Artinya zona nyaman, tapi entah kenapa konotasinya selalu negatif. Sesuatu yang sebaiknya dihindari dan nggak lama-lama dijalani.
Tapi kenapa kenyamanan menjadi sesuatu yang dilarang? Kenapa orang selalu dibuat merasa bersalah kalau sudah hidup di zona yang satu ini?
Buat gue, hidup nyaman itu suatu privilege. Dan siapa sih yang nggak suka hidup dikelilingi fasilitas memadai, orang-orang yang dicintai, dan pekerjaan yang menyenangkan?
Tapi ketika kenyamanan menjadi sesuatu yang membatasi perkembangan hidup kita, mungkin itulah saatnya kita harus berhati-hati. Banyak orang yang akhirnya mengatasnamakan kenyamanan untuk bertahan di kondisinya sekarang, tanpa sadar (atau pura-pura nggak sadar) ada kehidupan yang lebih baik di depan sana.
Gue selalu merasa hidup gue dikelilingi kenyamanan. Gue punya pekerjaan yang sangat gue suka, dengan goody bags berisi aneka hadiah, voucher makan gratis di resto-resto terkenal, sampai jalan-jalan ke tempat-tempat menyenangkan. Jam kerjanya pun sangat-sangat nyaman, gue bisa bangun sekitar jam setengah 8 pagi, berangkat dari rumah jam 9, dan nyampe kantor jam 10, tanpa ada seorangpun yang protes. Nonton bioskop di tengah jam kerja? Jalan-jalan ke mal untuk hunting barang? Semuanya bisa dilakuin tanpa ada bos yang bawel. Dan pake celana jins sama kaos ke kantor, bukan sesuatu yang aneh. Pas banget sama gue yang emang paling males kalo harus pake baju kantoran.
Tapi akhirnya, kenyamanan itu mengungkung gue. Membuat gue tutup mata juga sama segala ketidaknyamanan yang sebenarnya masih ada di depan mata. Manajemen kantor yang busuk, payment wartawan yang yah...di Indonesia masih dianggap kerjaan lapis bawah kannn....plus fasilitas kantor yang sucks banget. Dan di sini, gue baru ngalamin yang namanya kerja dengan orang-orang berposisi tinggi, tapi sebenernya nggak ngerti tentang banyak hal. Lebih parah lagi, mereka nggak peduli pula dengan kenyataan kalo mereka nggak ngerti. Hmph...
Jadi dengan berat hati, setelah menghadapi berbagai dilema, gue memutuskan untuk meninggalkan comfort zone gue, dunia nyaman-nya gue...Menggali lagi cita-cita yang pernah padam, passion yang sempat terkubur lama...Dan menerima sebuah tantangan baru, dengan ketidakpastian di depan sana...
Can I live without those goody bags, great food, beautiful vacations and comfort environment? I don't know yet...but I think I can. Or at least, I'll try =)
Wednesday, December 19, 2007
Friday, November 23, 2007
Twenty freakin Seven
Umur dua tujuh!
Dan pelajaran hidup yang gue dapet adalah: dilema akan selalu ada, mengambil keputusan lebih sering terasa sulit, dan konsekuensi harus selalu dihadapi.
Welcome to the grown up world =)
Dan pelajaran hidup yang gue dapet adalah: dilema akan selalu ada, mengambil keputusan lebih sering terasa sulit, dan konsekuensi harus selalu dihadapi.
Welcome to the grown up world =)
Tuesday, November 20, 2007
Siapa Suruh Datang Jakarta?
Gue pernah ngomong sama seorang teman, "kalo lo bisa survive hidup di Jakarta, hampir pasti lo bisa survive juga di kota manapun di dunia.."
Kedengerannya berlebihan sih, tapi emang Jakarta itu keras. Terutama buat kita yang hidup dengan fasilitas seadanya, alias nggak punya mobil dan supir pribadi.
Pilihannya hanyalah naik kopaja yang udah nggak layak jalan, atau naik busway yang penuhnya nggak kira-kira, atau nekat berojek ria di tengah debu dan panasnya Jakarta. Hmm...what a choice..
Dan siapa bilang selain kemacetan yang menggila, kamu nggak akan menemukan hal-hal aneh di dalam bis? Pernah gue hampir setengah sinting karena udah berada dalam kopaja selama 2 jam, dari Plaza Semanggi menuju rumah tante gue tempat gue menumpang di daerah Cipete. Belum cukup penderitaan itu, muncul seorang laki-laki berpenampilan mengerikan, mabok berat dengan bau alkohol nggak sedap, memohon" sama para penumpang untuk ngasih dia uang karena anaknya nggak bisa sekolah.Yang ada semua penumpang langsung pura-pura tidur nyenyak, sebisa mungkin nggak perlu kontak mata sama dia.
Hidup di Jakarta juga sepertinya harus berjuang untuk diri sendiri. Pernah di dalam busway, gue kesel berat sama seorang bapak yang dengan enaknya duduk sementara ibu-ibu tua di sebelah gue berjuang untuk berdiri di tengah guncangan busway yang super ngebut.Akhirnya, nggak tahan, gue jutekin tuh bapak, minta dia ngasih tempatnya buat si ibu. Dan begitu si ibu berhasil duduk, bukannya senyum makasih sama gue, dia malah ikutan ngejutekin gue!
Pernah juga gue lagi berdiri di dalem busway, taunya tempat duduk di depan gue kosong karena orangnya turun di halte berikut. Refleks, gue siap-siap ngejatuhin pantat gue di kursi itu. Ternyata, kaget banget gue, udah ada seorang cowok yang dengan cepatnya ngeduluin gue duduk di sana. Sebel berat, gue udah siap buat marah-marah. Tapi sebelum gue sempet ngomel sedetikpun, ibu-ibu yang duduk di sekitar situ udah marah-marahin tu cowok, sampe akhirnya dia nggak enak hati dan langsung berdiri, haha!
Pengalaman nggak menyenangkan juga pernah gue alamin di halte busway. udah lama ngantri, akhirnya gue berdiri paling depan. Begitu bus berhenti di halte itu, gue ngasih jalan dulu buat orang-orang yang mau turun. Taunya, orang-orang di belakang gue malah udah desek-desekan masuk duluan. Dan waktu gue siap-siap masuk ke dalam bus, penjaga pintunya malah nyetop gue, dan dengan santai teriak ke supirnya, "Lanjut!" Gila, rasanya pengen ngelempar batu bata ke jendela bus itu saking sebelnya.
Nggak adil, egois, nggak peduli, mungkin itu ciri-ciri orang yang hidup di kota besar seperti Jakarta. Gue udah pernah kecopetan dalam bis, digodain preman pinggir jalan, sampe diserempet motor yang menggila di depan kantor. Apapun bisa terjadi di kota yang chaotic ini. Tapi kalau kebanyakan mengeluh, pertanyaannya bisa dibalik, siapa suruh dateng ke jakarta?
Kedengerannya berlebihan sih, tapi emang Jakarta itu keras. Terutama buat kita yang hidup dengan fasilitas seadanya, alias nggak punya mobil dan supir pribadi.
Pilihannya hanyalah naik kopaja yang udah nggak layak jalan, atau naik busway yang penuhnya nggak kira-kira, atau nekat berojek ria di tengah debu dan panasnya Jakarta. Hmm...what a choice..
