Weekend kemaren ini, gue dan oliv diundang makan" sama orang" indonesia kenalannya oliv. Kebetulan mereka adalah cewek" indo dengan range umur 25-40 taunan, dan udah merit sama cowok londo, yang artinya mereka udah menetap di belanda dalam itungan taun...
Selain urap, rendang, bihun dan opak, yang juga bikin malem itu seru adalah pembicaraan para istri yang berkisar seputar kehidupan berumah tangga dengan seseorang yang punya budaya dan latar belakang berbeda..
Cowok belanda itu, menurut mereka, sangat" berbeda dengan cowok indonesia. Terutama dalam hal kebebasan dan emansipasi. "Mereka itu sama sekali nggak nuntut kita apapun..termasuk soal kerja rumah tangga. Mungkin karna gerakan emansipasi di sini yang udah tinggi banget...", gitu cerita salah seorang mbak yang udah hidup bareng suaminya di belanda selama 6 taun.
Seorang mbak lainnya juga cerita, di sini dia nggak perlu watir kalau mau punya urusan sendiri, karna si suami bener" penganut aliran bebas. "Yang penting dia tau gue mau kemana, sisanya ya terserah gue...Mana mungkin coba kalo cowok indonesia kaya gitu?"
Gue hanya manggut" aja denger cerita mereka. Tapi seperti segala sesuatu di dunia ini, yang namanya kelebihan pasti aja diimbangin sama kekurangan. Trade off, gitu deh kira"... Dan bener aja, sesudah sibuk memuja-muji indahnya kehidupan pernikahan dengan suami londo, mereka mulai ngeluh tentang beratnya tinggal di negeri orang. Dari mulai culture yang beda, homesick, sampe susahnya hidup senang. Jauh dari keluarga dan temen", susahnya nyari kerjaan, winter yang bisa bikin jadi nyaris gila karna dinginnya gila"an...
Hmmm....is it worthed to have that kind of life? Suami penurut dan tidak menuntut...tapi harus rela ninggalin kampung halaman? Kalo gue sih...yaaa....tergantung cowoknya deh seganteng apaan, hahahahahaha.....
No comments:
Post a Comment