Tahun 2005 gue awalin dengan penuh harapan.
Sukses dalam karir, hidup dan cinta...
Gue pasang target tinggi
Terhadap diri gue sendiri...
Ternyata hari demi hari berjalan
Dan sedikit demi sedikit gue mulai memupus harapan
Bukannya meningkatkan kualitas hubungan
Yang ada gue malah kehilangan...
Harapan semakin memudar
Waktu gue sadar
Gue masih sering menghindar
Lari dari kenyataan
Takut mengambil keputusan
Dan tidak mau mengakui kesalahan...
Di akhir tahun ini
Gue berusaha menengok ke belakang
Melihat perjuangan seorang perempuan
Dengan sedikit banyak kebodohan
Air mata yang kadang tidak tertahan...
Tapi gue masih bisa tersenyum
Karena setidaknya
Banyak pelajaran
Yang gue dapet
Yang bisa membuat gue
Mengawali tahun yang baru
Dengan semangat yang tetap tinggi...
After all...
It's been a wonderful year for sure...=)
Thursday, December 22, 2005
Wednesday, December 14, 2005
The Simple Truth
One big question yang ada dalam benak gue sekarang adalah tentang sebentuk rasa bertajuk cinta. Mungkin karena udah nyaris jam setengah tiga pagi, atau karena efek Baileys yang mulai naek ke otak gue, atau juga karena definisi International Aspects dalam tugas gue belum bertambah jelas, sementara deadlinenya kurang dari 48 jam lagi...
Pernah beberapa hari yang lalu, waktu lagi jalan", gue ngeliat ada satu poster lucu dipajang di toko. Posternya bergambar seorang cowok dan seorang cewek, masing" punya sebuah hati. Yang bikin dua sosok itu beda, hati si cewek terletak di daerah dada, seperti layaknya hati manusia berada. Sementara itu, hati si cowok berada tepat di daerah selangkangan. The Simple Truth, gitu judul poster itu. Singkat, tapi mengena, kalo menurut gue.
Bener" segampang itukah cowok menilai suatu hubungan? Hanya dari nafsu secara fisik? Karena kata teori, cowok emang lebih gampang memisahkan rasa cinta dan hubungan badan. It's totally a different thing for men. Sementara prinsip cewek, making love itu berarti bercinta, yang artinya melakukan hubungan dengan seseorang yang kita cinta.
Tapi apa bener semuanya bisa digeneralisasi? Bahwa cewek pasti tidak akan bercinta tanpa perasaan cinta, dan cowok tidak akan berpikir panjang untuk membawa seorang cewek ke ranjang, terlepas dari ada atau tidak perasaan sayang terhadap cewek itu...
Gue berada di tengah"...Gue masih percaya, kalo banyak cowok yang nggak seperti itu. Yang masih menghargai nilai" relationship...Yang masih mempertimbangkan perasaan cinta sebelum berpikir tentang tempat tidur... Dan yang masih mempunyai sebentuk hati di dalam dadanya...bukan di tempat yang lain..Semoga...
*Tapi gimana dengan cewek" yang justru sudah tidak punya hati di tempat yang semestinya ya?*
Pernah beberapa hari yang lalu, waktu lagi jalan", gue ngeliat ada satu poster lucu dipajang di toko. Posternya bergambar seorang cowok dan seorang cewek, masing" punya sebuah hati. Yang bikin dua sosok itu beda, hati si cewek terletak di daerah dada, seperti layaknya hati manusia berada. Sementara itu, hati si cowok berada tepat di daerah selangkangan. The Simple Truth, gitu judul poster itu. Singkat, tapi mengena, kalo menurut gue.
Bener" segampang itukah cowok menilai suatu hubungan? Hanya dari nafsu secara fisik? Karena kata teori, cowok emang lebih gampang memisahkan rasa cinta dan hubungan badan. It's totally a different thing for men. Sementara prinsip cewek, making love itu berarti bercinta, yang artinya melakukan hubungan dengan seseorang yang kita cinta.
Tapi apa bener semuanya bisa digeneralisasi? Bahwa cewek pasti tidak akan bercinta tanpa perasaan cinta, dan cowok tidak akan berpikir panjang untuk membawa seorang cewek ke ranjang, terlepas dari ada atau tidak perasaan sayang terhadap cewek itu...
Gue berada di tengah"...Gue masih percaya, kalo banyak cowok yang nggak seperti itu. Yang masih menghargai nilai" relationship...Yang masih mempertimbangkan perasaan cinta sebelum berpikir tentang tempat tidur... Dan yang masih mempunyai sebentuk hati di dalam dadanya...bukan di tempat yang lain..Semoga...
*Tapi gimana dengan cewek" yang justru sudah tidak punya hati di tempat yang semestinya ya?*
Tuesday, December 06, 2005
Christmas Song
Chestnuts roasting on an open fire
Jack Frost nipping at your nose
Yule-tide carols being sung by a choir
And folks dressed up like Eskimos.