Dan siapa bilang selain kemacetan yang menggila, kamu nggak akan menemukan hal-hal aneh di dalam bis? Pernah gue hampir setengah sinting karena udah berada dalam kopaja selama 2 jam, dari Plaza Semanggi menuju rumah tante gue tempat gue menumpang di daerah Cipete. Belum cukup penderitaan itu, muncul seorang laki-laki berpenampilan mengerikan, mabok berat dengan bau alkohol nggak sedap, memohon" sama para penumpang untuk ngasih dia uang karena anaknya nggak bisa sekolah.Yang ada semua penumpang langsung pura-pura tidur nyenyak, sebisa mungkin nggak perlu kontak mata sama dia.
Hidup di Jakarta juga sepertinya harus berjuang untuk diri sendiri. Pernah di dalam busway, gue kesel berat sama seorang bapak yang dengan enaknya duduk sementara ibu-ibu tua di sebelah gue berjuang untuk berdiri di tengah guncangan busway yang super ngebut.Akhirnya, nggak tahan, gue jutekin tuh bapak, minta dia ngasih tempatnya buat si ibu. Dan begitu si ibu berhasil duduk, bukannya senyum makasih sama gue, dia malah ikutan ngejutekin gue!
Pernah juga gue lagi berdiri di dalem busway, taunya tempat duduk di depan gue kosong karena orangnya turun di halte berikut. Refleks, gue siap-siap ngejatuhin pantat gue di kursi itu. Ternyata, kaget banget gue, udah ada seorang cowok yang dengan cepatnya ngeduluin gue duduk di sana. Sebel berat, gue udah siap buat marah-marah. Tapi sebelum gue sempet ngomel sedetikpun, ibu-ibu yang duduk di sekitar situ udah marah-marahin tu cowok, sampe akhirnya dia nggak enak hati dan langsung berdiri, haha!
Pengalaman nggak menyenangkan juga pernah gue alamin di halte busway. udah lama ngantri, akhirnya gue berdiri paling depan. Begitu bus berhenti di halte itu, gue ngasih jalan dulu buat orang-orang yang mau turun. Taunya, orang-orang di belakang gue malah udah desek-desekan masuk duluan. Dan waktu gue siap-siap masuk ke dalam bus, penjaga pintunya malah nyetop gue, dan dengan santai teriak ke supirnya, "Lanjut!" Gila, rasanya pengen ngelempar batu bata ke jendela bus itu saking sebelnya.
Nggak adil, egois, nggak peduli, mungkin itu ciri-ciri orang yang hidup di kota besar seperti Jakarta. Gue udah pernah kecopetan dalam bis, digodain preman pinggir jalan, sampe diserempet motor yang menggila di depan kantor. Apapun bisa terjadi di kota yang chaotic ini. Tapi kalau kebanyakan mengeluh, pertanyaannya bisa dibalik, siapa suruh dateng ke jakarta?
Sunday, October 21, 2007
Here We Go Again...
Kayaknya belum setahun musim kawin yang terakhir gue alamin lewat, tiba-tiba musim yang sama udah mencegat gue di depan mata..
Dimulai dari satu demi satu teman-teman main gue jaman smp-smu yang mengakhiri masa lajang mereka... (and that makes me the last one who's still un-married!!!)..trus..teman-teman kuliah..baik itu satu angkatan sama gue, atau angkatan di atas gue, atau bahkan angkatan di bawah gue...(see? it is not related with age at all!!!).
Hmm..dan gue mulai parno karena dalam 1 minggu ini, topik "undangan, pernikahan, pesta kawin, dan sejenisnya" menjadi sesuatu yang luar biasa jamak buat gue..dimulai dari salah satu teman gue sejak sd, yang minta gue supaya jadi "penyambut pengantin" --whatever that means-- di pesta pernikahannya minggu depan. Oke, gue pikir, why not? lalu, keriangan ditambah dengan persiapan pernikahan salah satu sahabat terdekat gue yang waktunya kurang dari sebulan lagi...Ngeliat semua pernak-pernik persiapannya, belum lagi ditambah segudang masalah yang sempat dihadapi, gue jadi ikut ketar-ketir mengikuti perjalanannya menghadapi hari H (but I know you could make it,honey..my prayer will always be with you...)
Belum, belum selesai kok...tiba-tiba gue mendapat message di Friendster gue, dari salah seorang mantan pacar jaman SMU..yang ngabarin kalau...yup, dia bakal menikah bulan depan..dan minta dengan sangat supaya gue nyempetin dateng, karena pestanya sendiri bakal berlangsung di hari non-weekend...hmm..oke, i'll try, gitu janji gue sama dia..dan emang bener, gue pengen banget dateng karena despite what we've been through, we've become great friends..
Hmm..baru narik nafas lega sebentar nih, beluuummm nyampe 1 minggu, tiba-tiba kemarin gue nerima telepon dari salah satu teman lama yang juga seorang wartawan...mengabari kalau minggu ini juga, dia bakal menikah...oh nooooo!!!!
puncaknya adalah tadi, beberapa saat sebelum gue menulis postingan ini, seorang teman yang baru menyelesaikan S2-nya di Inggris ikut-ikutan mengirim message di friendster...buat apa lagi kalau bukan menanyakan alamat lengkap gue untuk mengirim undangannya?
Phewww....
Dari dulu, gue bukan termasuk cewek yang senang berandai-andai tentang "my perfect wedding day"...apalagi berandai-andai tentang kehidupan setelah menikah..dan meskipun kalau ditanya setiap orang "kapan nyusul?", gue bisa menjawab,"doain aja, secepatnya.." tapi ups! ternyata kenyataannya, gue belum sesiap itu...jangan salah lhooo...i'm truly happy with all my friends' happiness..i just wish that someday, one day, i could take such a brave decision like them...=)
Dimulai dari satu demi satu teman-teman main gue jaman smp-smu yang mengakhiri masa lajang mereka... (and that makes me the last one who's still un-married!!!)..trus..teman-teman kuliah..baik itu satu angkatan sama gue, atau angkatan di atas gue, atau bahkan angkatan di bawah gue...(see? it is not related with age at all!!!).
Hmm..dan gue mulai parno karena dalam 1 minggu ini, topik "undangan, pernikahan, pesta kawin, dan sejenisnya" menjadi sesuatu yang luar biasa jamak buat gue..dimulai dari salah satu teman gue sejak sd, yang minta gue supaya jadi "penyambut pengantin" --whatever that means-- di pesta pernikahannya minggu depan. Oke, gue pikir, why not? lalu, keriangan ditambah dengan persiapan pernikahan salah satu sahabat terdekat gue yang waktunya kurang dari sebulan lagi...Ngeliat semua pernak-pernik persiapannya, belum lagi ditambah segudang masalah yang sempat dihadapi, gue jadi ikut ketar-ketir mengikuti perjalanannya menghadapi hari H (but I know you could make it,honey..my prayer will always be with you...)
Belum, belum selesai kok...tiba-tiba gue mendapat message di Friendster gue, dari salah seorang mantan pacar jaman SMU..yang ngabarin kalau...yup, dia bakal menikah bulan depan..dan minta dengan sangat supaya gue nyempetin dateng, karena pestanya sendiri bakal berlangsung di hari non-weekend...hmm..oke, i'll try, gitu janji gue sama dia..dan emang bener, gue pengen banget dateng karena despite what we've been through, we've become great friends..
Hmm..baru narik nafas lega sebentar nih, beluuummm nyampe 1 minggu, tiba-tiba kemarin gue nerima telepon dari salah satu teman lama yang juga seorang wartawan...mengabari kalau minggu ini juga, dia bakal menikah...oh nooooo!!!!
puncaknya adalah tadi, beberapa saat sebelum gue menulis postingan ini, seorang teman yang baru menyelesaikan S2-nya di Inggris ikut-ikutan mengirim message di friendster...buat apa lagi kalau bukan menanyakan alamat lengkap gue untuk mengirim undangannya?
