Tahun 2005 gue awalin dengan penuh harapan.
Sukses dalam karir, hidup dan cinta...
Gue pasang target tinggi
Terhadap diri gue sendiri...
Ternyata hari demi hari berjalan
Dan sedikit demi sedikit gue mulai memupus harapan
Bukannya meningkatkan kualitas hubungan
Yang ada gue malah kehilangan...
Harapan semakin memudar
Waktu gue sadar
Gue masih sering menghindar
Lari dari kenyataan
Takut mengambil keputusan
Dan tidak mau mengakui kesalahan...
Di akhir tahun ini
Gue berusaha menengok ke belakang
Melihat perjuangan seorang perempuan
Dengan sedikit banyak kebodohan
Air mata yang kadang tidak tertahan...
Tapi gue masih bisa tersenyum
Karena setidaknya
Banyak pelajaran
Yang gue dapet
Yang bisa membuat gue
Mengawali tahun yang baru
Dengan semangat yang tetap tinggi...
After all...
It's been a wonderful year for sure...=)
Thursday, December 22, 2005
Wednesday, December 14, 2005
The Simple Truth
One big question yang ada dalam benak gue sekarang adalah tentang sebentuk rasa bertajuk cinta. Mungkin karena udah nyaris jam setengah tiga pagi, atau karena efek Baileys yang mulai naek ke otak gue, atau juga karena definisi International Aspects dalam tugas gue belum bertambah jelas, sementara deadlinenya kurang dari 48 jam lagi...
Pernah beberapa hari yang lalu, waktu lagi jalan", gue ngeliat ada satu poster lucu dipajang di toko. Posternya bergambar seorang cowok dan seorang cewek, masing" punya sebuah hati. Yang bikin dua sosok itu beda, hati si cewek terletak di daerah dada, seperti layaknya hati manusia berada. Sementara itu, hati si cowok berada tepat di daerah selangkangan. The Simple Truth, gitu judul poster itu. Singkat, tapi mengena, kalo menurut gue.
Bener" segampang itukah cowok menilai suatu hubungan? Hanya dari nafsu secara fisik? Karena kata teori, cowok emang lebih gampang memisahkan rasa cinta dan hubungan badan. It's totally a different thing for men. Sementara prinsip cewek, making love itu berarti bercinta, yang artinya melakukan hubungan dengan seseorang yang kita cinta.
Tapi apa bener semuanya bisa digeneralisasi? Bahwa cewek pasti tidak akan bercinta tanpa perasaan cinta, dan cowok tidak akan berpikir panjang untuk membawa seorang cewek ke ranjang, terlepas dari ada atau tidak perasaan sayang terhadap cewek itu...
Gue berada di tengah"...Gue masih percaya, kalo banyak cowok yang nggak seperti itu. Yang masih menghargai nilai" relationship...Yang masih mempertimbangkan perasaan cinta sebelum berpikir tentang tempat tidur... Dan yang masih mempunyai sebentuk hati di dalam dadanya...bukan di tempat yang lain..Semoga...
*Tapi gimana dengan cewek" yang justru sudah tidak punya hati di tempat yang semestinya ya?*
Pernah beberapa hari yang lalu, waktu lagi jalan", gue ngeliat ada satu poster lucu dipajang di toko. Posternya bergambar seorang cowok dan seorang cewek, masing" punya sebuah hati. Yang bikin dua sosok itu beda, hati si cewek terletak di daerah dada, seperti layaknya hati manusia berada. Sementara itu, hati si cowok berada tepat di daerah selangkangan. The Simple Truth, gitu judul poster itu. Singkat, tapi mengena, kalo menurut gue.
Bener" segampang itukah cowok menilai suatu hubungan? Hanya dari nafsu secara fisik? Karena kata teori, cowok emang lebih gampang memisahkan rasa cinta dan hubungan badan. It's totally a different thing for men. Sementara prinsip cewek, making love itu berarti bercinta, yang artinya melakukan hubungan dengan seseorang yang kita cinta.
Tapi apa bener semuanya bisa digeneralisasi? Bahwa cewek pasti tidak akan bercinta tanpa perasaan cinta, dan cowok tidak akan berpikir panjang untuk membawa seorang cewek ke ranjang, terlepas dari ada atau tidak perasaan sayang terhadap cewek itu...
Gue berada di tengah"...Gue masih percaya, kalo banyak cowok yang nggak seperti itu. Yang masih menghargai nilai" relationship...Yang masih mempertimbangkan perasaan cinta sebelum berpikir tentang tempat tidur... Dan yang masih mempunyai sebentuk hati di dalam dadanya...bukan di tempat yang lain..Semoga...
*Tapi gimana dengan cewek" yang justru sudah tidak punya hati di tempat yang semestinya ya?*
Tuesday, December 06, 2005
Christmas Song
Chestnuts roasting on an open fire
Jack Frost nipping at your nose
Yule-tide carols being sung by a choir
And folks dressed up like Eskimos.
Everybody knows a turkey
and some mistletoe
Help to make the season bright
Tiny tots with their eyes all aglow
Will find it hard to sleep tonight
Masuk bulan Desember, udara dingin, orang" berbaju tebel sibuk lalu lalang di sekitar Centrum dengan nenteng belanjaan, pohon natal besar di tengah The Passage, lampu-lampu biru sepanjang jalan, wangi kue dari setiap toko dan supermarket, harap" cemas menunggu turunnya salju, cari-cari kado di antara tanda SALE yang hampir ada di setiap toko, ngeliat pasangan-pasangan yang main ice skatting...
Gosh...I felt the spirit of Christmas everywhere...and it made me miss my home even more....
Jack Frost nipping at your nose
Yule-tide carols being sung by a choir
And folks dressed up like Eskimos.
Everybody knows a turkey
and some mistletoe
Help to make the season bright
Tiny tots with their eyes all aglow
Will find it hard to sleep tonight
Masuk bulan Desember, udara dingin, orang" berbaju tebel sibuk lalu lalang di sekitar Centrum dengan nenteng belanjaan, pohon natal besar di tengah The Passage, lampu-lampu biru sepanjang jalan, wangi kue dari setiap toko dan supermarket, harap" cemas menunggu turunnya salju, cari-cari kado di antara tanda SALE yang hampir ada di setiap toko, ngeliat pasangan-pasangan yang main ice skatting...
Gosh...I felt the spirit of Christmas everywhere...and it made me miss my home even more....
Thursday, December 01, 2005
Quarter Life Crisis?
Minggu lalu umur gue genap 25 taun. Seperempat abad, kalo bahasanya para pujangga. Ulang taun di negara orang, jauh dari keluarga dan temen" yang selama ini selalu ada buat gue, gue pikir bakal jadi hal yang mengerikan banget.
Tapi ternyata, disini gue malah nemu keluarga baru, temen"yang care sama gue, yang peduli buat ngucapin selamat, ngasih kado dan ngabisin hari itu bareng gue...It's not as bad as I thought anyway...
Salah seorang temen gue asal Taiwan ngomong ke gue, umur 25 itu peralihan dari a girl to be a woman. Dan gue jadi mikir, what is definition of woman sebenernya? Diliat dari penampilan gue misalnya, kayanya gue sama sekali nggak ngeliat ada perubahan yang berarti. Gue tetep suka sama t shirt junkies, celana jins dan sneakers. Gue bahagia banget waktu salah seorang temen terdeket gue ngasih kado kaos bola, dan bukannya sesuatu yang maksa gue buat jadi seorang "woman" dalam definisi yang general.
Tapi lepas dari urusan penampilan, gue sadar banyak hal yang masih harus gue perbaikin menyangkut kualitas kehidupan gue di umur 25 ini. Idealisme yang sempet goyah selama beberapa waktu terakhir, bagian spritual dari diri gue yang sepertinya semakin menguap, nilai" kehidupan yang buat gue masih blur, dan pencarian tempat buat gue berpijak.
