Dan gue pun bercita-cita supaya Yofel setidaknya punya pengalaman liaht sawah, lihat bebek meleter dan kambing mengembik. Masalahnya, para oma-opa sekarang tinggal di kota-kota besar, di kompleks perumahan yang lebih dekat dengan mall ketimbang dengan sawah. Jadi gimana donk?
Untunglah, Ncus Yofel yang sudah bekerja mengurus Yofel selama 3 tahun ini berasal dari daerah yang masih cukup asri tapi nggak jauh-jauh banget dari Jakarta, yaitu Subang. Dan weekend Idul Adha kemarin kita memutuskan untuk jalan ke Subang, sekalian makan sate kambing dan merayakan 3 tahunnya Yofel (sekaligus 3 tahunnya Ncus bersama kita).
Dulu, jaman belum ada Cipularang, Subang adalah salah satu jalur favorit yang ditempuh untuk bisa sampai ke Jakarta. Biasanya, kalo pergi sama bokap, kita akan berhenti di salah satu resto dan makan siang di sana, atau mampir dulu ke Ciater sekadar kongkow-kongkow. Kangen juga suasana santai kayak gitu, karena kalo sekarang kan, Bandung-Jakarta bisa ditempuh dalam 2 jam (tanpa macet), businesslike banget deh feelnya, nggak ada santai-santainya sama sekali (Bahkan rest area nya pun terkesan penuh, serba buru-buru dan hectic).
Bagaimana dengan Subang saat ini? Meski sudah mengalami banyak perkembangan (ada Yogya department store yang cukup besar, lengkap dengan supermarketnya), namun suasana "kampung" nya juga masih berasa, apalagi kebanyakan orang masih bicara dalam bahasa Sunda. Senangnya =)
Kita menginap di Hotel Lotus, yang menurut anaknya Ncus, adalah hotel paling baru dan bagus di kota tersebut. Surprisingly, hotelnya bersih dan masih baru bangunannya, ada TV kabel dan wifi segala. Lokasinya juga persis di tengah kota, sehingga gampang kalau mau cari makan. Yang bikin terharu adalah waktu salah satu ponakan Ncus main ke kamar kita dan berseru dengan takjubnya, "Wah...ngeunaheun pisan euy ieu mah!" (Wah, enak banget ini sih!). Sementara si Ncus (yang punya pengalaman tinggal hotel-hotel bagus di berbagai negara) malahan sibuk menjelek-jelekkan hotel yang menurut dia "nggak ada apa-apanya dibanding Sheraton". Hahaha...kacau banget.
Anyway, we had a really-really great time there. Main ke rumah kakaknya Ncus yang masih tetanggaan sama sawah. Kesampaian juga Yofel ketemu kambing (yang selamat dari pemotongan massal hari itu), main sama ayam dan ngeliat bebek, mancing ikan dari baskom, dan lari-lari di pematang sawah. Yang lebih seru adalah karena salah satu cucu si Ncus, Ivan (yang dipanggil Aa Ipan sama Yofel) juga datang hari itu dan menemani Yofel main-main (sebelumnya mereka udah pernah ketemu pas di Bandung).
Semoga Yofel akan punya pengalaman seperti ini terus untuk ditulis di pelajaran mengarang nya suatu hari nanti, sehingga nggak perlu mengarang bebas sambil sirik-sirikan kayak gue dulu =)
Next time ke sini, mampir ke Ciater ah !
Ketemu kambing di tengah sawah =) |
Nasibmu oh ayammm... (tenang, abis ini dilepas lagi kok) |
Sepanjang pematang... |
yang ini agak gersang ya sawahnya? |
huaa.. kambing! gua juga pengen bisa ngelus2 kambing, pluss.. *ehemm* merah sapi, hahahahaha :D
ReplyDelete@Indah: hahaha merah sapi gw juga belom pernah tuuuh
ReplyDeletekalau nemu tempat yang bisa merah sapii, kasih tau yaa :))
ReplyDelete