Phewww....
Dari dulu, gue bukan termasuk cewek yang senang berandai-andai tentang "my perfect wedding day"...apalagi berandai-andai tentang kehidupan setelah menikah..dan meskipun kalau ditanya setiap orang "kapan nyusul?", gue bisa menjawab,"doain aja, secepatnya.." tapi ups! ternyata kenyataannya, gue belum sesiap itu...jangan salah lhooo...i'm truly happy with all my friends' happiness..i just wish that someday, one day, i could take such a brave decision like them...=)
Wednesday, October 17, 2007
Naik-Turun
Life is indeed full of ups and downs...
Setelah sempet bete berat sama urusan kantor, gue mendapat sedikit pencerahan waktu tiba-tiba dikasih liputan menyenangkan ke pulau lombok...
Ceritanya, disuruh nemenin beberapa pemenang kuis di majalah yang hadiahnya adalah ikut cruise dari bali ke lombok selama 3 hari, lengkap dengan snorkeling, berenang, jalan-jalan..
And it was a trully perfect getaway for me..lupa banget sama semua urusan kantor waktu gue snorkeling di tengah jernihnya air laut di Gili Nanggo, lengkap dengan ratusan ikan warna-warni yang berseliweran di depan gue...atau duduk-duduk di pasir pantai gili trawangan yang putih bersih, sambil ngeliatin gradasi air laut di kejauhan, mulai dari warna hijau muda, biru muda, sampai biru tua...
Dan sepertinya gue emang jadi lebih menikmati perjalanan itu dibanding para pemenang lomba yang malahan pada mabuk laut...bisa dimaklumi sih, karena emang ombak di sekitaran selat antara bali dan lombok itu lumayan kenceng juga, apalagi kapal yang kita tumpangi emang bukan termasuk kapal besar...
tapi begitu balik kantor, gue disambut sama berita-berita nggak menyenangkan dari sejumlah temen yang bilang kalo mereka mau cabut..huhu...sedih banget rasanya, karena kebanyakan yang bakal cabut (sebagian besar dengan alasan udah nggak tahan lagi sama kantor)adalah temen-temen deket gue...mulai dari editor yang suka hunting bareng, temen nebeng pulang, sampai temen main game di kantor...sedih. kaya ada yang ilang...dan nggak bohong kalo gue bilang, keinginan buat nyusul temen-temen cabut dari kantor semakin besar...
belum ilang campur aduk di dalem hati, gue tiba-tiba dipanggil sama salah satu bos..ternyata...karena editor di atas gue adalah salah satu yang bakal cabut, gue malah dipromote buat gantiin posisinya..
semakin pusing aja...emosi berasa makin naik turun akhir-akhir ini..
kenapa ya, mengambil keputusan selalu jadi hal yang paling sulit?
Saturday, September 08, 2007
Love The Job, Hate The Office
Pernah makan steak yang enak banget tapi pisaunya tumpul? Atau nonton film keren di bioskop tapi gambarnya burem?
Rasanya sama seperti ngelakuin pekerjaan yang kita suka tapi di tempat yang nggak menyenangkan. Nggak menyenangkan di sini bukan berarti kantornya jelek, tapi lebih karena orang-orang di dalamnya (especially those top management guys) yang *sorry to say* bener" busuk...
Dan bingung banget waktu dihadapin dengan pilihan untuk mempertahankan pekerjaan yang kita suka (dengan kondisi makan hati di kantor) atau cabut dari sana (even without any guarantees that we'll find such a lovely job)...Well..making decisions is -indeed- always difficult...
Rasanya sama seperti ngelakuin pekerjaan yang kita suka tapi di tempat yang nggak menyenangkan. Nggak menyenangkan di sini bukan berarti kantornya jelek, tapi lebih karena orang-orang di dalamnya (especially those top management guys) yang *sorry to say* bener" busuk...
Dan bingung banget waktu dihadapin dengan pilihan untuk mempertahankan pekerjaan yang kita suka (dengan kondisi makan hati di kantor) atau cabut dari sana (even without any guarantees that we'll find such a lovely job)...Well..making decisions is -indeed- always difficult...
Tuesday, August 21, 2007
Benci, dan Cinta
Benci banget...
Sama sinetron kacangan yang ditayangin televisi setiap harinya..
Orang-orang yang menganggap dirinya artis hanya karena diburu-buru wartawan infotainment..
Film-film Indonesia yang membludak, yang kalo nggak mengekspos hantu, ya cerita cinta picisan anak smu..
Benci banget...
Sama kemacetan Jakarta..
Mobil-mobil yang banyak banget, peraturan 3 in 1 yang nggak ngefek sama sekali, serbuan motor yang merajalela..
Kopaja yang kondisinya udah nggak layak pakai..busway yang jumlahnya dikit banget, nggak ngerti deh uangnya dikorupsi sama siapa dan lari ke mana..
Benci banget...
Sama serbuan mal di mana-mana..
Toko-toko bermerk dunia yang satu barangnya mencapai harga sekian juta..
Ribuan orang yang tiap harinya berusaha berpenampilan minimal dengan mango ataupun zara..
Benci banget...
Sama koruptor yang masih berjaya,
Janji-janji palsu pejabat negara..
Seribu satu masalah di ibu kota..
Tapi after all..
Gue nggak bisa benci negara ini..
Gue bakal selalu kangen dan kangen lagi..
Biarpun mungkin, yang gue cinta, hanya ilusi...
-happy belated independence day,hon..- (which i spent watching dvd all day long =p)
Sama sinetron kacangan yang ditayangin televisi setiap harinya..
Orang-orang yang menganggap dirinya artis hanya karena diburu-buru wartawan infotainment..
Film-film Indonesia yang membludak, yang kalo nggak mengekspos hantu, ya cerita cinta picisan anak smu..
Benci banget...
Sama kemacetan Jakarta..
Mobil-mobil yang banyak banget, peraturan 3 in 1 yang nggak ngefek sama sekali, serbuan motor yang merajalela..
Kopaja yang kondisinya udah nggak layak pakai..busway yang jumlahnya dikit banget, nggak ngerti deh uangnya dikorupsi sama siapa dan lari ke mana..
Benci banget...
Sama serbuan mal di mana-mana..
Toko-toko bermerk dunia yang satu barangnya mencapai harga sekian juta..
Ribuan orang yang tiap harinya berusaha berpenampilan minimal dengan mango ataupun zara..
Benci banget...
Sama koruptor yang masih berjaya,
Janji-janji palsu pejabat negara..
Seribu satu masalah di ibu kota..
Tapi after all..
Gue nggak bisa benci negara ini..
Gue bakal selalu kangen dan kangen lagi..
Biarpun mungkin, yang gue cinta, hanya ilusi...
-happy belated independence day,hon..- (which i spent watching dvd all day long =p)
Wednesday, August 15, 2007
Gosip
Satu hal yang nggak bisa dihindarin dari kerja di lingkungan yang didominasi perempuan adalah gosip.
Mulai dari gosip artis dalam negeri di infotainment, gosip artis luar negeri di E Channel,gosip petinggi-petinggi di manajemen, sampai gosip temen sekantor...
Dan alangkah nggak enaknya kalau habis ngedenger gosip tentang seseorang pas makan siang, ternyata dia duduk di sebelah kita pas lagi meeting sesudahnya...
Tapi lebih nggak enak lagi kalau suatu hari kita masuk ke kantor disambut dengan tatapan aneh dari orang-orang...dan baru sadar kalau kali ini, kitalah yang menjadi sasaran gosip..Huks.
