Semenjak kenal dengan Postcrossing, situs untuk para pencinta postcard di seluruh dunia, rasanya gue selalu semangat untuk mengecek mail box di apartemen. Sudah sangat lama mail box gue nggak berisi sesuatu yang menyenangkan, karena biasanya hanya kedatangan tagihan kartu kredit, tagihan listrik dan air, atau paling banter brosur promosi.
Sistem Postcrossing adalah, kita mengirim kartu pos untuk seseorang yang alamatnya dikirim random oleh sistem pada kita. Sebaliknya, nanti akan ada orang lain (yang juga dipilih acak oleh sistem) yang akan mengirimkan kartu pos pada kita.
Dan ternyata, mendapatkan kartu pos yang dikirim dari negara antah berantah oleh seseorang yang bahkan nggak kita kenal, rasanya nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata! Memegang kartu bergambar pemandangan dengan warna-warni cerah, membaca tulisan tangan yang kadang rapi kadang butek, melihat prangko yang lucu-lucu, ya ampuuun...hidup gue berasa berwarna lagi.
Gue sempat berpikir, betapa banyaknya kehilangan yang kita alami di jaman digital seperti sekarang ini. Ketika sms dan twit sudah bisa mewakili ucapan selamat atau bertukar kabar, sarana seperti surat dan kartu pos pun menjadi kadaluarsa. Ngapain capek-capek kirim kartu selamat ulang tahun atau lebaran kalau sekarang kita bisa dengan mudah menggunakan BBM atau whatsapp (yang gratis pula!).
Namun memang semua yang kuno itu justru memiliki nilai lebih. Gue mendapatkan satu orang penpal dari Estonia yang malah jadi langganan tuker-tukeran kartu. Pernah juga gue lagi mengalami hari yang sangat buruk, dan tiba-tiba mendapat paket dari seorang anak laki-laki di Jerman, yang berisi kartu pos, permen dan permen karet! He really made my day. Ada juga seorang cewek dari Malaysia yang mengirimkan kartu pos bergambar dinosaurus, karena gue menulis di profile page gue di Postcrossing kalau saat ini Yofel sedang tergila-gila dengan dinosaurus, dan kita menerima segala jenis postcard dengan unsur dino =D
Nggak ada yang mengalahkan perasaan happy saat menerima pesan kalau kartu pos kita sudah sampai dan disukai oleh si penerima. Mungkin rasanya mirip dengan saat kita menerima selembar kartu pos berisi sekelumit cerita tentang sebuah negara yang entah kapan akan bisa kita kunjungi. Gue jadi tahu kalau Hello dalam bahasa Finlandia itu sama dengan bahasa Indonesia (Hai), kalau Lithuania memiliki katedral yang sangat indah, dan kartu pos paling lucu biasanya datang dari Belanda!
Yang juga gue sadar, ternyata susah banget cari kartu pos lucu-lucu di Indonesia. Kebanyakan adalah kartu pos standar, yang bergambar pemandangan atau salah satu daerah di Indonesia. Tapi, meski menurut kita agak basi, ternyata kartu-kartu paling sederhana pun menjadi luar biasa berkesan bagi si penerima di negeri yang jauh!
Gue jadi lebih rajin melihat peta sekarang, menandai titik-titik tempat para postcrosser berada, dan berharap suatu saat gue bisa melihat tempat-tempat di kartu pos itu dengan mata kepala gue sendiri =)