Kadang gue masih suka ngerasa kehilangan diri gue, siapa gue, dan apa yang gue cari. Kadang rasa capek datang menyergap, bikin gue pengen sembunyi dari kerasnya hidup. Kadang sepi yang hinggap, dan nggak ada seorang pun yang bisa diajak berdiam di samping gue...
Tapi life goes on...And maybe 25 is not as scary as I thought..Just like my faraway birthday from my family...Selalu ada kejutan menyenangkan yang bisa terjadi...Even in my darkest hours...And in my-so-called-age...
Selamat datang umur 25...=)
Tapi ternyata, disini gue malah nemu keluarga baru, temen"yang care sama gue, yang peduli buat ngucapin selamat, ngasih kado dan ngabisin hari itu bareng gue...It's not as bad as I thought anyway...
Salah seorang temen gue asal Taiwan ngomong ke gue, umur 25 itu peralihan dari a girl to be a woman. Dan gue jadi mikir, what is definition of woman sebenernya? Diliat dari penampilan gue misalnya, kayanya gue sama sekali nggak ngeliat ada perubahan yang berarti. Gue tetep suka sama t shirt junkies, celana jins dan sneakers. Gue bahagia banget waktu salah seorang temen terdeket gue ngasih kado kaos bola, dan bukannya sesuatu yang maksa gue buat jadi seorang "woman" dalam definisi yang general.
Tapi lepas dari urusan penampilan, gue sadar banyak hal yang masih harus gue perbaikin menyangkut kualitas kehidupan gue di umur 25 ini. Idealisme yang sempet goyah selama beberapa waktu terakhir, bagian spritual dari diri gue yang sepertinya semakin menguap, nilai" kehidupan yang buat gue masih blur, dan pencarian tempat buat gue berpijak.
Kadang gue masih suka ngerasa kehilangan diri gue, siapa gue, dan apa yang gue cari. Kadang rasa capek datang menyergap, bikin gue pengen sembunyi dari kerasnya hidup. Kadang sepi yang hinggap, dan nggak ada seorang pun yang bisa diajak berdiam di samping gue...
Tapi life goes on...And maybe 25 is not as scary as I thought..Just like my faraway birthday from my family...Selalu ada kejutan menyenangkan yang bisa terjadi...Even in my darkest hours...And in my-so-called-age...
Selamat datang umur 25...=)
Monday, November 21, 2005
Bad Mood
Sometimes I just can't understand me. There are times that I feel so low, so gloomy, so dark, as if nothing wonderful could happen in my life.
Tonite is one of those times. I just want to be alone, I just couldn't get the jokes my housemates told me, I just want to hear the saddest song in my MP3 list, I just want to push everyone away from me, I just feel like I couldn't do anything right...
And as I wonder about my feeling, my memory bumps into something. Meeting I had with friends a few hours earlier, the way they treated him, the jokes they'd made about him, the worse things they said to him...
And suddenly I realize..I hate it when people do such things to him...Why cant they see him the way I see him? How come they just make fun of him?
And the biggest shock hit me. Why should I care about him so much? Why should I feel bad because of something that maybe he didn't even care?
The answer caught me right away. Because he means a lot to me. Now. Damn...
Tonite is one of those times. I just want to be alone, I just couldn't get the jokes my housemates told me, I just want to hear the saddest song in my MP3 list, I just want to push everyone away from me, I just feel like I couldn't do anything right...
And as I wonder about my feeling, my memory bumps into something. Meeting I had with friends a few hours earlier, the way they treated him, the jokes they'd made about him, the worse things they said to him...
And suddenly I realize..I hate it when people do such things to him...Why cant they see him the way I see him? How come they just make fun of him?
And the biggest shock hit me. Why should I care about him so much? Why should I feel bad because of something that maybe he didn't even care?
The answer caught me right away. Because he means a lot to me. Now. Damn...
Thursday, November 17, 2005
Figure it out...
Katanya, Tuhan selalu punya rencana untuk hidup kita. I don't mean to sound so religious (in spite of what I think about religion anyway), tapi seorang temen gue kemaren sempet menyinggung topik ini di sela" ngopi bareng di sore hari, dengan background hujan es dan suasana mellow.
Anyway, menurut dia, Tuhan pasti punya rencana, kenapa gue ada di Belanda, bukan di Bandung, di Inggris atau di Australia. Kenapa gue harus pergi sekarang, sementara sebetulnya plan gue berangkat tadinya adalah di tahun 2006. Kenapa gue terdampar di kota Den Haag, ketemu orang" yang sebelumnya nggak pernah terbayangkan bakal ketemu.
Dan gue jadi flash back ke kehidupan gue. Jalan hidup gue yang sempet berbalik 180 derajat, dari yang tadinya berkutat di dunia teknik, sampe akhirnya terdampar di dunia jurnalistik. Orang" yang sempet menapakkan jejaknya dalam lembar hidup gue, yang meninggalkan cinta dan sakit hati, yang membantu gue menemukan setitik harapan atau secercah pencerahan tentang masa depan..
Dan gue, di antara segala keskeptisan gue, akhirnya sampai pada kesimpulan, kalo mungkin emang bener kita semua ada dalam rencana Tuhan. Hidup kita seperti kepingan puzzle, dan sekarang giliran kita buat menyusunnya jadi satu gambar utuh..
And I wonder..when can I figure it out...Is there still enough time to do that?
Anyway, menurut dia, Tuhan pasti punya rencana, kenapa gue ada di Belanda, bukan di Bandung, di Inggris atau di Australia. Kenapa gue harus pergi sekarang, sementara sebetulnya plan gue berangkat tadinya adalah di tahun 2006. Kenapa gue terdampar di kota Den Haag, ketemu orang" yang sebelumnya nggak pernah terbayangkan bakal ketemu.
Dan gue jadi flash back ke kehidupan gue. Jalan hidup gue yang sempet berbalik 180 derajat, dari yang tadinya berkutat di dunia teknik, sampe akhirnya terdampar di dunia jurnalistik. Orang" yang sempet menapakkan jejaknya dalam lembar hidup gue, yang meninggalkan cinta dan sakit hati, yang membantu gue menemukan setitik harapan atau secercah pencerahan tentang masa depan..
Dan gue, di antara segala keskeptisan gue, akhirnya sampai pada kesimpulan, kalo mungkin emang bener kita semua ada dalam rencana Tuhan. Hidup kita seperti kepingan puzzle, dan sekarang giliran kita buat menyusunnya jadi satu gambar utuh..
And I wonder..when can I figure it out...Is there still enough time to do that?
Saturday, November 12, 2005
Skeptis
Dari beberapa temen yang ngobrol sama gue, hampir semua nggak percaya kalo Dr Azahari, buron nomer 1 di Indonesia yang namanya selalu dikaitin sama sejumlah peristiwa terorisme beberapa tahun terakhir, udah bener" tewas.
Semua mikir kalo itu hanya akal"an pemerintah aja...buat menaikkan kredibilitas, buat bikin masyarakat tenang, buat mengalihkan isu BBM dan lain-lainnya...
Dan gue jadi ikut mikir, apa bener kepercayaan kita sama pemerintah udah bener" ilang? Apa bener kita udah segitu skeptisnya sama pemerintah, sampe" setiap ada hal bagus yang menaikkan kredibilitas pemerintah, kita nggak percaya kalo itu emang bener" terjadi?
Skeptis..Berawal dari ketidakpercayaan terhadap hal" kecil, sampai akhirnya menganggap kalo semua hal penting nggak mungkin terjadi.
It happened to me..in the way I see relationship-thing. It never worked...And I doubt that it will ever work for me..Nggak ada orang yang tepat...Atau, ada orang yang tepat, tapi waktunya nggak tepat...Pada akhirnya, gue nggak bisa yakin lagi sama perasaan gue. Apa hanya sesaat? Apa hanya karena kesepian? And it makes me feel so bitter about relationship.
