Hari ini gue nonton Novel Tanpa Huruf R.
Dan di samping pesan" dan inti film itu yang nggak bisa sepenuhnya gue tangkep, tapi gue jadi kepikir tentang satu hal sesudah nonton tadi.
Film Novel Tanpa Huruf R sama sekali nggak bercerita tentang seseorang yang nggak bisa melafalkan huruf R.
Ceritanya berkisar tentang kehidupan seorang cowok bernama Drum, yang sejak kecil sampe dewasa, harus ngejalanin hidup yang penuh dengan kehilangan.
Mulai dari kehilangan ibu, bapak, kekasih, saudara, sampe akhirnya kehilangan jari telunjuk, yang bikin dia terinspirasi buat bikin novel tanpa huruf r tadi itu (yang jago ngetik 10 jari pasti ngerti deh hubungannya).
Lepas dari pandangan negatif Drum tentang kehidupan pada umumnya, gue jadi mikir : kenapa ada kehidupan yang ekstrim banget bedanya di dunia ini?
Siapa coba yang mau dilahirin di daerah konflik kaya Aceh atau Poso? Kenapa ada orang yang dilahirin di tengah suasana kelaparan Afrika, tapi ada juga yang dilahirin di tengah keluarga bintang film di Hollywood?
Apa itu yang namanya nggak adil?
Siapa yang bisa disalahin?
Takdir, nasib.... atau bahkan... Tuhan??
Gue nggak ngerti...dan mungkin nggak bakalan pernah ngerti.....
No comments:
Post a Comment