Sunday, October 29, 2006

Kamu

Iya, kamu..
Yang selalu nyela aku karna kegendutanku..
Yang sering bangunin aku dengan telfon"mu..
Dan memenuhi inbox-ku dengan SMS"mu..

Kamu..
Yang bikin hari"ku jadi berwarna..
Yang selalu bisa buat aku ketawa..
Dan berusaha untuk selalu ada..

Kamu..
Satu alasan untukku mencinta..
Dan yakin kalau semuanya akan baik" saja..

Kamu..
Aku kangen..

Wednesday, October 18, 2006

hope

Kalau sudah berada di titik terskeptis tentang suatu hal, lalu tiba" ada sekelumit pencerahan muncul di depan mata, apa reaksi terwajar yang akan muncul dari diri seseorang?

Tidak percaya, senang, takut kalau semuanya hanya sementara belaka, dan jauhhhh di lubuk hati terdalam, lebih dari segalanya, berharap supaya ini adalah sesuatu yang real. Bukan ilusi. Bukan temporary.

Dan harapan, meskipun kadang menyesatkan, ada kalanya harus dilakukan. Dinikmati. Karena tanpa harapan, apa artinya hidup? =)

Monday, October 09, 2006

5 Kilogram Pembawa Bencana

Oke, udah seminggu lebih gue pulang, dan sementara ini agenda gue masih seputar ketemuan sama temen" lama, mulai dari temen kuliah, temen sma, temen masa kecil, dan temen" lainnya.
Hasil dari ketemuan" itu, selain melampiaskan rasa kangen, mengupdate gosip terbaru (yang biasanya berkisar antara: si ini mau merit tanggal segini lho....), sambil memuaskan hasrat jajan, adalah menerima cercaan tentang berat badan gue.

Sampe" gue bikin janji, orang ke 50 yg bilang "Astrid...jadi gendutan ya sekarang??" bakal gue kasih suvenir cantik dari negeri penjajah. Hehehe...

Tapi gue jadi agak" introspeksi diri juga. Selama ini, gue selalu mikir kalo orang yg keluar negeri dan pulangnya jadi gendut adalah sebatas mitos belaka, setidaknya buat diri gue, karena gue bukan orang yang gampang menjadi gendut.

Tapi ternyata, berada 1 taun di antara keju, susu, slaagroem, kentang goreng dan mayones, bener" bikin berat badan gue bertambah 5 kilogram, yang sialnya, membuat muka gue menjadi sangat bulet, dan nomer celana gue naik 1 level.

Dan sangatlah nggak membantu waktu si komentator, yang mungkin sedikit menyesal setelah melihat tampang gue yang sedih karena mendengar kata "gendut", buru" berusaha menghibur dengan kalimat: "Tapi bagusan sekarang kok, dulu sih terlalu kurus.."

Arghhhhhhh! Mari", berolah raga!