Mulai dari gosip artis dalam negeri di infotainment, gosip artis luar negeri di E Channel,gosip petinggi-petinggi di manajemen, sampai gosip temen sekantor...
Dan alangkah nggak enaknya kalau habis ngedenger gosip tentang seseorang pas makan siang, ternyata dia duduk di sebelah kita pas lagi meeting sesudahnya...
Tapi lebih nggak enak lagi kalau suatu hari kita masuk ke kantor disambut dengan tatapan aneh dari orang-orang...dan baru sadar kalau kali ini, kitalah yang menjadi sasaran gosip..Huks.
Thursday, July 19, 2007
My Best Friend's Wedding
I still remember..the good old days when we've become friends..
Two giggling girls in blue and white uniforms..
Sitting at the back of the class..exchanging letters and song lyrics..
Chatting in the phone until our parents got mad (although we've just met a few hours earlier at school!)..
And girl, how we're struggling together..Trying to be part of the high school frenziness..Getting our hearts broken and mending it again..Freaking out everytime the report card got out..
College days were a lot harder..And although we've made many new friends..we're still keeping it up with each other..Me, with my complicated relationships..and you, with your one and only love..
And sometimes, I miss those great days..When we're talking and talking about life and everything..Not about jobs, money or the future, but basically about anything that can make us feel comfortable..we're not alone, that's the most important thing.
But here I am, watching you in your beautiful kebaya, with your guy by your side (yup, still the same partner!), feeling very happy for you..And it's okay, if we have to talk about marriage..and jobs..and future..as long as we're still good friends, being there for each other in thick and thin..I can deal with that...=)
Two giggling girls in blue and white uniforms..
Sitting at the back of the class..exchanging letters and song lyrics..
Chatting in the phone until our parents got mad (although we've just met a few hours earlier at school!)..
And girl, how we're struggling together..Trying to be part of the high school frenziness..Getting our hearts broken and mending it again..Freaking out everytime the report card got out..
College days were a lot harder..And although we've made many new friends..we're still keeping it up with each other..Me, with my complicated relationships..and you, with your one and only love..
And sometimes, I miss those great days..When we're talking and talking about life and everything..Not about jobs, money or the future, but basically about anything that can make us feel comfortable..we're not alone, that's the most important thing.
But here I am, watching you in your beautiful kebaya, with your guy by your side (yup, still the same partner!), feeling very happy for you..And it's okay, if we have to talk about marriage..and jobs..and future..as long as we're still good friends, being there for each other in thick and thin..I can deal with that...=)
Tuesday, July 03, 2007
Hedonnya Hidup
I consider myself to be very lucky, karena gue udah dapet banyak kesempatan buat ngerasain hal-hal yang belum tentu semua orang bisa ngerasain..
Mulai dari jaman jadi wartawan politik, gue udah berkesempatan menjelajahi Indonesia dari mulai Pulau Kalimantan, Sulawesi, sampai ke ujung Papua..Gue juga ngerasa bersyukur banget dapet kesempatan sekolah ke Belanda, yang bikin gue sekaligus bisa berkunjung ke tempat-tempat dan negara-negara di sekitar Eropa, dari mulai ngubek-ngubek Museum Louvre di Paris sampai mengagumi keindahan kota Barcelona.
Dan sekarang, kesempatan-kesempatan itu datang lagi, setelah gue berkecimpung di dunia tulis-menulis majalah lifestyle. Menyenangkan memang, karena gue bisa makan di restoran yang nggak mungkin gue kunjungin kalau harus bayar sendiri, atau tinggal di hotel yang rasanya juga nggak bakalan gue lirik kalau berlibur dengan biaya pribadi...
My latest experience tentang kenikmatan hidup adalah minggu kemarin, dimana gue dapet kesempatan liputan bareng beberapa temen kantor ke Bali..Yang menyenangkannya, kita liputan seputaran makanan, hotel dan spa untuk edisi mendatang...
Dan memang bener, yang namanya uang, biarpun bukan segalanya, ternyata emang sangat berpengaruh besar untuk menikmati indahnya hidup...Kamar yang gue tinggalin di Hotel Bvlgari (daerah Uluwatu, yang adalah hotel Bvlgari kedua di dunia) misalnya, lengkap dengan private pool dan semua produk keluaran Bvlgari (mulai dari shampoo, sabun, sampai parfum), rate satu malamnya adalah US $1200, dan itu masih untuk low season...Sementara makan malam yang gue nikmatin di pinggir pantai Hotel 4 Seasons Jimbaran, harganya mencapai Rp 1 juta untuk tiap orang..Kebayang kan gimana rasanya kalau harus bayar dengan uang sendiri? Bisa-bisa makannya sambil nahan muntah (padahal rasa makanannya sih emang top banget...). Gitu juga dengan treatment spa yang gue dapet sebagai compliment dari Grand Hyatt..Enak banget, tapi kalo liat harga di menunya, mungkin hanya bisa gigit jari...
Sebenernya gue nggak anti dengan kenikmatan duniawi...Hanya aja, gue kadang masih suka bingung dengan orang-orang yang bisa ngeluarin uang demi memenuhi hedonnya hidup, kadang dengan jumlah yang nggak masuk akal..
Tapi...terserah masing-masing orang sih...Kalo gue pribadi, selama emang bisa menikmati semuanya (tanpa harus bayar!!!!hahaha), ya gue bakal menikmati dengan senang hati..=)
Mulai dari jaman jadi wartawan politik, gue udah berkesempatan menjelajahi Indonesia dari mulai Pulau Kalimantan, Sulawesi, sampai ke ujung Papua..Gue juga ngerasa bersyukur banget dapet kesempatan sekolah ke Belanda, yang bikin gue sekaligus bisa berkunjung ke tempat-tempat dan negara-negara di sekitar Eropa, dari mulai ngubek-ngubek Museum Louvre di Paris sampai mengagumi keindahan kota Barcelona.
Dan sekarang, kesempatan-kesempatan itu datang lagi, setelah gue berkecimpung di dunia tulis-menulis majalah lifestyle. Menyenangkan memang, karena gue bisa makan di restoran yang nggak mungkin gue kunjungin kalau harus bayar sendiri, atau tinggal di hotel yang rasanya juga nggak bakalan gue lirik kalau berlibur dengan biaya pribadi...
My latest experience tentang kenikmatan hidup adalah minggu kemarin, dimana gue dapet kesempatan liputan bareng beberapa temen kantor ke Bali..Yang menyenangkannya, kita liputan seputaran makanan, hotel dan spa untuk edisi mendatang...
Dan memang bener, yang namanya uang, biarpun bukan segalanya, ternyata emang sangat berpengaruh besar untuk menikmati indahnya hidup...Kamar yang gue tinggalin di Hotel Bvlgari (daerah Uluwatu, yang adalah hotel Bvlgari kedua di dunia) misalnya, lengkap dengan private pool dan semua produk keluaran Bvlgari (mulai dari shampoo, sabun, sampai parfum), rate satu malamnya adalah US $1200, dan itu masih untuk low season...Sementara makan malam yang gue nikmatin di pinggir pantai Hotel 4 Seasons Jimbaran, harganya mencapai Rp 1 juta untuk tiap orang..Kebayang kan gimana rasanya kalau harus bayar dengan uang sendiri? Bisa-bisa makannya sambil nahan muntah (padahal rasa makanannya sih emang top banget...). Gitu juga dengan treatment spa yang gue dapet sebagai compliment dari Grand Hyatt..Enak banget, tapi kalo liat harga di menunya, mungkin hanya bisa gigit jari...
Sebenernya gue nggak anti dengan kenikmatan duniawi...Hanya aja, gue kadang masih suka bingung dengan orang-orang yang bisa ngeluarin uang demi memenuhi hedonnya hidup, kadang dengan jumlah yang nggak masuk akal..
