Sebenernya novel karangan Jhumpa Lahiri ini udah lumayan lama terbitnya, tapi emang gue baru punya waktu buat baca akhir" ini, setelah agak lama vakum baca buku dan lebih memilih untuk nonton DVD =)
Baca novel ini seperti lagi ngaca..Ceritanya berkisar tentang seorang anak India kelahiran Amerika, yang mengalami berbagai tahap krisis identitas dalam kehidupannya, antara akar budaya lama yang semakin memudar dan pengaruh dari budaya Amerika tempat dia dilahirkan, dan yang paling utama, nama yang dikasih orang tuanya, yang anehnya bukan nama India, tapi juga bukan nama Amerika, melainkan nama Rusia.
Dan ngomongin soal nama, banyak pengalaman gue tentang hal yang satu ini. Gue nggak ada masalah sama sekali dengan nama pemberian orang tua gue, biarpun kadang berharap punya nama yang lebih eksklusif, nggak pasaran, atau setidaknya ada sejarahnya yang lebih jelas. But it's okay, I'm fine with that...
Yang bikin gue suka bingung sendiri adalah nama keluarga yang gue sandang, yang notabene adalah nama keluarga dari pihak bokap, yang jelas-jelas merupakan salah satu famili keturunan Tionghoa. Membawa nama berbau-bau Cina, kadang bikin gue sedikit bingung. Tampang gue nggak menunjukkan adanya darah Cina sedikitpun, mata gue nggak sipit, kulit gue nggak putih-putih banget, dan bahkan rambut gue bertekstur keriting.
Jaman sekolah dulu, gue nggak pernah bawa-bawa nama keluarga. Gue selalu ngerasa nggak bisa menjadi bagian total dari kelompok manapun. Gue pernah pacaran sama cowok yang berasal dari keluarga keturunan Cina yang masih sedikit "totok", and in spite of my family name, keluarganya nggak setuju dengan pilihan anaknya karena gue "bukan orang Chinese"...
Di lain pihak, lucu juga kalo inget-inget temen-temen gue yang non-keturunan, yang kalo udah ngumpul kadang suka bikin joke" kasar berbau" rasialis, tanpa inget kalo ada gue yang sebenernya masih setengah Cina. Dan gue berusaha biasa aja sama semua becandaan itu, sama penerimaan yang setengah-setengah dari orang-orang, dan bahkan sama julukan Ciba (Cina-Batak!!) yang dikasih temen-temen gue jaman SMU.
Sampai akhirnya gue lulus kuliah, somehow gue ngerasa, nama gue juga yang membentuk identitas gue menjadi seperti sekarang. Gue capek sembunyi di balik ke-bunglon-an gue..menyembunyikan nama utuh gue karena gue males dapet pertanyaan macem" dari orang"...Dan begitulah...gue go public..di setiap artikel yang gue tulis, berita yang gue bikin, nama keluarga itu pun muncul.
Biarpun banyak pertanyaan yang sering diajukan orang-orang, mulai dari bos gue waktu gue interview (Astrid Lim? But you don't look like a Chinese..) pembaca artikel gue di majalah, bahkan MC di salah satu acara waktu memanggil nama gue karena dapet doorprize. Tapi itulah bagian dari diri gue, dari hidup gue, dari identitas gue...And I think I can deal with it =)
No comments:
Post a Comment