Kapan perasaan skeptis ini bakal berakhir?
Semua mikir kalo itu hanya akal"an pemerintah aja...buat menaikkan kredibilitas, buat bikin masyarakat tenang, buat mengalihkan isu BBM dan lain-lainnya...
Dan gue jadi ikut mikir, apa bener kepercayaan kita sama pemerintah udah bener" ilang? Apa bener kita udah segitu skeptisnya sama pemerintah, sampe" setiap ada hal bagus yang menaikkan kredibilitas pemerintah, kita nggak percaya kalo itu emang bener" terjadi?
Skeptis..Berawal dari ketidakpercayaan terhadap hal" kecil, sampai akhirnya menganggap kalo semua hal penting nggak mungkin terjadi.
It happened to me..in the way I see relationship-thing. It never worked...And I doubt that it will ever work for me..Nggak ada orang yang tepat...Atau, ada orang yang tepat, tapi waktunya nggak tepat...Pada akhirnya, gue nggak bisa yakin lagi sama perasaan gue. Apa hanya sesaat? Apa hanya karena kesepian? And it makes me feel so bitter about relationship.
Kapan perasaan skeptis ini bakal berakhir?
Wednesday, November 02, 2005
Wine n Vodka
Kemaren ini Yana, temen sekelas gue asal Ukraina, ulang taun. Karna diundang makan" di rumahnya, gue dateng bareng Yoyo, temen gue dari Cina, dengan harapan bisa makan enak...Begitu nyampe, guelangsung jatuh cinta gitu sama apartemen 3 lantai tempat dia tinggal bareng cowoknya selama 2 taun ini.
Makanannya enak, banyak pasta, pizza, salad sampe kaviar. Ditambah wine dan vodka cocktail yang nyam-nyam banget...It was a really nice evening, meskipun Yana ngotot nyuruh" kita minum terus (mentang" dia minumnya emang kuat bangeeettt).
Sampe akhirnya pembicaraan beralih ke topik umur. Dan gue baru nyadar, ternyata Yana baru umur 24. Yang berarti, lebih muda dari gue nyaris 1 taun. Lebih lucu lagi, ternyata nyaris semua classmates gue yang dateng malem itu umurnya lebih muda dari gue. Dan most of them, udah tinggal bareng cowoknya masing" sejak beberapa tahun yang lalu.
Hummm...it does make me think...Tentang betapa nggak adanya experience gue dalam wilayah yang satu ini. Tinggal bareng cowok gue, kayanya jadi satu hal yang nggak pernah ada di pikiran gue selama ini. Selama gue masih ada di 1 kota yang sama dengan keluarga gue, ya pastinya gue bakal tinggal bareng mereka, setidaknya sampe gue merit. Dan gue pikir, it just a common thing in Indonesia. Nggak ada anak yang berasa nyantai aja tinggal bareng pacarnya di umur yang masih 20 taunan, biarpun mungkin makin ke sini fenomena itu mulai muncul.
Gue hanya bisa diem aja sambil ngedengerin segala omongan mereka tentang kehidupan bareng pacar, tentang perjuangan mereka di negara yang jauh dari keluarga, tentang kemandirian dan segala hal yang bener" sophisticated di mata gue. Satu hal yang bisa gue pikirin adalah betapa bedanya kehidupan gue, sebagai orang dari benua Asia, dengan mereka, temen" baru gue yang seumur hidup tinggal di Eropa.
Akhirnya gue hanya ngelirik Yoyo, yang lagi kepayahan tidur di sofa, karena dipaksa minum segelas white wine dan akhirnya teler sendiri. Dan gue ngerasa sedikit tenang, setidaknya ada hal yang familiar di mata gue.
Makanannya enak, banyak pasta, pizza, salad sampe kaviar. Ditambah wine dan vodka cocktail yang nyam-nyam banget...It was a really nice evening, meskipun Yana ngotot nyuruh" kita minum terus (mentang" dia minumnya emang kuat bangeeettt).
Sampe akhirnya pembicaraan beralih ke topik umur. Dan gue baru nyadar, ternyata Yana baru umur 24. Yang berarti, lebih muda dari gue nyaris 1 taun. Lebih lucu lagi, ternyata nyaris semua classmates gue yang dateng malem itu umurnya lebih muda dari gue. Dan most of them, udah tinggal bareng cowoknya masing" sejak beberapa tahun yang lalu.
Hummm...it does make me think...Tentang betapa nggak adanya experience gue dalam wilayah yang satu ini. Tinggal bareng cowok gue, kayanya jadi satu hal yang nggak pernah ada di pikiran gue selama ini. Selama gue masih ada di 1 kota yang sama dengan keluarga gue, ya pastinya gue bakal tinggal bareng mereka, setidaknya sampe gue merit. Dan gue pikir, it just a common thing in Indonesia. Nggak ada anak yang berasa nyantai aja tinggal bareng pacarnya di umur yang masih 20 taunan, biarpun mungkin makin ke sini fenomena itu mulai muncul.
Gue hanya bisa diem aja sambil ngedengerin segala omongan mereka tentang kehidupan bareng pacar, tentang perjuangan mereka di negara yang jauh dari keluarga, tentang kemandirian dan segala hal yang bener" sophisticated di mata gue. Satu hal yang bisa gue pikirin adalah betapa bedanya kehidupan gue, sebagai orang dari benua Asia, dengan mereka, temen" baru gue yang seumur hidup tinggal di Eropa.
Akhirnya gue hanya ngelirik Yoyo, yang lagi kepayahan tidur di sofa, karena dipaksa minum segelas white wine dan akhirnya teler sendiri. Dan gue ngerasa sedikit tenang, setidaknya ada hal yang familiar di mata gue.
Wednesday, October 26, 2005
Are We Cool?
Hubungan sama mantan pacar emang gampang-gampang susah. Ada yang jadi musuhan kayak mahasiswa sama pemerintah, kerjanya saling jelek"in satu sama lain. Ada yang jadi berasa nggak kenal lagi, seakan" sekian lama waktu yang udah dilaluin bersama hanyalah sepotong mimpi nggak berarti.
Gue sendiri, kadang masih suka pengen tau kabar mantan" gue...Beberapa di antaranya udah lost contact sama gue...Ada juga yang masih sekedar tau-tau kabarnya doang, dan bahkan ada yang jadi salah satu sobat terdeket gue sekarang ini.
Kadang, kalo tiba" denger kabar tentang mantan gue yang udah lamaaa banget ilang dari hidup gue, gue suka heran sendiri. Kok bisa ya, dia berasa jauuhhh banget sekarang ini, he totally out of my life, padahal dulu dia pernah jadi orang yang paling berarti buat gue....
Beberapa kali gue selisihan jalan sama mantan" yang udah nggak ketauan jelas kabarnya. Ada yang udah mau nikah, ada yang sibuk meniti jalan menuju sukses, ada juga yang masih jomblo-jomblo bahagia.
Tapi yang paling bikin gue takjub adalah hubungan gue sama seorang mantan gue, yang dulu sepertinya nggak kebayang bakal bisa jadi seperti sekarang ini. Di mana gue bisa ikut seneng ngeliat dia bareng sama orang yang dia sayang, di mana gue bisa cerita apa aja mulai soal cita" gue sampe soal gebetan terbaru....
Dan setiap kali ngedenger lagunya Gwen Stefani, gue langsung inget sama dia...
And it's such a miracle that you and me are still good friends
After all that we've been through
I know we're cool
Gue sendiri, kadang masih suka pengen tau kabar mantan" gue...Beberapa di antaranya udah lost contact sama gue...Ada juga yang masih sekedar tau-tau kabarnya doang, dan bahkan ada yang jadi salah satu sobat terdeket gue sekarang ini.