Tapi...terserah masing-masing orang sih...Kalo gue pribadi, selama emang bisa menikmati semuanya (tanpa harus bayar!!!!hahaha), ya gue bakal menikmati dengan senang hati..=)
Friday, June 22, 2007
Heroes
Bukan Peter Petrelli, Hiro Nakamura (although I'm a fan of him too..), apalagi Sylar si penjahat cemen...
Bukan juga Spiderman, Batman, atau Superman yang semuanya klise..
Buat gue, Superpippo tetep jadi my number one hero..
Udah telat, mungkin, karena kegilaan liga Champions dah lewat, dan sekarang lagi heboh-hebohnya nyambut Piala Asia..
Tapi biarinlah..sekarang bisa melepas masa pensiunnya dengan tenang...Sukur-sukur kalo bisa ngeliat dia main sekali lagi di Piala Eropa taun depan..
Tentang seribu julukan dari orang-orang..."dilahirkan dalam posisi offside", "raja diving sedunia", "pencipta gol-gol hoki"...bahkan kritik golnya di Piala Champions kemaren yang dihujat sebagai gol semi-handsball...Hmm..buat gue, julukan yang paling tepat tetep superpippo =)
*Maaf ya, postingan kali ini memang seratus persen narsis..hahaha..*
Monday, June 11, 2007
Having a PhD Mom...
...is not as bad as I thought...At least for me, despite her PhD degree, my mum is still a funky mum, a great companion to shop for clothes or browse the bookshops and DVD store..
She's still a big fan of Jack Bauer and really up to date with all seasons of 24 series..She's my friend to talk to in every stage of my life..the one who gave me one of the most precious advices ever..
Congratulations Mum, and hell yeah we're all so very proud of you...especially because we've been the witnesses of your struggle for the last 5 years...Ow, and please please please don't set the expectations too high..I don't think there are more PhDs coming in the family..We feel one PhD is enough already...=)
She's still a big fan of Jack Bauer and really up to date with all seasons of 24 series..She's my friend to talk to in every stage of my life..the one who gave me one of the most precious advices ever..
Congratulations Mum, and hell yeah we're all so very proud of you...especially because we've been the witnesses of your struggle for the last 5 years...Ow, and please please please don't set the expectations too high..I don't think there are more PhDs coming in the family..We feel one PhD is enough already...=)
Wednesday, May 23, 2007
No More Jessica Alba, Please..
Okay, I admit it.. It's kinda silly to get jealous with your boyfriend's Hollywood idols...But true, I'm sick with Hollywood candy-girls who have the greatest legs, fantastic bodies, with no act-talents whatsoever...
And what makes me wanna puke is every time me and my guy watched movies with Jessica Alba or Lindsay Lohan or Ali Larter in it...He started to become a jerk..A shallow guy with comments like, "Oh gosh..look at her legs!" or "Damn..she's so freakin sexy.." ARGH! Enough is enough...
And all I've ever done, every achievement I've had..It feels like nothing if he started to express his love of the beauty of women..And yes, I have talked to him about his shallowy attitude..But you know the answer?
"I'm not shallow..I'm just a guy...Guys will be guys..We adore beauty of women..You have to accept it..And if I'm shallow..I've chosen any girl with great legs and no brain..But at the end, I chose you, rite? You've won...if there was even a competition..."
And damn it, I was speechless. Just noted in my heart, next time I will never ever watch Into The Blue, Sin City, or any movies with Jessica Alba in it, with him by my side...*sigh*
And what makes me wanna puke is every time me and my guy watched movies with Jessica Alba or Lindsay Lohan or Ali Larter in it...He started to become a jerk..A shallow guy with comments like, "Oh gosh..look at her legs!" or "Damn..she's so freakin sexy.." ARGH! Enough is enough...
And all I've ever done, every achievement I've had..It feels like nothing if he started to express his love of the beauty of women..And yes, I have talked to him about his shallowy attitude..But you know the answer?
"I'm not shallow..I'm just a guy...Guys will be guys..We adore beauty of women..You have to accept it..And if I'm shallow..I've chosen any girl with great legs and no brain..But at the end, I chose you, rite? You've won...if there was even a competition..."
And damn it, I was speechless. Just noted in my heart, next time I will never ever watch Into The Blue, Sin City, or any movies with Jessica Alba in it, with him by my side...*sigh*
Sunday, May 20, 2007
The Namesake
Sebenernya novel karangan Jhumpa Lahiri ini udah lumayan lama terbitnya, tapi emang gue baru punya waktu buat baca akhir" ini, setelah agak lama vakum baca buku dan lebih memilih untuk nonton DVD =)
Baca novel ini seperti lagi ngaca..Ceritanya berkisar tentang seorang anak India kelahiran Amerika, yang mengalami berbagai tahap krisis identitas dalam kehidupannya, antara akar budaya lama yang semakin memudar dan pengaruh dari budaya Amerika tempat dia dilahirkan, dan yang paling utama, nama yang dikasih orang tuanya, yang anehnya bukan nama India, tapi juga bukan nama Amerika, melainkan nama Rusia.
Dan ngomongin soal nama, banyak pengalaman gue tentang hal yang satu ini. Gue nggak ada masalah sama sekali dengan nama pemberian orang tua gue, biarpun kadang berharap punya nama yang lebih eksklusif, nggak pasaran, atau setidaknya ada sejarahnya yang lebih jelas. But it's okay, I'm fine with that...
Yang bikin gue suka bingung sendiri adalah nama keluarga yang gue sandang, yang notabene adalah nama keluarga dari pihak bokap, yang jelas-jelas merupakan salah satu famili keturunan Tionghoa. Membawa nama berbau-bau Cina, kadang bikin gue sedikit bingung. Tampang gue nggak menunjukkan adanya darah Cina sedikitpun, mata gue nggak sipit, kulit gue nggak putih-putih banget, dan bahkan rambut gue bertekstur keriting.
Jaman sekolah dulu, gue nggak pernah bawa-bawa nama keluarga. Gue selalu ngerasa nggak bisa menjadi bagian total dari kelompok manapun. Gue pernah pacaran sama cowok yang berasal dari keluarga keturunan Cina yang masih sedikit "totok", and in spite of my family name, keluarganya nggak setuju dengan pilihan anaknya karena gue "bukan orang Chinese"...
Di lain pihak, lucu juga kalo inget-inget temen-temen gue yang non-keturunan, yang kalo udah ngumpul kadang suka bikin joke" kasar berbau" rasialis, tanpa inget kalo ada gue yang sebenernya masih setengah Cina. Dan gue berusaha biasa aja sama semua becandaan itu, sama penerimaan yang setengah-setengah dari orang-orang, dan bahkan sama julukan Ciba (Cina-Batak!!) yang dikasih temen-temen gue jaman SMU.
Sampai akhirnya gue lulus kuliah, somehow gue ngerasa, nama gue juga yang membentuk identitas gue menjadi seperti sekarang. Gue capek sembunyi di balik ke-bunglon-an gue..menyembunyikan nama utuh gue karena gue males dapet pertanyaan macem" dari orang"...Dan begitulah...gue go public..di setiap artikel yang gue tulis, berita yang gue bikin, nama keluarga itu pun muncul.
