Kalo ada satu tempat yang bisa bikin gue ngerasa seperti di rumah sendiri, itu adalah toko buku. Dari dulu gue selalu suka nongkrong di toko buku, sekedar liat", browsing buku baru, cari buku lama, atau menikmati suasana...Wangi yang khas dari lembaran" kertas, rak" tinggi menjulang, dan orang" yang tenggelam dalam dunianya masing"...
Kalo di Bandung, gue paling seneng nongkrong di Gramedia lantai paling atas, tempat buku anak" dan novel" fiksi dijual. Gue seneng ngeliat orang tua yang lagi ngedampingin anaknya milih" buku, sementara gue sendiri sibuk browsing novel" Agatha Christie, salah seorang pengarang terbaik sepanjang masa menurut gue..
Omunium juga salah satu tempat nongkrong favorit gue. Orang" nya ramah", dan punya pengetahuan yang luas soal buku, jadi nggak segan" memberi komentar atau saran tentang suatu buku kalo kita minta. Biasanya gue nyulik si Tha ke toko kecil yang terletak di depan mantan sekolah gue itu. Cari" buku mulai dari Trio Detektif (yang bikin gue terkenang" sama masa kecil dulu), Kahlil Gibran dan Paulo Coelho, buku" sastra yang lumayan berat kayak Pramoedya (alm) atau Remy Silado, sampe sastra Indonesia kontemporer karya" angkatan Ayu Utami dan kawan"nya. Dan yang paling menyenangkan dari Omunium adalah harga buku" nya yang di bawah kisaran toko" besar pada umumnya...
Di Jakarta, gue paling suka nongkrong di Kinokuniya Plaza Senayan. Tinggal pilih salah satu bangku di pojokan, ambil satu novel berbahasa inggris yang kadang nggak sanggup gue beli dengan gaji reporter gue yang nge pas (hahaha, it's true!), trus mulai deh...memanfaatkan toko buku seperti perpustakaan... Sampe pernah, gue disamperin satpamnya karena udah terlalu lama nongkrong disana. Tapi gue nggak kapok, dan terus datang lagi....Sayangnya, nggak semua buku disana available untuk dibaca", karena sebagian besar masih dibungkus plastik...
Aksara Kemang juga tempat yang menyenangkan. Banyak buku" aneh terutama tentang musik, film dan fotografi yang dijual di sana. Suasananya juga menyenangkan, karena sering ada acara" menarik seperti diskusi dan eksibisi di sana. Dan kadang, kalo lagi musim korting, Aksara sering nggak tanggung" dalam menurunkan harga.
Hmm..kalo di luar Indonesia, gue paling seneng sama toko buku Borders di Singapura. Tempatnya bener" nyaman buat nongkrong berjam".. Buku"nya nggak ada yg diplastikin, dan kita boleh pilih posisi seenaknya untuk baca" buku yg ada di sana, dari mulai ngejogrok di sofa sampai lesehan di karpet. Nggak heran toko ini rame terus, apalagi kalo weekend dia masih buka sampai midnight..
Selama gue di Belanda, toko buku jadi satu hal yang cukup mewah buat gue. Bukannya apa", tapi disini jarang banget toko yang jual buku dalam Bahasa Inggris dengan harga miring. Yang ada, kalo nggak harganya mahal, ya jualnya buku" berbahasa Belanda. Nasib tinggal di negara yang nggak memakai bahasa Inggris sebagai bahasa utama...
American Book Center (ABC) di Den Haag adalah satu dari sedikit toko yang menjual buku bahasa Inggris. Sayang, tempatnya kecil, dan terlalu crowded. Tapi di lantai dua yang menyerupai loteng kecil, banyak buku" lama dan secondhand yang dijual dengan harga murah.
Waterstone's di Amsterdam juga jual buku" bahasa Inggris, secara dia adalah cabang dari salah satu toko buku terbesar di Inggris. Tapi tempatnya nggak terlalu nyaman, bukan tempat yang tepat kalo kita pengen berlama" menikmati suasana.
Anyway...Kayanya kalo mau nulis tentang ini, bisa nggak berenti"...Yang jelas, toko buku jadi satu tempat yang wajib banget buat didatangin seandainya gue singgah ke suatu kota...Terutama kalo gue lagi merasa lost banget, dan pengen feels at home...
No comments:
Post a Comment