Kadang, kalo tiba" denger kabar tentang mantan gue yang udah lamaaa banget ilang dari hidup gue, gue suka heran sendiri. Kok bisa ya, dia berasa jauuhhh banget sekarang ini, he totally out of my life, padahal dulu dia pernah jadi orang yang paling berarti buat gue....
Beberapa kali gue selisihan jalan sama mantan" yang udah nggak ketauan jelas kabarnya. Ada yang udah mau nikah, ada yang sibuk meniti jalan menuju sukses, ada juga yang masih jomblo-jomblo bahagia.
Tapi yang paling bikin gue takjub adalah hubungan gue sama seorang mantan gue, yang dulu sepertinya nggak kebayang bakal bisa jadi seperti sekarang ini. Di mana gue bisa ikut seneng ngeliat dia bareng sama orang yang dia sayang, di mana gue bisa cerita apa aja mulai soal cita" gue sampe soal gebetan terbaru....
Dan setiap kali ngedenger lagunya Gwen Stefani, gue langsung inget sama dia...
And it's such a miracle that you and me are still good friends
After all that we've been through
I know we're cool
Tuesday, October 18, 2005
Miki Mos
Kemaren hari bersih" nasional...Dan tumben banget gue bisa ngilangin semua kemalesan gue. Beres" kamar, nyapu", buangin sampah" nggak bermutu, sekalian nyuci baju...
Puas juga sama hasil kerja gue, karna kamar gue sekarang jadi berasa bersih banget. Gue jadi keinget sama kamar gue di Bandung dengan segala kesemrawutannya. Nyokap gue selalu bilang, dia nggak heran kalo sampe ada makhluk" laen ikut tinggal di kamar gue, hahaha...
Lega karna kamar dah beres, gue nyantai duduk di depan laptop gue, buka imel sambil dengerin lagu kebangsaan akhir" ini, Somebody- Depeche Mode (halaahhhh). Tiba" dari sudut mata gue, gue ngeliat ada yang jalan di atas heater gue. Refleks, gue langsung nyamperin heater itu, trus sambil agak deg"an meriksa sekeliling heater.
Tuh kan, beneeeerrrr....ada seekor tikus mungil di sudut heater. Sesudah tatap"an sejenak, gue langsung ngabur. Mampus gue...rumah lagi kosong pula, jadi nggak ada orang yang bisa dimintain tolong...Ngebayangin gue harus berbagi kamar sama seekor tikus belanda kecil mungil, kayanya gue nggak rela banget...Akhirnya gue ngeberaniin diri gue buat ngelakuin satu hal yang kayanya nggak mungkin berani gue lakuin kalo nggak kepepet : berburu tikus...
Jadi deh, sepagian itu gue kejer"an sama si tikus. Tapi yang namanya tikus emang jago sembunyi, yang ada gue kecele melulu sama dia. Hampir aja gue tergoda buat mancing si tikus pake keju belanda (gue yakin dia pasti gak akan tahan!!). Tapi akhirnya gue nyerah, pasrah abis pokoknya...
Sorenya, temen" gue dateng ke rumah. Gue udah berusaha ngelupain urusan itu..Taunya tiba" pas kita lagi ngumpul" di dapur, salah satu temen gue ngomong, "Trid..ada miki mos keluar dari kamar lo tuh...masuk ke bawah kulkas.."
Gue langsung aja semangat, berusaha buat ngeliat si tikus yang sembunyi di bawah kulkas. Tapi dasar mungkin emang nggak jodoh, kita akhirnya nggak sempet tatap"an muka lagi...Yah...mudah"an jangan deh...=)
Puas juga sama hasil kerja gue, karna kamar gue sekarang jadi berasa bersih banget. Gue jadi keinget sama kamar gue di Bandung dengan segala kesemrawutannya. Nyokap gue selalu bilang, dia nggak heran kalo sampe ada makhluk" laen ikut tinggal di kamar gue, hahaha...
Lega karna kamar dah beres, gue nyantai duduk di depan laptop gue, buka imel sambil dengerin lagu kebangsaan akhir" ini, Somebody- Depeche Mode (halaahhhh). Tiba" dari sudut mata gue, gue ngeliat ada yang jalan di atas heater gue. Refleks, gue langsung nyamperin heater itu, trus sambil agak deg"an meriksa sekeliling heater.
Tuh kan, beneeeerrrr....ada seekor tikus mungil di sudut heater. Sesudah tatap"an sejenak, gue langsung ngabur. Mampus gue...rumah lagi kosong pula, jadi nggak ada orang yang bisa dimintain tolong...Ngebayangin gue harus berbagi kamar sama seekor tikus belanda kecil mungil, kayanya gue nggak rela banget...Akhirnya gue ngeberaniin diri gue buat ngelakuin satu hal yang kayanya nggak mungkin berani gue lakuin kalo nggak kepepet : berburu tikus...
Jadi deh, sepagian itu gue kejer"an sama si tikus. Tapi yang namanya tikus emang jago sembunyi, yang ada gue kecele melulu sama dia. Hampir aja gue tergoda buat mancing si tikus pake keju belanda (gue yakin dia pasti gak akan tahan!!). Tapi akhirnya gue nyerah, pasrah abis pokoknya...
Sorenya, temen" gue dateng ke rumah. Gue udah berusaha ngelupain urusan itu..Taunya tiba" pas kita lagi ngumpul" di dapur, salah satu temen gue ngomong, "Trid..ada miki mos keluar dari kamar lo tuh...masuk ke bawah kulkas.."
Gue langsung aja semangat, berusaha buat ngeliat si tikus yang sembunyi di bawah kulkas. Tapi dasar mungkin emang nggak jodoh, kita akhirnya nggak sempet tatap"an muka lagi...Yah...mudah"an jangan deh...=)
Friday, October 14, 2005
Thursday, October 13, 2005
Vermeerstraat 152
Sharing rumah sama orang" yang nggak pernah kita kenal sebelumnya, bener" bisa jadi cobaan berat...Apalagi kalo orang" itu adalah 2 cowok brazil yang super caur, seorang cowok perancis yang keterlaluan coolnya, sama seorang cewek itali yang hampir tiap menit ribut soal kebersihan rumah...
Gue sama hesti (my only indonesian housemate, the cooking-master!!) sering terbengong" sama kelakuan para penghuni rumah yang ajaib" itu.
Bukan hal yang aneh lagi kalo gue masuk ke toilet dan ternyata si pemakai sebelumnya belum nyiram (yaikssss!!!!), atau pas masuk dapur, segala macem peralatan masak-memasak udah ditumpuk di dalem bak cuci piring tanpa ada satupun panci tersisa. Tegaaaa...
Jamannya kualifikasi World Cup, ketegangan makin menjadi"..Di mana orang" serumah pada heboh maki" Belanda yang cuman bisa maen imbang lawan Macedonia, si cowok Perancis (yang selalu jaim kalo di depan kita) ribut sendiri di kamarnya sambil teriak" nggak jelas gara" Perancis berhasil menumbangkan Cyprus dengan skor 4-0.
Tapi kelakuan ajaib mereka ternyata nggak hanya bikin sebel. Bisa aja satu hari tertentu, entah kesambit apaan, si cowok" brazil tau" ribet bersihin rumah, nyikat" toilet, ngepel dapur...tanpa alesan jelas.
Kadang mereka menginvasi kamar gue, nonton TV sampe malem, dengan imbalan bir" belanda (yang sebenernya nggak terlalu enak lohh compare with bir bintang, hihihi), sambil cerita" nggak jelas tentang kampung halamannya...
Dan however weird they are for me...actually, they make me feel less homesick...=)
Gue sama hesti (my only indonesian housemate, the cooking-master!!) sering terbengong" sama kelakuan para penghuni rumah yang ajaib" itu.
Bukan hal yang aneh lagi kalo gue masuk ke toilet dan ternyata si pemakai sebelumnya belum nyiram (yaikssss!!!!), atau pas masuk dapur, segala macem peralatan masak-memasak udah ditumpuk di dalem bak cuci piring tanpa ada satupun panci tersisa. Tegaaaa...
