Tuesday, May 21, 2013

A Glimpse of Hope

With Pak Anies & Cecil. Thanks to Ira for the pic!
Membaca atau menonton berita tentang Indonesia akhir-akhir ini selalu membuat sakit hati. Iya nggak sih? Males banget buka koran atau nonton TV yang isinya kalo nggak tentang korupsi, partai politik yang nggak jelas, banjir dan bencana alam, atau suasana pemerintahan yang sepertinya berasa balik lagi ke Orde Baru. Bikin sedih, kecewa, dan putus asa sama negara ini. Ke mana ya moral orang-orang?? Yang bisa santai aja setelah nilep uang negara milyaran rupiah, bahkan nggak malu-malu mengulanginya lagi sesudah keluar dari hukuman penjara yang hanya 5 tahun lamanya.

Gue nggak nyalahin orang-orang yang serius mempertimbangkan untuk pergi dari Indonesia, find a living somewhere else, leaving this country for good. Apalagi kalau mengingat masa depan anak-anak kita.. Gimana jadinya Indonesia 20 tahun-an mendatang? It seems that either you follow the crazy values or you just gone crazy yourself!

Tapi syukurlah, Indonesia masih memiliki sedikit harapan. Setidaknya, itu yang ada di pikiran gue saat kemarin ini mengikuti acara Pre Departure Orientation, semacam briefing sebelum keberangkatan, untuk para penerima beasiswa Fulbright yang akan sekolah di Amerika. Gue melihat banyak sekali potensi masa depan yang cemerlang untuk negara ini. Ada perempuan muda yang keterima di Harvard Law School, ada serombongan diplomat muda yang dapat beasiswa ke berbagai kampus di Washington, DC, ada juga anak-anak muda yang mengambil jurusan aerospace engineering, biochemical dan macem-macem lagi yang njelimet banget buatku. So very proud of them!

Yang lebih membuat bangga adalah melihat banyaknya alumni Fulbright yang kini sudah kembali ke Indonesia, berprestasi, dan memiliki kecintaan begitu besar dengan negara ini. Anies Baswedan misalnya, yang kemarin ini memberikan speech selamat jalan untuk para penerima Fulbright. Mendengar speechnya yang sangat-sangat inspiratif membuat gue berpikir ulang bahwa memang masih ada harapan untuk Indonesia. Bayangkan kalau ada beberapa ratus saja orang-orang seperti Pak Anies, yang peduli pada nasib anak bangsa, pendidikan dan hal-hal inspiratif lainnya, sepertinya Indonesia masih bisa berjuang mengatasi kekacauannya.

Saat mengobrol dengan Pak Anies tentang salah satu programnya yang keren, Kelas Inspirasi, gue masih berusaha mencari-cari alasan betapa susahnya buat gue apply program tersebut. Karena profesi gue yang abstrak, job desc yang nggak sejelas profesi lainnya...Tapi kata Pak Anies "Just do it. Kita selalu berpikir untuk berbuat sesuatu, tapi giliran sudah ada template atau caranya, kita selalu mencari alasan". Jleb. Gue langsung kepikiran betapa selama ini gue kebanyakan mengeluh, marah-marah, tapi sepertinya nggak melakukan sesuatu yang berarti.

Thank you Pak Anies for inspiring. Semoga gue bisa melakukan sesuatu yang lebih lagi dari yang sekarang gue lakukan. Because I don't want to give up on this country yet. Not now, where we still have a glimpse of hope within our reach.