Showing posts with label postcrossing. Show all posts
Showing posts with label postcrossing. Show all posts

Friday, October 04, 2013

Singapore Philatelic Museum

Saat berkunjung ke Singapura bulan lalu untuk tugas kantor (of course! huhu), gue menginap di Peninsula Hotel, di dekat City Hall. Gue selalu bertekad, di setiap traveling yang berhubungan dengan kerjaan, gue harus menyempatkan diri untuk setidaknya mengunjungi satu tempat yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan :)

Gue langsung mengubek-ngubek peta Singapura sambil mengira-ngira kapan bisa kabur dari si bos (yap, traveling sama bos lebih menantang lagi karena harus tau banget kapan waktunya melipir). Akhirnya kesempatan itu datang saat ada jeda waktu di siang hari, sebelum kembali ada acara sore harinya. Dengan alasan mau cari oleh-oleh buat Yofel (yang memang beneran gue lakukan sih), akhirnya gue pun berhasil kabur.

Ada beberapa tempat menarik yang sebenarnya bisa dikunjungi di daerah hotel. Yang pertama dan paling menggiurkan buat gue adalah Bras Basah, kompleks penjualan second hand books yang harganya murah meriah. Tapi tentunya mampir ke sana nggak cukup hanya 2 jam saja, jadi dengan sangat terpaksa option ini pun harus dicoret. Pilihan lain adalah Mint Toy Museum, museum mainan yang kelihatannya menarik banget. Tapi berhubung jarak dengan hotel masih agak jauh dan kemungkinan menghabiskan waktu di perjalanan, pilihan ini juga dicoret. Maka tersisalah pilihan terakhir, yaitu Singapore Philatelic Museum, yang kalau melihat dari peta sih, sepertinya nggak jauh dari hotel.

Singapore Philatelic Museum


Ternyata setelah pusing mengira-ngira arah, gue baru sadar kalau museum ini letaknya persis di belakang hotel, bahkan kelihatan dari jendela kamar gue. Zzzzz.... Dasar tukang nyasar dan langganan disoriented nih!

Museum ini terletak di daerah yang memang masih dipadati oleh bangunan bergaya kolonial Inggris, terlihat juga dari tampak depan bangunan dengan bata merah dan atap putih yang khas jaman dulu. Banner dan poster warna-warni menambah keceriaan museum ini. Lebih tampak seperti sekolah anak TK daripada bangunan museum sebenarnya. Masuk ke dalam suasananya pun menyenangkan, cerah dan bersih. Meski bangunannya kuno, tidak ada kesan angker sama sekali. (Jadi inget beberapa museum di Jakarta yang agak menyeramkan suasananya, huhu)

Tiket masuknya hanya $6 saja untuk dewasa, dan gue langsung masuk ke ruangan depan, tempat berlangsungnya pameran kompetisi stamp collection antar sekolah di Singapura. Yang menang memang keren-keren banget koleksinya.

Stamp collecting competition
 Dari sana, gue berlanjut ke ruangan display. Museum filateli ini dibagi dalam 4 ruangan utama yang menempati lantai dasar dan lantai atas bangunan. Orange Room merupakan ruangan tempat kita diperkenalkan dengan asal mula prangko, Purple Room menjabarkan tentang langkah-langkah pembuatan prangko dalam detail yang menarik, Room of Rarities menyimpan koleksi prangko langka museum ini, dan Heritage Room menyinggung sejarah Singapura secara general.

Purple Room, warnanya eye catching banget!
 Selain itu, ada juga Children's Gallery yang sering menampilkan eksibisi khusus anak-anak. Waktu gue ke sana, eksibisinya adalah tentang permainan Ular Tangga (Snakes & Ladders) yang diselenggarakan dalam rangka merayakan tahun ular.

Snakes & Ladders - I wish Yofel was here!