Everybody knows a turkey
and some mistletoe
Help to make the season bright
Tiny tots with their eyes all aglow
Will find it hard to sleep tonight
Masuk bulan Desember, udara dingin, orang" berbaju tebel sibuk lalu lalang di sekitar Centrum dengan nenteng belanjaan, pohon natal besar di tengah The Passage, lampu-lampu biru sepanjang jalan, wangi kue dari setiap toko dan supermarket, harap" cemas menunggu turunnya salju, cari-cari kado di antara tanda SALE yang hampir ada di setiap toko, ngeliat pasangan-pasangan yang main ice skatting...
Gosh...I felt the spirit of Christmas everywhere...and it made me miss my home even more....
Jack Frost nipping at your nose
Yule-tide carols being sung by a choir
And folks dressed up like Eskimos.
Everybody knows a turkey
and some mistletoe
Help to make the season bright
Tiny tots with their eyes all aglow
Will find it hard to sleep tonight
Masuk bulan Desember, udara dingin, orang" berbaju tebel sibuk lalu lalang di sekitar Centrum dengan nenteng belanjaan, pohon natal besar di tengah The Passage, lampu-lampu biru sepanjang jalan, wangi kue dari setiap toko dan supermarket, harap" cemas menunggu turunnya salju, cari-cari kado di antara tanda SALE yang hampir ada di setiap toko, ngeliat pasangan-pasangan yang main ice skatting...
Gosh...I felt the spirit of Christmas everywhere...and it made me miss my home even more....
Thursday, December 01, 2005
Quarter Life Crisis?
Minggu lalu umur gue genap 25 taun. Seperempat abad, kalo bahasanya para pujangga. Ulang taun di negara orang, jauh dari keluarga dan temen" yang selama ini selalu ada buat gue, gue pikir bakal jadi hal yang mengerikan banget.
Tapi ternyata, disini gue malah nemu keluarga baru, temen"yang care sama gue, yang peduli buat ngucapin selamat, ngasih kado dan ngabisin hari itu bareng gue...It's not as bad as I thought anyway...
Salah seorang temen gue asal Taiwan ngomong ke gue, umur 25 itu peralihan dari a girl to be a woman. Dan gue jadi mikir, what is definition of woman sebenernya? Diliat dari penampilan gue misalnya, kayanya gue sama sekali nggak ngeliat ada perubahan yang berarti. Gue tetep suka sama t shirt junkies, celana jins dan sneakers. Gue bahagia banget waktu salah seorang temen terdeket gue ngasih kado kaos bola, dan bukannya sesuatu yang maksa gue buat jadi seorang "woman" dalam definisi yang general.
Tapi lepas dari urusan penampilan, gue sadar banyak hal yang masih harus gue perbaikin menyangkut kualitas kehidupan gue di umur 25 ini. Idealisme yang sempet goyah selama beberapa waktu terakhir, bagian spritual dari diri gue yang sepertinya semakin menguap, nilai" kehidupan yang buat gue masih blur, dan pencarian tempat buat gue berpijak.
Kadang gue masih suka ngerasa kehilangan diri gue, siapa gue, dan apa yang gue cari. Kadang rasa capek datang menyergap, bikin gue pengen sembunyi dari kerasnya hidup. Kadang sepi yang hinggap, dan nggak ada seorang pun yang bisa diajak berdiam di samping gue...
Tapi life goes on...And maybe 25 is not as scary as I thought..Just like my faraway birthday from my family...Selalu ada kejutan menyenangkan yang bisa terjadi...Even in my darkest hours...And in my-so-called-age...
Selamat datang umur 25...=)
Tapi ternyata, disini gue malah nemu keluarga baru, temen"yang care sama gue, yang peduli buat ngucapin selamat, ngasih kado dan ngabisin hari itu bareng gue...It's not as bad as I thought anyway...
Salah seorang temen gue asal Taiwan ngomong ke gue, umur 25 itu peralihan dari a girl to be a woman. Dan gue jadi mikir, what is definition of woman sebenernya? Diliat dari penampilan gue misalnya, kayanya gue sama sekali nggak ngeliat ada perubahan yang berarti. Gue tetep suka sama t shirt junkies, celana jins dan sneakers. Gue bahagia banget waktu salah seorang temen terdeket gue ngasih kado kaos bola, dan bukannya sesuatu yang maksa gue buat jadi seorang "woman" dalam definisi yang general.
Tapi lepas dari urusan penampilan, gue sadar banyak hal yang masih harus gue perbaikin menyangkut kualitas kehidupan gue di umur 25 ini. Idealisme yang sempet goyah selama beberapa waktu terakhir, bagian spritual dari diri gue yang sepertinya semakin menguap, nilai" kehidupan yang buat gue masih blur, dan pencarian tempat buat gue berpijak.
Kadang gue masih suka ngerasa kehilangan diri gue, siapa gue, dan apa yang gue cari. Kadang rasa capek datang menyergap, bikin gue pengen sembunyi dari kerasnya hidup. Kadang sepi yang hinggap, dan nggak ada seorang pun yang bisa diajak berdiam di samping gue...
Tapi life goes on...And maybe 25 is not as scary as I thought..Just like my faraway birthday from my family...Selalu ada kejutan menyenangkan yang bisa terjadi...Even in my darkest hours...And in my-so-called-age...
Selamat datang umur 25...=)
Subscribe to:
Posts (Atom)