Jamannya kualifikasi World Cup, ketegangan makin menjadi"..Di mana orang" serumah pada heboh maki" Belanda yang cuman bisa maen imbang lawan Macedonia, si cowok Perancis (yang selalu jaim kalo di depan kita) ribut sendiri di kamarnya sambil teriak" nggak jelas gara" Perancis berhasil menumbangkan Cyprus dengan skor 4-0.
Tapi kelakuan ajaib mereka ternyata nggak hanya bikin sebel. Bisa aja satu hari tertentu, entah kesambit apaan, si cowok" brazil tau" ribet bersihin rumah, nyikat" toilet, ngepel dapur...tanpa alesan jelas.
Kadang mereka menginvasi kamar gue, nonton TV sampe malem, dengan imbalan bir" belanda (yang sebenernya nggak terlalu enak lohh compare with bir bintang, hihihi), sambil cerita" nggak jelas tentang kampung halamannya...
Dan however weird they are for me...actually, they make me feel less homesick...=)
Wednesday, October 12, 2005
One Fine Day
This was a great day...Had guest speaker from Nestle in my class, got lots of free chocolates...Yummy...
The wheather was nice, a little windy but with lovely sunshine all day long...I even didn't wear my jacket when taking a walk outside the campus.
Had a very nice evening, with nice conversation, a cup of choco plus a piece of taart, and a night walk around the city... (Bedankt ya Chris..)
And as I checked my mail when I got home, there's something in my Inbox. It's from him...
Excited, I opened the email. Nice, with words that as usual, always make me smile. But in the end, there's a line that made me think.
"You're my best friend, right?"
My smile was gone, and I felt a little cold. I am his friend. He is one of the best friend I've ever had. But why is it my heart suddenly feels so empty? What's wrong for being just a friend for him? What do I expect?
Damn!! Why is it a very simple question can ruin my one fine day??
The wheather was nice, a little windy but with lovely sunshine all day long...I even didn't wear my jacket when taking a walk outside the campus.
Had a very nice evening, with nice conversation, a cup of choco plus a piece of taart, and a night walk around the city... (Bedankt ya Chris..)
And as I checked my mail when I got home, there's something in my Inbox. It's from him...
Excited, I opened the email. Nice, with words that as usual, always make me smile. But in the end, there's a line that made me think.
"You're my best friend, right?"
My smile was gone, and I felt a little cold. I am his friend. He is one of the best friend I've ever had. But why is it my heart suddenly feels so empty? What's wrong for being just a friend for him? What do I expect?
Damn!! Why is it a very simple question can ruin my one fine day??
Saturday, October 08, 2005
Something I Dont Understand
Kemaren, gue chattin sama seorang temen, dan topik pembicaraan entah kenapa berkisar antara agama, teroris dan bom bali. Temen gue, yang lagi berkutat dengan thesisnya untuk ngeraih gelar master di psikologi, akhirnya sampai pada kesimpulan, kalo organised religions do more harm than good....Karena menurut dia, pemicu dari segala bentuk terorisme sekarang ini adalah agama. Agama yang masing" punya klaim jalan yang paling benar dibanding yang lain.
It makes me think...kenapa orang" yang mengaku beragama justru melakukan hal" yang mencelakakan orang lain? No wonder banyak orang yang akhirnya memilih untuk jadi atheis, atau juga tidak memeluk agama apapun (yang penting nggak nyakitin orang kan? gitu alesan mereka).
Masuk bulan Ramadhan, temen serumah gue, dua cowok Brazil umur 20 taunan, tiba" aja mutusin buat ikut puasa. Alesannya, mereka pengen coba cari jalan yang lebih dekat sama Tuhan... "I want to live in a more spiritual way...", kata salah satu cowok itu. Dan mereka sangat heran waktu tau gue nggak pernah melakukan ibadah puasa, terlepas dari apakah gue muslim atau bukan. Buat mereka, puasa adalah bentuk ibadah, apapun agama elo sebenernya.
And it still makes me think...Apa perlu suatu agama tertentu kalo kita emang pengen memenuhi kebutuhan spiritual kita?
Hari Minggu kemaren, gue pergi ke salah satu gereja di Den Haag...Pendeta yang khotbah sibuk ngomong berapi" tentang rencana konferensi umat kristiani di Belanda tahun depan...Dan minta dengan sangat supaya jemaat yang hadir mendukung dalam doa, dan dalam dana...He even asked us to write our name if we hadn't had the money yet... Dan sampai ibadah selesai, nggak ada satu kata pun yang diucapin untuk korban bom bali, untuk situasi indonesia yang lagi terpuruk, untuk krisis berkepanjangan...
Lagi", pertanyaan muncul di otak gue...Apa agama hanyalah tentang konferensi dan pertemuan? Tentang siapa yang paling banyak dan dominan?
Kemarin dulu, gue nerima imel dari temen gue di Jakarta, yang lagi ngalamin "the end of her world..". Her family had just found out that for the past 6 years, she'd been with a guy who has a different religion. "Mereka bilang, nyokap sampe sakit"an waktu tau tentang itu...Dan mereka nggak mau tau, gue harus putus..."
And I just don't get it... What is religion anyway? Hubungan dengan Tuhan, dengan sesama, atau hanyalah habit yang udah kita jalanin sejak lahir? Is it really damn important or is it just WE that make it seems so important?
It makes me think...kenapa orang" yang mengaku beragama justru melakukan hal" yang mencelakakan orang lain? No wonder banyak orang yang akhirnya memilih untuk jadi atheis, atau juga tidak memeluk agama apapun (yang penting nggak nyakitin orang kan? gitu alesan mereka).
Masuk bulan Ramadhan, temen serumah gue, dua cowok Brazil umur 20 taunan, tiba" aja mutusin buat ikut puasa. Alesannya, mereka pengen coba cari jalan yang lebih dekat sama Tuhan... "I want to live in a more spiritual way...", kata salah satu cowok itu. Dan mereka sangat heran waktu tau gue nggak pernah melakukan ibadah puasa, terlepas dari apakah gue muslim atau bukan. Buat mereka, puasa adalah bentuk ibadah, apapun agama elo sebenernya.
And it still makes me think...Apa perlu suatu agama tertentu kalo kita emang pengen memenuhi kebutuhan spiritual kita?
Hari Minggu kemaren, gue pergi ke salah satu gereja di Den Haag...Pendeta yang khotbah sibuk ngomong berapi" tentang rencana konferensi umat kristiani di Belanda tahun depan...Dan minta dengan sangat supaya jemaat yang hadir mendukung dalam doa, dan dalam dana...He even asked us to write our name if we hadn't had the money yet... Dan sampai ibadah selesai, nggak ada satu kata pun yang diucapin untuk korban bom bali, untuk situasi indonesia yang lagi terpuruk, untuk krisis berkepanjangan...
Lagi", pertanyaan muncul di otak gue...Apa agama hanyalah tentang konferensi dan pertemuan? Tentang siapa yang paling banyak dan dominan?
Kemarin dulu, gue nerima imel dari temen gue di Jakarta, yang lagi ngalamin "the end of her world..". Her family had just found out that for the past 6 years, she'd been with a guy who has a different religion. "Mereka bilang, nyokap sampe sakit"an waktu tau tentang itu...Dan mereka nggak mau tau, gue harus putus..."
And I just don't get it... What is religion anyway? Hubungan dengan Tuhan, dengan sesama, atau hanyalah habit yang udah kita jalanin sejak lahir? Is it really damn important or is it just WE that make it seems so important?
Wednesday, October 05, 2005
Mellowish...
After midnight...alone in my room...YM and MSN still on, but without anyone to talk to...Couple of sad songs play in MP3...John Legend, Ordinary People...Lemar, What About Love...Things come into my mind...The hugs, the kisses, the things he usually said when we're talking over the phone, the laugh, the smile and the long hard discussion...And suddenly, it hit me, I miss him...so much....