Biarpun banyak pertanyaan yang sering diajukan orang-orang, mulai dari bos gue waktu gue interview (Astrid Lim? But you don't look like a Chinese..) pembaca artikel gue di majalah, bahkan MC di salah satu acara waktu memanggil nama gue karena dapet doorprize. Tapi itulah bagian dari diri gue, dari hidup gue, dari identitas gue...And I think I can deal with it =)
Baca novel ini seperti lagi ngaca..Ceritanya berkisar tentang seorang anak India kelahiran Amerika, yang mengalami berbagai tahap krisis identitas dalam kehidupannya, antara akar budaya lama yang semakin memudar dan pengaruh dari budaya Amerika tempat dia dilahirkan, dan yang paling utama, nama yang dikasih orang tuanya, yang anehnya bukan nama India, tapi juga bukan nama Amerika, melainkan nama Rusia.
Dan ngomongin soal nama, banyak pengalaman gue tentang hal yang satu ini. Gue nggak ada masalah sama sekali dengan nama pemberian orang tua gue, biarpun kadang berharap punya nama yang lebih eksklusif, nggak pasaran, atau setidaknya ada sejarahnya yang lebih jelas. But it's okay, I'm fine with that...
Yang bikin gue suka bingung sendiri adalah nama keluarga yang gue sandang, yang notabene adalah nama keluarga dari pihak bokap, yang jelas-jelas merupakan salah satu famili keturunan Tionghoa. Membawa nama berbau-bau Cina, kadang bikin gue sedikit bingung. Tampang gue nggak menunjukkan adanya darah Cina sedikitpun, mata gue nggak sipit, kulit gue nggak putih-putih banget, dan bahkan rambut gue bertekstur keriting.
Jaman sekolah dulu, gue nggak pernah bawa-bawa nama keluarga. Gue selalu ngerasa nggak bisa menjadi bagian total dari kelompok manapun. Gue pernah pacaran sama cowok yang berasal dari keluarga keturunan Cina yang masih sedikit "totok", and in spite of my family name, keluarganya nggak setuju dengan pilihan anaknya karena gue "bukan orang Chinese"...
Di lain pihak, lucu juga kalo inget-inget temen-temen gue yang non-keturunan, yang kalo udah ngumpul kadang suka bikin joke" kasar berbau" rasialis, tanpa inget kalo ada gue yang sebenernya masih setengah Cina. Dan gue berusaha biasa aja sama semua becandaan itu, sama penerimaan yang setengah-setengah dari orang-orang, dan bahkan sama julukan Ciba (Cina-Batak!!) yang dikasih temen-temen gue jaman SMU.
Sampai akhirnya gue lulus kuliah, somehow gue ngerasa, nama gue juga yang membentuk identitas gue menjadi seperti sekarang. Gue capek sembunyi di balik ke-bunglon-an gue..menyembunyikan nama utuh gue karena gue males dapet pertanyaan macem" dari orang"...Dan begitulah...gue go public..di setiap artikel yang gue tulis, berita yang gue bikin, nama keluarga itu pun muncul.
Biarpun banyak pertanyaan yang sering diajukan orang-orang, mulai dari bos gue waktu gue interview (Astrid Lim? But you don't look like a Chinese..) pembaca artikel gue di majalah, bahkan MC di salah satu acara waktu memanggil nama gue karena dapet doorprize. Tapi itulah bagian dari diri gue, dari hidup gue, dari identitas gue...And I think I can deal with it =)
Monday, May 14, 2007
Outsider
Pernah ngerasa jadi outsider? Even di antara orang-orang yang setiap hari barengan kamu? Yang kamu pikir udah kamu kenal dan bisa ngertiin kamu?
Gue jarang banget ngerasa bener" jadi a part of something...Kelompok tertentu, orang-orang tertentu, gank tertentu...Dari dulu gue cuman punya segelintir temen deket, dan meskipun temen" main gue banyak, jarang yang bisa bikin gue ngerasa sangat" nyaman...
Menurut test psikologi MBTI, gue termasuk karakter yang introvert, lebih banyak mengandalkan sense daripada intuisi, seorang feeler instead of thinker, dan selalu menunda sampai saat terakhir dalam melakukan sesuatu (termasuk mengambil keputusan).
Mungkin, dengan karakter yang seperti itu, gue emang lebih sering ngerasa jadi outsider...Dan adaptasi, kadang menjadi proses yang sangat melelahkan buat gue...
Gue jarang banget ngerasa bener" jadi a part of something...Kelompok tertentu, orang-orang tertentu, gank tertentu...Dari dulu gue cuman punya segelintir temen deket, dan meskipun temen" main gue banyak, jarang yang bisa bikin gue ngerasa sangat" nyaman...
Menurut test psikologi MBTI, gue termasuk karakter yang introvert, lebih banyak mengandalkan sense daripada intuisi, seorang feeler instead of thinker, dan selalu menunda sampai saat terakhir dalam melakukan sesuatu (termasuk mengambil keputusan).
Mungkin, dengan karakter yang seperti itu, gue emang lebih sering ngerasa jadi outsider...Dan adaptasi, kadang menjadi proses yang sangat melelahkan buat gue...
Tuesday, May 08, 2007
Green Spot
Semakin umur bertambah, semakin banyak kehilangan yang kita alami..Mulai dari kehilangan orang-orang terdekat, teman main jaman dulu, rumah dan kota tempat kita dibesarkan, rasa aman dan nyaman, kenangan masa kecil, bahkan..impian dan idealisme..
Dan biarpun di sela-sela kehilangan kita pasti juga menemukan hal-hal baru, kadang rasanya ingin melakukan apa saja supaya bisa mendapatkan kembali yang telah hilang...
Gue udah mulai ngerasa kehilangan kota tempat tinggal gue, Bandung..Gue kehilangan suasana kota Den Haag dengan segala kelebihan dan kekurangannya...Gue kehilangan momen-momen sama temen-temen di mana yang kita bahas bukanlah siapa yang mau merit atau siapa gajinya berapa...Gue kehilangan obrolan gila sama ade gue setiap kali kita bergadang bareng sambil nonton DVD seri-an...Gue bahkan mulai ngerasa kehilangan apa yang sebenernya jadi impian dan cita-cita gue sejak dulu...Dan gue sedikit takut kalau satu saat nanti, gue akan kehilangan diri gue sendiri...
Dan pagi ini, tiba-tiba gue nemuin satu hal yang udah lama banget menghilang di tengah kenangan masa kecil gue: Green Spot! Minuman botol rasa jeruk yang dulu selalu jadi rebutan antara gue dan kakak gue..Yang selalu jadi inceran kita tiap kali abis main di Taman Lalu Lintas =)
Kalau saja..semua yang hilang itu seperti Green Spot...bisa muncul lagi dengan tiba-tiba...alangkah menyenangkan..=)
Thursday, April 26, 2007
Kapan Lulus?
"Dia nyebelin banget deh..Masa mau nonton konser-nya di Festival, sementara gue kan udah beli yang tribun..."
Itu keluhan singkat ade gue menjelang nonton konser Good Charlotte kemaren ini, yang ujung-ujungnya sempat berakhir dengan perang dingin.
Dan gue hanya menggeleng-geleng sambil tersenyum miris, teringat pertengkaran gue sama cowok gue beberapa saat sebelumnya, menyangkut rencana-rencana masa depan..
"Pokoknya nggak mau tinggal di Bogor...Kalo nggak Jakarta, ya Bandung.." Sementara dia dengan kengototannya nggak mau beralih dari rencana tinggal di Bogor.
Masalahnya sama sebenernya...tapi materinya aja yang beda...Relationship is like a school...dengan masalah" sejenis tapi tingkat kesulitan yang lebih tinggi...And I wonder...kapan gue bisa bener" lulus...
Itu keluhan singkat ade gue menjelang nonton konser Good Charlotte kemaren ini, yang ujung-ujungnya sempat berakhir dengan perang dingin.
