Friday, July 11, 2008
It's a Mad, Mad, Mad Holiday
Beberapa minggu yang lalu gue dan keluarga besar dari pihak nyokap (yap, The Batak-ers) berlibur ke Bali. Ini kesempatan langka, karena untuk memberangkatkan sekitar 50-an anggota keluarga (termasuk segerombolan anak kecil yang over excited) ke tempat yang lumayan jauh termasuk kerjaan yang nggak gampang. Selama ini biasanya kita mentok sampai Bandung atau Puncak. Tapi tahun ini, mumpung ada kesempatan, termasuk tawaran hotel murah karena adanya koneksi dengan si empunya, akhirnya berangkatlah rombongan yang udah mirip rombongan sirkus ini ke Pulau Dewata.
Sebenernya gue juga sangat excited menunggu-nunggu liburan ini. Tapi sejak awal, adaaaa aja kesialan yang gue alamin. Pertama-tama adalah pesawat gue. Kita dibagi-bagi jadi beberapa rombongan, karena penuhnya pesawat di musim liburan sekolah. Dan gue kebetulan kebagian rombongan terakhir, naik Garuda yang seharusnya berangkat jam 9.30 pagi. Tapi apa mau dikata, di antara jarangnya pesawat Garuda yang terpaksa di-delay, entah kenapa justru pesawat gue lah yang harus mengalami kesialan itu. Nggak tanggung-tanggung, delaynya sampai 3 jam lebih. Akhirnya terpaksalah gue dan rombongan menghabiskan waktu di salah satu lounge berbekal pinjam meminjam kartu kredit.
Oke, gue pikir, nggak papa deh delay, yang penting gue mau seneng-seneng di Bali. Dan nyampe Bali, gue langsung melampiaskan kangen gue sama ponakan gue, Matthew, yang baru pertama kalinya menginjakkan kaki di Bali, dan main-main di pantai sama dia. Kebetulan banget, hotel kita langsung menghadap pantai yang lumayan sepi. Tapi di tengah hebohnya main terjang menerjang ombak, tiba-tiba gue meraba kantong celana pendek gue dan sadar, loh, HP gue di mana yaaaaa??? Perasaan tadi gue kantongin sebelum berangkat ke pantai. Paniklah gue, balik lagi ke kamar, ternyata nggak ada. Menyusuri jalanan tempat gue lewat, nihil. Dan dengan sia-sia mencari di seputaran pantai. Akhirnya, gue terpaksa merelakan HP gue (lagi!!!! setelah tragedi kecopetan di bis P6 beberapa tahun yang lalu) ditelan lautan...Lengkap dengan semua nomer-nomer kontak yang lagi-lagi nggak pernah gue back up. Huhuhu....
Perasaan gue langsung berbalik 180 derajat. Sepertinya liburan ini memang membawa sedikit demi sedikit kesialan buat gue.
Tapi toh, gue masih berusaha menikmati sisa liburan yang ada. Makan di Jimbaran, jalan di Legian, bahkan nonton Fire Dance di Uluwatu. Pokoknya turis banget deh...
Sampai akhirnya, sebuah kesialan lagi menghampiri gue. Waktu lagi berkunjung ke rumah salah satu teman lama keluarga gue di daerah Sanur, gue mengambil sebuah permen yang ditawarkan. Sebenernya permennya mungkin nggak kenapa-kenapa, tapi gigi gue aja yang memang bermasalah. Karena setelah kunyahan kesekian, permen yang sangat kenyal itu membawa serta tambalan gigi beserta pinggiran geraham gue yang langsung rompal. Gue langsung panik, membayangkan menjalani sisa liburan dengan gigi bolong dan perasaan senut-senut sepanjang hari. Sial.
Kalau menurut nyokap gue, kesialan itu datangnya tiga kali. Jadi seharusnya, setelah tiga kesialan berturut-turut ini, gue akan menjalani sisa liburan dengan tenang (di samping fakta nggak punya HP dan gigi linu-linu). Tapi justru keseruan yang paling edan masih disimpan untuk akhir liburan ini.
Setelah sebagian besar anggota keluarga pulang, gue dan adik gue memperpanjang liburan dan pindah dari Discovery Hotel di Kartika Plaza ke hotel yang lebih merakyat, Oasis Kuta. Lokasinya oke, harganya reasonable, dan desainnya yang minimalis juga lumayan bikin betah.Memang ada bau-bauan yang sedikit aneh di daerah balkon kamar kita (kamarnya langsung menghadap ke kolam renang besar yang terletak di bagian tengah hotel yang berbentuk huruf U), tapi kita berusaha untuk nggak peduli.
Sampai saat hari kedua kita nginep di sana, kita dibuat kaget dengan rombongan polisi yang tiba-tiba mengerumuni sekitar kamar kita. Usut punya usut, ternyata di balkon sebelah kamar kita, ditemukan janin yang udah berumur beberapa hari. Bayangin aja!!! Berasa ada di tontonan Buser atau acara-acara kriminal gitu. Dan gue sama adik gue langsung ngebayangin bau-bauan aneh yang udah kita cium keberadaannya sejak kemarin. Huaaaa!!!!! Gue nggak habis pikir, kenapa ada orang yang dengan gilanya meninggalkan janin di kamar hotel. Apa nggak ada tempat lain ya??? Sinting.
Dan itulah. Liburan gue diawali dengan kejadian menyebalkan, dan diakhiri dengan kejadian mengerikan. But overall I enjoyed my holiday, because what is a holiday without a little bit of madness, right? =)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment