negara kecil yang miskin sumber daya ini bisa membuat atraksinya menjadi sangat menarik, agak menyebalkan juga sih. I love the polar bears and the lions. And I hope someday Ragunan could match this place!

8. Louvre Museum, Paris
Nggak perlu dibilang lagi, the most amazing museum I've ever been to. Satu hari penuh gue muter-muter di sini, tetep aja belum semuanya berhasil dilihat. Begitu banyak peninggalan sejarah disimpan di sini, dan gue sama sekali nggak ngerasa rugi ngeluarin uang buat bayar tiket masuknya. Apalagi setelah capek banget seharian keliling-keliling, gue bisa ngejogrok di bangku taman yang terletak persis di samping bangunan, sambil menikmati teriakan anak kecil dan hangatnya musim panas Paris. Ahhhh....perfecto.

9. Takengon, Aceh
Bukan suatu tempat yang menyenangkan, dan gue ke sini dalam rangka pekerjaan juga. Tapi tempat ini mampu membuka mata gue tentang realita kehidupan di Indonesia, khususnya di daerah konflik seperti Aceh. Hanya ada tiga restoran layak makan di seluruh kota, banyak keluarga yang kehilangan anggotanya akibat pemberontakan GAM, dan perkebunan kopi yang diselingi dengan tanaman ganja di sana-sini. Ow...and I stopped drink coffee after I went here...it was too much for me.

10. Strolling around Bandung
My hometown, my everlasting love. Entah sudah berapa kali gue mengungkapkan kecintaan gue sama kota Bandung di dalam blog ini.Mungkin Bandung yang sekarang sudah berbeda dengan Bandung yang gue kenang, tapi itu nggak menyurutkan rasa sayang gue sama kota ini. Menyusuri Taman Sari di sore hari sambil mendengarkan radio Oz, mampir sejenak di Warung Laos atau Selasar Sunaryo, jajan gorengan di Jalan Bungur, lalu mengobrol bersama orang-orang tersayang di rumah. It always makes me sad to think that how time flies so fast, and how my heart still belongs to the past sometimes...

Masih banyak sih, tempat yang tak terlupakan dalam perjalanan hidup gue. Lapangan bola ArenA di Amsterdam saat menonton Liga Champions, kota Berlin saat final Piala Dunia 2006, liputan di bundaran HI saat demo ribuan orang, menyusuri Las Ramblas di Barcelona, menginjak pasir Pantai Waikiki di Hawaii, menonton konser Jason Mraz di Java Jazz saat sedang hamil 3 bulan, honeymoon di Le Jardin Villa di Seminyak, atau merasakan salju pertama di Belanda...Maybe I will share about them again someday...=)

I cherised every second of my life..and I thank God for what I had so far...and for whatever I will have in the future.

3 comments:

  1. Youknowwho1:53 PM

    Hey astrid! Aku tunggu blog km dibikin buku :D

    ReplyDelete
  2. uuuuu.... menyenangkan banget....

    ReplyDelete
  3. Ga pernah tau lho ada sedemikian banyak tempat yang punya kenangan.. ayo teruskan

    ReplyDelete