Dan gue hanya menggeleng-geleng sambil tersenyum miris, teringat pertengkaran gue sama cowok gue beberapa saat sebelumnya, menyangkut rencana-rencana masa depan..
"Pokoknya nggak mau tinggal di Bogor...Kalo nggak Jakarta, ya Bandung.." Sementara dia dengan kengototannya nggak mau beralih dari rencana tinggal di Bogor.
Masalahnya sama sebenernya...tapi materinya aja yang beda...Relationship is like a school...dengan masalah" sejenis tapi tingkat kesulitan yang lebih tinggi...And I wonder...kapan gue bisa bener" lulus...
Sunday, April 08, 2007
Confession
Okay...I admit it...I kinda abandoned this blog lately =)
Sebenernya nggak maksud lho..Writing has always been my passion...But since I've been writing full time now in the magazine...kayanya semangat nulis blog jadi nggak sebesar dulu...
Mungkin emang bener ya...segala sesuatu yang terlalu itu nggak pernah baik...secinta apapun kita sama hal itu...Buat gue, hal itu termasuk nulis...Karna tiap hari kerjaannya udah nulis melulu, kadang sampe ngerasa ilfil buat sekedar ngetik sebaris-dua baris di blog ini...
Maaf ya blog-ku...=) Kamu tetap cinta sejatiku kok...yang lainnya...not more than works...
Sebenernya nggak maksud lho..Writing has always been my passion...But since I've been writing full time now in the magazine...kayanya semangat nulis blog jadi nggak sebesar dulu...
Mungkin emang bener ya...segala sesuatu yang terlalu itu nggak pernah baik...secinta apapun kita sama hal itu...Buat gue, hal itu termasuk nulis...Karna tiap hari kerjaannya udah nulis melulu, kadang sampe ngerasa ilfil buat sekedar ngetik sebaris-dua baris di blog ini...
Maaf ya blog-ku...=) Kamu tetap cinta sejatiku kok...yang lainnya...not more than works...
Monday, March 19, 2007
Parno
Karena berita yang menyambut kita setiap hari adalah berita-berita buruk seputar kecelakaan dan bencana alam, kayanya wajar aja kalau perasaan parno mulai dateng. Males bepergian jauh, apalagi naik pesawat, adalah satu hal yang muncul di benak hampir setiap orang.
Bahkan pesawat yang sepertinya paling reliable di Indonesia saat ini juga nggak lepas dari yang namanya musibah. Gimana kita bisa ngerasa tenang?
Tapi sebetulnya, anything could happen anytime, anywhere...dalam kehidupan kita.. Bener, kalo kita pengen lebih hati-hati buat ngehindarin semuanya..Misalnya, cuaca lagi aneh, angin kenceng, ya emang sebaiknya tunda dulu liburan ke pantai nya. Atau kalau pulang malem, ya lebih baik minta dijemput, kalaupun terpaksa naik taksi, pastiin yang emang bener-bener aman..jangan asal naik taksi sembarangan...
Tapi kalau akhirnya parno nggak jelas sendirian, takut mau ngapa-ngapain, kayanya kok sayang banget ya...Yang ada kita jadi ngelewatin banyak hal luar biasa dalam hidup..Momen-momen yang sebetulnya jadi alasan kenapa hidup itu begitu indah dan exciting...
Dan betapa tragisnya emang, kalo kita lihat lebih jauh lagi, banyak orang yang justru sanggup mengakhiri hidupnya karena ngerasa nggak mampu lagi menghadapi dunia. Sementara sebagian orang begitu takut kehilangan tempat di kehidupan (sampe kadang jadi nggak nikmatin hidup itu sendiri karena rasa takut yang berlebihan), sebagian lagi malah pengen cabut cepet" dari dunia...
Buat gue...hidup itu indah...dengan segala ups and downs nya...dengan segala pelajaran yang kadang bikin kita terjatuh-jatuh...Hidup emang hanya sekali...maybe it's time to start living it to the fullest...=)
Bahkan pesawat yang sepertinya paling reliable di Indonesia saat ini juga nggak lepas dari yang namanya musibah. Gimana kita bisa ngerasa tenang?
Tapi sebetulnya, anything could happen anytime, anywhere...dalam kehidupan kita.. Bener, kalo kita pengen lebih hati-hati buat ngehindarin semuanya..Misalnya, cuaca lagi aneh, angin kenceng, ya emang sebaiknya tunda dulu liburan ke pantai nya. Atau kalau pulang malem, ya lebih baik minta dijemput, kalaupun terpaksa naik taksi, pastiin yang emang bener-bener aman..jangan asal naik taksi sembarangan...
Tapi kalau akhirnya parno nggak jelas sendirian, takut mau ngapa-ngapain, kayanya kok sayang banget ya...Yang ada kita jadi ngelewatin banyak hal luar biasa dalam hidup..Momen-momen yang sebetulnya jadi alasan kenapa hidup itu begitu indah dan exciting...
Dan betapa tragisnya emang, kalo kita lihat lebih jauh lagi, banyak orang yang justru sanggup mengakhiri hidupnya karena ngerasa nggak mampu lagi menghadapi dunia. Sementara sebagian orang begitu takut kehilangan tempat di kehidupan (sampe kadang jadi nggak nikmatin hidup itu sendiri karena rasa takut yang berlebihan), sebagian lagi malah pengen cabut cepet" dari dunia...
Buat gue...hidup itu indah...dengan segala ups and downs nya...dengan segala pelajaran yang kadang bikin kita terjatuh-jatuh...Hidup emang hanya sekali...maybe it's time to start living it to the fullest...=)
Tuesday, February 20, 2007
Tak Terpecahkan
Ada masalah-masalah yang pemecahannya sangat sulit, sampai akhirnya kita capek sendiri mikirin solusinya. Banjir di Jakarta adalah salah satunya..Mungkin sebenernya pemecahannya simpel, bersihin Jakarta dari sampah. Tapi apa sih yang bisa bikin orang punya kesadaran untuk buang sampah pada tempatnya dan melakukan recycle dengan teratur, setelah punya kebiasaan jorok dan biasa aja ngeliat gunungan sampah, seumur hidupnya?
Kemacetan di Jakarta juga salah satu masalah yang entah kapan bisa terpecahkan. Ada 3 in 1, tetep aja macet, wong polisinya cuek aja ngeliat joki yang berkeliaran di mana-mana. Malah 3 in 1 jadi ajang polisi buat dapet tambahan rejeki di pagi dan sore hari. Sementara busway juga nggak jadi solusi, yang ada malah tambah bikin macet karena mempersempit jalan, sementara jumlah bis nya pun belum cukup untuk menampung warga Jakarta, terutama di jam-jam pergi dan pulang kantor.
Mau ngelarang orang Jakarta beli mobil? Kayanya nggak mungkin banget yah, sementara setau gue, yang punya lebih dari 3 mobil di rumahnya juga kebanyakan para pejabat negara dan pembuat kebijakan.
Pusing banget kan, kalo dipikirin. Dan itu baru segelintir aja masalah yang ada di negeri ini. Negeri yang sebenernya kaya raya, luar biasa indah, dan bisa punya rakyat yang makmur. Miris..
Kemacetan di Jakarta juga salah satu masalah yang entah kapan bisa terpecahkan. Ada 3 in 1, tetep aja macet, wong polisinya cuek aja ngeliat joki yang berkeliaran di mana-mana. Malah 3 in 1 jadi ajang polisi buat dapet tambahan rejeki di pagi dan sore hari. Sementara busway juga nggak jadi solusi, yang ada malah tambah bikin macet karena mempersempit jalan, sementara jumlah bis nya pun belum cukup untuk menampung warga Jakarta, terutama di jam-jam pergi dan pulang kantor.