Tuesday, October 04, 2005
Berita,Bom,BBM
Jauh dari Indonesia, entah kenapa berita yang gue baca tentang tanah kelahiran gue itu malah semakin buruk dan buruk setiap harinya... Belom ilang shock tentang kenaikan harga BBM, demo" dan semua reaksi keras ataupun pasrah dari masyarakat, tiba" ada lagi berita tentang bom.
Seorang temen gue bilang, BBM=Bom Bali Meledak (lagi), jadi lead berita yang bagus banget. Hantaman keras untuk kesekian kalinya buat pemerintahan pak SBY-JK (Gue jadi inget lagi SMS yang sempet beredar tentang SBY-JK : Susah Bensin Ya Jalan Kaki...ada" aja...)
Anyway...lepas dari betapa terkutuknya peristiwa pengeboman itu, apa yang ada di otak para suicidal bombers, dan kenapa harus bikin negara kita seperti sudah jatuh tertimpa tangga pula....Gue jadi ngebayangin peran media sama semua peristiwa ini.
Bad news is good news..Salah satu hal yang gue pelajarin selama sempet kecebur di dunia jurnalistik kemaren ini. Ironis siy, karna kejadian mengerikan kaya pengeboman Bali atau naiknya BBM di tengah krisis masyarakat, justru jadi makanan empuk buat dunia media. Yang lebih ironis, media bisa pegang peranan penting banget buat ngebentuk opini masyarakat...
Isu apa yang ada di balik pengeboman Bali misalnya, apa dikaitin sama agama, atau it's just a bunch of crazy people, doing crazy things...Bisa dibentuk dengan gampangnya sama media...Serem banget, karna kita sekarang hidup di dunia komunikasi yang udah global abis...Media bisa jadi pemicu...atau jadi penengah..
Jangan nelen bulet" semua berita yang ada...karna maybe it can lead to another worse thing...
Seorang temen gue bilang, BBM=Bom Bali Meledak (lagi), jadi lead berita yang bagus banget. Hantaman keras untuk kesekian kalinya buat pemerintahan pak SBY-JK (Gue jadi inget lagi SMS yang sempet beredar tentang SBY-JK : Susah Bensin Ya Jalan Kaki...ada" aja...)
Anyway...lepas dari betapa terkutuknya peristiwa pengeboman itu, apa yang ada di otak para suicidal bombers, dan kenapa harus bikin negara kita seperti sudah jatuh tertimpa tangga pula....Gue jadi ngebayangin peran media sama semua peristiwa ini.
Bad news is good news..Salah satu hal yang gue pelajarin selama sempet kecebur di dunia jurnalistik kemaren ini. Ironis siy, karna kejadian mengerikan kaya pengeboman Bali atau naiknya BBM di tengah krisis masyarakat, justru jadi makanan empuk buat dunia media. Yang lebih ironis, media bisa pegang peranan penting banget buat ngebentuk opini masyarakat...
Isu apa yang ada di balik pengeboman Bali misalnya, apa dikaitin sama agama, atau it's just a bunch of crazy people, doing crazy things...Bisa dibentuk dengan gampangnya sama media...Serem banget, karna kita sekarang hidup di dunia komunikasi yang udah global abis...Media bisa jadi pemicu...atau jadi penengah..
Jangan nelen bulet" semua berita yang ada...karna maybe it can lead to another worse thing...
Wednesday, September 28, 2005
Dicari : Cowok Belanda!
Weekend kemaren ini, gue dan oliv diundang makan" sama orang" indonesia kenalannya oliv. Kebetulan mereka adalah cewek" indo dengan range umur 25-40 taunan, dan udah merit sama cowok londo, yang artinya mereka udah menetap di belanda dalam itungan taun...
Selain urap, rendang, bihun dan opak, yang juga bikin malem itu seru adalah pembicaraan para istri yang berkisar seputar kehidupan berumah tangga dengan seseorang yang punya budaya dan latar belakang berbeda..
Cowok belanda itu, menurut mereka, sangat" berbeda dengan cowok indonesia. Terutama dalam hal kebebasan dan emansipasi. "Mereka itu sama sekali nggak nuntut kita apapun..termasuk soal kerja rumah tangga. Mungkin karna gerakan emansipasi di sini yang udah tinggi banget...", gitu cerita salah seorang mbak yang udah hidup bareng suaminya di belanda selama 6 taun.
Seorang mbak lainnya juga cerita, di sini dia nggak perlu watir kalau mau punya urusan sendiri, karna si suami bener" penganut aliran bebas. "Yang penting dia tau gue mau kemana, sisanya ya terserah gue...Mana mungkin coba kalo cowok indonesia kaya gitu?"
Gue hanya manggut" aja denger cerita mereka. Tapi seperti segala sesuatu di dunia ini, yang namanya kelebihan pasti aja diimbangin sama kekurangan. Trade off, gitu deh kira"... Dan bener aja, sesudah sibuk memuja-muji indahnya kehidupan pernikahan dengan suami londo, mereka mulai ngeluh tentang beratnya tinggal di negeri orang. Dari mulai culture yang beda, homesick, sampe susahnya hidup senang. Jauh dari keluarga dan temen", susahnya nyari kerjaan, winter yang bisa bikin jadi nyaris gila karna dinginnya gila"an...
Hmmm....is it worthed to have that kind of life? Suami penurut dan tidak menuntut...tapi harus rela ninggalin kampung halaman? Kalo gue sih...yaaa....tergantung cowoknya deh seganteng apaan, hahahahahaha.....
Selain urap, rendang, bihun dan opak, yang juga bikin malem itu seru adalah pembicaraan para istri yang berkisar seputar kehidupan berumah tangga dengan seseorang yang punya budaya dan latar belakang berbeda..
Cowok belanda itu, menurut mereka, sangat" berbeda dengan cowok indonesia. Terutama dalam hal kebebasan dan emansipasi. "Mereka itu sama sekali nggak nuntut kita apapun..termasuk soal kerja rumah tangga. Mungkin karna gerakan emansipasi di sini yang udah tinggi banget...", gitu cerita salah seorang mbak yang udah hidup bareng suaminya di belanda selama 6 taun.
Seorang mbak lainnya juga cerita, di sini dia nggak perlu watir kalau mau punya urusan sendiri, karna si suami bener" penganut aliran bebas. "Yang penting dia tau gue mau kemana, sisanya ya terserah gue...Mana mungkin coba kalo cowok indonesia kaya gitu?"
Gue hanya manggut" aja denger cerita mereka. Tapi seperti segala sesuatu di dunia ini, yang namanya kelebihan pasti aja diimbangin sama kekurangan. Trade off, gitu deh kira"... Dan bener aja, sesudah sibuk memuja-muji indahnya kehidupan pernikahan dengan suami londo, mereka mulai ngeluh tentang beratnya tinggal di negeri orang. Dari mulai culture yang beda, homesick, sampe susahnya hidup senang. Jauh dari keluarga dan temen", susahnya nyari kerjaan, winter yang bisa bikin jadi nyaris gila karna dinginnya gila"an...
Hmmm....is it worthed to have that kind of life? Suami penurut dan tidak menuntut...tapi harus rela ninggalin kampung halaman? Kalo gue sih...yaaa....tergantung cowoknya deh seganteng apaan, hahahahahaha.....
Friday, September 23, 2005
160 cm...dan tidak tumbuh lagi...
Hari Selasa kemaren, kebetulan gue sama oliv (room mate gue yang sekarang) nggak ada kerjaan..jadi kita jalan" lah di sekitaran kota Den Haag..Ternyata begitu nyampe di Centrum, kok rame banget...Jalan" pada ditutup, orang" berdiri di pinggir jalan...