Terakhir sebelum pulang, gue mampir ke souvenir shop (of course!!) untuk membeli beberapa postcard termasuk vintage Singapore. Gong-nya tentu saja ketika gue menemukan koleksi prangko dinosaurus yang dijual dengan harga $3. Uhuhuhu unyu banget! One day kalau Yofel udah gede, rencananya koleksi ini mau dihibahkan buat dia aja :)

Dino stamp

Overall Singapore Philatelic Museum sangat menarik untuk dikunjungi. Kesederhanaan konsepnya didukung oleh fasilitas yang keren, menarik, dan ramah untuk anak-anak, sehingga tema prangko yang bisa dibilang sudah ketinggalan jaman, masih bisa tetap dinikmati oleh anak-anak masa kini (yang lebih familiar mengirim email daripada postcard!) tanpa berkesan membosankan.

Dan untuk kesekian kalinya, tentu saja gue masih berharap Indonesia akan punya lebih banyak museum keren seperti ini lagi! Bisa kok! :)

Singapore Philatelic Museum
23 B Coleman Street, Singapore
www.spm.org.sg









Monday, April 23, 2012

Around the World with Piece of Papers

Semenjak kenal dengan Postcrossing, situs untuk para pencinta postcard di seluruh dunia, rasanya gue selalu semangat untuk mengecek mail box di apartemen. Sudah sangat lama mail box gue nggak berisi sesuatu yang menyenangkan, karena biasanya hanya kedatangan tagihan kartu kredit, tagihan listrik dan air, atau paling banter brosur promosi.

Sistem Postcrossing adalah, kita mengirim kartu pos untuk seseorang yang alamatnya dikirim random oleh sistem pada kita. Sebaliknya, nanti akan ada orang lain (yang juga dipilih acak oleh sistem) yang akan mengirimkan kartu pos pada kita. Dan ternyata, mendapatkan kartu pos yang dikirim dari negara antah berantah oleh seseorang yang bahkan nggak kita kenal, rasanya nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata! Memegang kartu bergambar pemandangan dengan warna-warni cerah, membaca tulisan tangan yang kadang rapi kadang butek, melihat prangko yang lucu-lucu, ya ampuuun...hidup gue berasa berwarna lagi.

Gue sempat berpikir, betapa banyaknya kehilangan yang kita alami di jaman digital seperti sekarang ini. Ketika sms dan twit sudah bisa mewakili ucapan selamat atau bertukar kabar, sarana seperti surat dan kartu pos pun menjadi kadaluarsa. Ngapain capek-capek kirim kartu selamat ulang tahun atau lebaran kalau sekarang kita bisa dengan mudah menggunakan BBM atau whatsapp (yang gratis pula!). Namun memang semua yang kuno itu justru memiliki nilai lebih. Gue mendapatkan satu orang penpal dari Estonia yang malah jadi langganan tuker-tukeran kartu. Pernah juga gue lagi mengalami hari yang sangat buruk, dan tiba-tiba mendapat paket dari seorang anak laki-laki di Jerman, yang berisi kartu pos, permen dan permen karet! He really made my day. Ada juga seorang cewek dari Malaysia yang mengirimkan kartu pos bergambar dinosaurus, karena gue menulis di profile page gue di Postcrossing kalau saat ini Yofel sedang tergila-gila dengan dinosaurus, dan kita menerima segala jenis postcard dengan unsur dino =D
Nggak ada yang mengalahkan perasaan happy saat menerima pesan kalau kartu pos kita sudah sampai dan disukai oleh si penerima. Mungkin rasanya mirip dengan saat kita menerima selembar kartu pos berisi sekelumit cerita tentang sebuah negara yang entah kapan akan bisa kita kunjungi. Gue jadi tahu kalau Hello dalam bahasa Finlandia itu sama dengan bahasa Indonesia (Hai), kalau Lithuania memiliki katedral yang sangat indah, dan kartu pos paling lucu biasanya datang dari Belanda!

Yang juga gue sadar, ternyata susah banget cari kartu pos lucu-lucu di Indonesia. Kebanyakan adalah kartu pos standar, yang bergambar pemandangan atau salah satu daerah di Indonesia. Tapi, meski menurut kita agak basi, ternyata kartu-kartu paling sederhana pun menjadi luar biasa berkesan bagi si penerima di negeri yang jauh! Gue jadi lebih rajin melihat peta sekarang, menandai titik-titik tempat para postcrosser berada, dan berharap suatu saat gue bisa melihat tempat-tempat di kartu pos itu dengan mata kepala gue sendiri =)