Mau ngelarang orang Jakarta beli mobil? Kayanya nggak mungkin banget yah, sementara setau gue, yang punya lebih dari 3 mobil di rumahnya juga kebanyakan para pejabat negara dan pembuat kebijakan.
Pusing banget kan, kalo dipikirin. Dan itu baru segelintir aja masalah yang ada di negeri ini. Negeri yang sebenernya kaya raya, luar biasa indah, dan bisa punya rakyat yang makmur. Miris..
Tuesday, January 30, 2007
And life goes on..
Apapun yang sedang kita hadapi, masalah seberat apapun, suasana sesuntuk apapun, dan kekecewaan sedalam apapun, satu hal yang pasti terjadi adalah, hidup akan terus berjalan.
Dan pilihannya ada di tangan kita, apakah kita akan terus berkutat dalam kekacauan dan masalah yang kita hadapi, atau berusaha ikut berjalan bersama-sama dengan kehidupan.
Terkadang lelah, menghadapi hal demi hal yang ternyata berada di luar ekspektasi kita...Terkadang muncul pemikiran, "apa gue yang terlalu egois dan ingin semua hal berjalan seperti yang gue mau?".. Terkadang hanya ingin berhenti, menyendiri, dan sembunyi..
Tapi..tetap saja, hidup terus berjalan..Dan alangkah bodohnya kita jika tertinggal begitu saja..karena berkubang dalam kekecewaan yang tak berujung..
Dan pilihannya ada di tangan kita, apakah kita akan terus berkutat dalam kekacauan dan masalah yang kita hadapi, atau berusaha ikut berjalan bersama-sama dengan kehidupan.
Terkadang lelah, menghadapi hal demi hal yang ternyata berada di luar ekspektasi kita...Terkadang muncul pemikiran, "apa gue yang terlalu egois dan ingin semua hal berjalan seperti yang gue mau?".. Terkadang hanya ingin berhenti, menyendiri, dan sembunyi..
Tapi..tetap saja, hidup terus berjalan..Dan alangkah bodohnya kita jika tertinggal begitu saja..karena berkubang dalam kekecewaan yang tak berujung..
Tuesday, January 23, 2007
Wishes
Great health, lots of love, grateful heart, happy life, and another year full of blessings..
Happy birthday to you, have a blast big three O...=) Luph you much!
Happy birthday to you, have a blast big three O...=) Luph you much!
Monday, January 15, 2007
Tentang Memilih
Kalau disuruh memilih antara obsesi yang sudah terpendam selama bertahun-tahun, dengan sesuatu yang sangat kita cintai sekarang ini...Mana yang akan kamu pilih?
Apalagi kalau kamu sadar, pilihan ini bakalan mempengaruhi masa depan kamu..dan meskipun nggak pernah ada kata terlambat untuk menentukan pilihan dan mengubah keputusan, kamu tetaplah sedikit khawatir dengan umur kamu yang sudah menginjak dua puluh sekian tahun..
Dan memang, menentukan pilihan menjadi salah satu hal tersulit yang harus dilakukan.. Banyak "what if" yang mungkin berseliweran di kepala kita, membuat suara hati kadang menjadi begitu samar untuk bisa didengar..
Lucunya..hal ini bisa berlaku untuk apa saja..memilih pekerjaan..atau pasangan hidup..atau tempat tinggal..dan sejuta hal lain yang tampak penting dalam kehidupan..
Tapi akhirnya..gue memilih untuk kembali ke apa yang gue cintai sekarang ini..Dan mengendapkan obsesi gue ke sudut hati terdalam..Berharap mungkin suatu hari nanti, ada waktu dan tempat yang tepat untuk mewujudkannya..Maybe in the next life? =)
My new era will begin soon..Hopefully this will be a great one..Like all the previous ones I've had =) Wish me luck!
Apalagi kalau kamu sadar, pilihan ini bakalan mempengaruhi masa depan kamu..dan meskipun nggak pernah ada kata terlambat untuk menentukan pilihan dan mengubah keputusan, kamu tetaplah sedikit khawatir dengan umur kamu yang sudah menginjak dua puluh sekian tahun..
Dan memang, menentukan pilihan menjadi salah satu hal tersulit yang harus dilakukan.. Banyak "what if" yang mungkin berseliweran di kepala kita, membuat suara hati kadang menjadi begitu samar untuk bisa didengar..
Lucunya..hal ini bisa berlaku untuk apa saja..memilih pekerjaan..atau pasangan hidup..atau tempat tinggal..dan sejuta hal lain yang tampak penting dalam kehidupan..
Tapi akhirnya..gue memilih untuk kembali ke apa yang gue cintai sekarang ini..Dan mengendapkan obsesi gue ke sudut hati terdalam..Berharap mungkin suatu hari nanti, ada waktu dan tempat yang tepat untuk mewujudkannya..Maybe in the next life? =)
My new era will begin soon..Hopefully this will be a great one..Like all the previous ones I've had =) Wish me luck!
Monday, January 08, 2007
2007
Tahun baru, meski diawali dengan cukup suram karena berbagai berita yang tidak menyenangkan, tetap saja harus membawa harapan baru..
Meskipun, waktu sedikit bernostalgia dengan resolusi tahun 2006, tetap saja gue ketawa" sendirian karena masih ada sebagian resolusi yang belum terpenuhi..Entah karena resolusinya yang memang terlalu ambisius atau gue nya yang memang nggak punya semangat tinggi =)
Apapun berita buruk yang ada di depan mata saat ini, mulai dari kecelakaan transportasi beruntun sampai semua berita" selebritis yang makin aneh di infotainment, satu hal yang masih nggak bisa gue terima adalah maraknya paranormal yang muncul di layar kaca, dengan pedenya sibuk ngasih ramalan" tentang 2007..
Dan supaya nilai jual beritanya lebih tinggi, tentu aja ramalan" yang dikasih pun harus yang berbau" sensasional, kalo bisa nyerempet" musibah dan bencana"..Kecelakaan, gunung meletus, ekonomi terpuruk, meninggalnya tokoh"..Seakan" belum cukup semua kejadian buruk yang menimpa Indonesia sampai saat ini..
Mungkin, stop nonton infotainment bisa jadi salah satu resolusi gue untuk tahun ini...Biarpun, it was one of my guilty pleasures juga sih =)
Happy new year guys...
Meskipun, waktu sedikit bernostalgia dengan resolusi tahun 2006, tetap saja gue ketawa" sendirian karena masih ada sebagian resolusi yang belum terpenuhi..Entah karena resolusinya yang memang terlalu ambisius atau gue nya yang memang nggak punya semangat tinggi =)
Apapun berita buruk yang ada di depan mata saat ini, mulai dari kecelakaan transportasi beruntun sampai semua berita" selebritis yang makin aneh di infotainment, satu hal yang masih nggak bisa gue terima adalah maraknya paranormal yang muncul di layar kaca, dengan pedenya sibuk ngasih ramalan" tentang 2007..
Dan supaya nilai jual beritanya lebih tinggi, tentu aja ramalan" yang dikasih pun harus yang berbau" sensasional, kalo bisa nyerempet" musibah dan bencana"..Kecelakaan, gunung meletus, ekonomi terpuruk, meninggalnya tokoh"..Seakan" belum cukup semua kejadian buruk yang menimpa Indonesia sampai saat ini..
Mungkin, stop nonton infotainment bisa jadi salah satu resolusi gue untuk tahun ini...Biarpun, it was one of my guilty pleasures juga sih =)
Happy new year guys...
Subscribe to:
Posts (Atom)