Ternyata, sesudah diselidiki, ada pembukaan masa parlemen baru..Gue langsung semangat gitu, berasa mau liputan, hahaha...tapi karna nggak mungkin, akhirnya gue sama oliv berusaha buat ngeliat iring"an parade yang lewat di jalanan..
Sialnya, semua orang di sekitar kita ternyata punya badan yang sangat" menjulang gitu, jadi apa daya gue sama oliv akhirnya terpaksa manjat" pager. Itu pun baru berhasil sesudah kebanyakan orang pada bosen dan minggir dari depan kita...
Belom ilang betenya kita, pas akhirnya gue foto" sama serombongan anak cewek berbaju tradisional yang juga ikutan parade, gue baru sadar...ternyata gue emang pendek...karna di antara mereka pun, gue masih tampak kecil mungil...
hiks....
Ternyata, sesudah diselidiki, ada pembukaan masa parlemen baru..Gue langsung semangat gitu, berasa mau liputan, hahaha...tapi karna nggak mungkin, akhirnya gue sama oliv berusaha buat ngeliat iring"an parade yang lewat di jalanan..
Sialnya, semua orang di sekitar kita ternyata punya badan yang sangat" menjulang gitu, jadi apa daya gue sama oliv akhirnya terpaksa manjat" pager. Itu pun baru berhasil sesudah kebanyakan orang pada bosen dan minggir dari depan kita...
Belom ilang betenya kita, pas akhirnya gue foto" sama serombongan anak cewek berbaju tradisional yang juga ikutan parade, gue baru sadar...ternyata gue emang pendek...karna di antara mereka pun, gue masih tampak kecil mungil...
hiks....
Monday, September 19, 2005
Batagor, Cireng dan Nasi Uduk
Hari keempat gue di negeri kincir...Wah...kesan pertama tuh, dingin banget siy ni negara? Yang ada kalo keluar rumah kudu rangkep" tiga biji, itu pun masih belum bisa menahan angin dingin yang menusuk-nusuk...
Kadang kalo lagi bengong sendirian, gue suka mikir, ngapain siy gue di sini? Di negara yang bahkan untuk mau ke toilet aja harus bayar setengah euro, yang kalo mau belanja ke supermarket kudu bawa kantong sendiri...
Dan kalo sisi mellow gue lagi nongol, gue langsung yang ngerasa kangen banget sama semua yang udah familiar buat gue, bandung, keluarga, temen", batagor, cireng dan nasi uduk...
Tapi pasti gue jadi mikir lagi, hey...ini semua kan gue yang mau? Gue dengan mengejar mataharinya gue...So..I have to do this with all my heart...Jadi...to be continued aja dulu...=)
Kadang kalo lagi bengong sendirian, gue suka mikir, ngapain siy gue di sini? Di negara yang bahkan untuk mau ke toilet aja harus bayar setengah euro, yang kalo mau belanja ke supermarket kudu bawa kantong sendiri...
Dan kalo sisi mellow gue lagi nongol, gue langsung yang ngerasa kangen banget sama semua yang udah familiar buat gue, bandung, keluarga, temen", batagor, cireng dan nasi uduk...
Tapi pasti gue jadi mikir lagi, hey...ini semua kan gue yang mau? Gue dengan mengejar mataharinya gue...So..I have to do this with all my heart...Jadi...to be continued aja dulu...=)
Tuesday, September 13, 2005
Terakhir Untuk Saat Ini
Dua hari menjelang kepergian gue dari kota Bandung...
Kayanya banyakk banget hal" yang pengen gue lakuin buat terakhir kalinya...
Dari mulai makan bubur Hongsin dan nasi timbel Istiqomah, nongkrong di Laos atau Potluck sama tha, ngubek" buku di Omunium, menyusuri jalan" Bandung yang teduh sambil dengerin lagu" mellow, sampe maen" sama anjing" golden gue yang super caur..
I love every little thing about this city...Dari mulai distro-distronya, jalanannya yang makin semrawut, makanan enak yang tersebar sampe ke sudut", cowok" lucu yang seliweran di mana", sampe semua tempat" tersembunyi yang nyimpen seribu kenangan...
I left my heart in this city, but damn sure i'll be back soon...=)
Kayanya banyakk banget hal" yang pengen gue lakuin buat terakhir kalinya...
Dari mulai makan bubur Hongsin dan nasi timbel Istiqomah, nongkrong di Laos atau Potluck sama tha, ngubek" buku di Omunium, menyusuri jalan" Bandung yang teduh sambil dengerin lagu" mellow, sampe maen" sama anjing" golden gue yang super caur..
I love every little thing about this city...Dari mulai distro-distronya, jalanannya yang makin semrawut, makanan enak yang tersebar sampe ke sudut", cowok" lucu yang seliweran di mana", sampe semua tempat" tersembunyi yang nyimpen seribu kenangan...
I left my heart in this city, but damn sure i'll be back soon...=)
Saturday, September 10, 2005
Ironis
Lagi pengen banget makan mie, yang lewat malah tukang sate...Udah nunggu" hari first date sama dia, tau-tau ada jerawat baru...
Tinggal 5 menit sebelum ujian mulai, terjebak macet karna ada kecelakaan...
Ada final piala dunia di TV, entah kenapa pas dapet giliran mati listrik...
Mencari" cinta dalam hidup, tapi waktu ketemu, nggak bisa membalasnya...
Menemukan seseorang yang tepat, di saat kamu harus pergi jauh...
Seperti kata Allanis : Life has a funny way of sneaking up on you/ When you think everything's okay and everything's going right...
Tinggal 5 menit sebelum ujian mulai, terjebak macet karna ada kecelakaan...
Ada final piala dunia di TV, entah kenapa pas dapet giliran mati listrik...
Mencari" cinta dalam hidup, tapi waktu ketemu, nggak bisa membalasnya...
Menemukan seseorang yang tepat, di saat kamu harus pergi jauh...
Seperti kata Allanis : Life has a funny way of sneaking up on you/ When you think everything's okay and everything's going right...
Monday, September 05, 2005
My Book Baton
Ini siy cuman ngelunasin utang aja dari seseorang, hahaha...
Jumlah buku yang ada Rak : about 150 books
Jumlah buku yang ada di Komputer : none
Buku terakhir yang dibeli: Pintu Terlarang-Sekar Ayu Asmara
Buku terakhir yang di download : never download buku di komputer, pusing bacanya euy
5 Buku terakhir yang sedang dibaca :
Pintu Terlarang , biasa aja siy nggak seheboh yang dikira...
The God of Small Things, nice one but too many details..
The Kite Runner, very humanly...
Tuesdays with Morrie, ini sih udah rereading berapa kali entah deh...nggak pernah bosen
Digital Fortress, not reccomended buat penggemar Angels n Demons atau Da Vinci Code, soalnya bisa overestimate...hehehehe
Jumlah buku yang ada Rak : about 150 books
Jumlah buku yang ada di Komputer : none
Buku terakhir yang dibeli: Pintu Terlarang-Sekar Ayu Asmara
Buku terakhir yang di download : never download buku di komputer, pusing bacanya euy
5 Buku terakhir yang sedang dibaca :
Pintu Terlarang , biasa aja siy nggak seheboh yang dikira...
The God of Small Things, nice one but too many details..
The Kite Runner, very humanly...
Tuesdays with Morrie, ini sih udah rereading berapa kali entah deh...nggak pernah bosen
Digital Fortress, not reccomended buat penggemar Angels n Demons atau Da Vinci Code, soalnya bisa overestimate...hehehehe
Tuesday, August 30, 2005
Hantu Masa Lalu
Di sela-sela kesibukan gue milah-milah barang buat packing, gue malah jadi suka nostalgia gak jelas...Ada..aja barang" yang bikin gue berenti sejenak dan jadi senyum" sendiri..
Hantu-hantu dari masa lalu, gitu gue nyebut segala jenis barang yang ngebangunin lagi memori gue tentang satu waktu yang udah lewat..
Foto-foto jaman SMU dan kuliah, tanda panitia segala macam kegiatan gue waktu di himpunan, kertas-kertas kuis dengan nilai yang kebanyakan pas-pasan, agenda" yang isinya sebagian besar teks lagu dan puisi...Dan yang paling gila, resolusi taun baru.
Kayanya hampir tiap taun gue bikin resolusi taun baru, dan kebanyakan sih, isinya sama. Berarti gue emang belom bisa berubah jadi seperti yang gue pengen itu...Gue suka geli sendiri kalo ngebaca tekad gue supaya bisa masak, supaya lebih cool, supaya nggak suka gosip...Hahaha, hal-hal yang kayanya pentinggg banget waktu jaman itu...Tapi sedikit demi sedikit mulai gue lupain..
Tiap kali gue mau buang semua barang" yang sebenernya nyampah banget itu, pasti aja nggak jadi. Karena gue ngerasa, hantu-hantu masa lalu itulah yang bisa bikin gue selalu inget, who i was, and who i want to be....
Hantu-hantu dari masa lalu, gitu gue nyebut segala jenis barang yang ngebangunin lagi memori gue tentang satu waktu yang udah lewat..
Foto-foto jaman SMU dan kuliah, tanda panitia segala macam kegiatan gue waktu di himpunan, kertas-kertas kuis dengan nilai yang kebanyakan pas-pasan, agenda" yang isinya sebagian besar teks lagu dan puisi...Dan yang paling gila, resolusi taun baru.
Kayanya hampir tiap taun gue bikin resolusi taun baru, dan kebanyakan sih, isinya sama. Berarti gue emang belom bisa berubah jadi seperti yang gue pengen itu...Gue suka geli sendiri kalo ngebaca tekad gue supaya bisa masak, supaya lebih cool, supaya nggak suka gosip...Hahaha, hal-hal yang kayanya pentinggg banget waktu jaman itu...Tapi sedikit demi sedikit mulai gue lupain..
Tiap kali gue mau buang semua barang" yang sebenernya nyampah banget itu, pasti aja nggak jadi. Karena gue ngerasa, hantu-hantu masa lalu itulah yang bisa bikin gue selalu inget, who i was, and who i want to be....
Friday, August 26, 2005
Maaf
Tidak ada air mata
Atau kata-kata
Yang bisa ungkapkan
Penyesalan
Kucoba cari makna
Dibalik perasaan
Kupikir akan ada
Sedikit lega
Namun ternyata
Yang ada luka
Sampai kapan
Kuharus terbeban
Dengan maaf
Yang tak pernah terucap?
Atau kata-kata
Yang bisa ungkapkan
Penyesalan
Kucoba cari makna
Dibalik perasaan
Kupikir akan ada
Sedikit lega
Namun ternyata
Yang ada luka
Sampai kapan
Kuharus terbeban
Dengan maaf
Yang tak pernah terucap?
Saturday, August 20, 2005
Returning Love
Memberikan hati kita sepenuhnya untuk seseorang, nggak menjamin orang itu bakal melakukan hal yang sama pada kita...
Pelajaran itu gue dapetin lewat proses yang cukup nyakitin, dengan serangkaian denial dan pertanyaan-pertanyaan yang sampe sekarang belum kejawab...
Sampe akhirnya, gue harus ngalamin sendiri gimana susahnya mereturn cinta yang udah dikasih dengan tulus ikhlas sama seseorang...
Gue pikir, mungkin ini model"nya becandaan Yang Di Atas...
Di mana gue dikasih kesempatan untuk ngerasain dijatuhin cinta yang tulus, tapi tanpa pernah bisa ngembaliin itu dengan sepenuh hati...
Dulu gue pernah ngebahas ini sama beberapa temen gue : "Lebih enak dicintai atau mencintai sih?"
Jawabannya macem"..Ada yang milih untuk mencintai, karena toh seberapa pun nyakitinnya mencintai seseorang, lebih baik kita pernah ngerasain itu daripada enggak sama sekali..
Tapi gue pribadi dulu lebih memilih untuk dicintai, karena, apa sih yang lebih indah daripada punya seseorang yang mencintai kita apa adanya? Toh kita juga bisa belajar untuk mencintai dia lewat ketulusannya...
Ternyata, nggak segampang itu mengatur cinta jenis apa yang bakal kita alamin... Karena setiap cinta itu unik. Mencintai, atau dicintai, sama" punya sisi senang dan sakit. Dan berbahagialah orang" yang pernah ngerasain keduanya...
Pelajaran itu gue dapetin lewat proses yang cukup nyakitin, dengan serangkaian denial dan pertanyaan-pertanyaan yang sampe sekarang belum kejawab...
Sampe akhirnya, gue harus ngalamin sendiri gimana susahnya mereturn cinta yang udah dikasih dengan tulus ikhlas sama seseorang...
Gue pikir, mungkin ini model"nya becandaan Yang Di Atas...
Di mana gue dikasih kesempatan untuk ngerasain dijatuhin cinta yang tulus, tapi tanpa pernah bisa ngembaliin itu dengan sepenuh hati...
Dulu gue pernah ngebahas ini sama beberapa temen gue : "Lebih enak dicintai atau mencintai sih?"
Jawabannya macem"..Ada yang milih untuk mencintai, karena toh seberapa pun nyakitinnya mencintai seseorang, lebih baik kita pernah ngerasain itu daripada enggak sama sekali..
Tapi gue pribadi dulu lebih memilih untuk dicintai, karena, apa sih yang lebih indah daripada punya seseorang yang mencintai kita apa adanya? Toh kita juga bisa belajar untuk mencintai dia lewat ketulusannya...
Ternyata, nggak segampang itu mengatur cinta jenis apa yang bakal kita alamin... Karena setiap cinta itu unik. Mencintai, atau dicintai, sama" punya sisi senang dan sakit. Dan berbahagialah orang" yang pernah ngerasain keduanya...
Wednesday, August 17, 2005
Merdeka dari Siapa?
17 Agustus, hari kemerdekaannya Indonesia. Lucu juga kalo mikirin betapa selama belasan tahun sekolah, kita selalu harus ikut upacara bendera. Tapi begitu udah nggak wajib lagi, rasanya juga nggak ada yang istimewa dari tanggal 17 Agustus, kecuali kalo itu adalah salah satu dari sekian banyak tanggal merah di kalender.
Dibilang 60 tahun udah merdeka, rasanya rancu juga. Sebenernya merdekanya itu milik siapa? Milik semua rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, kayak judul lagu wajib yang harus kita hafal pas jaman SD, atau hanya milik segelintir orang tertentu?
Miris aja gitu, ngeliat orang" di Papua yang bahkan nggak dikasi kesempatan buat milih Otonomi Khusus seperti apa yang sebaiknya mereka terima, atau ribuan warga Aceh yang berharap banyak sesudah penandatanganan perjanjian damai di Helsinki, mungkin tanpa ngerti seutuhnya soal point" perjanjian dan dampaknya ke depan.
Sementara itu? Segelintir orang tertentu, keliatannya cukup merdeka untuk beli tanah dan bangun rumah baru, untuk ngeributin penggantian mobil dinas dengan jenis yang lebih baru, untuk lagi dan lagi ngasih alesan basi tentang rencana" studi banding keluar negeri..
Ugh, mungkin ini unek" basi...tapi yang lebih ironis, justru orang" yang mungkin belom pernah ngerasain indahnya hidup merdeka, itu yang membludak di jalan", yang semangat ikut panjat pinang atau lomba karung. Yang ribet ngurusin dekorasi di RT-RT..
Pengen deh gue nanya, apa bener kalian udah ngerasa merdeka?
Dibilang 60 tahun udah merdeka, rasanya rancu juga. Sebenernya merdekanya itu milik siapa? Milik semua rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, kayak judul lagu wajib yang harus kita hafal pas jaman SD, atau hanya milik segelintir orang tertentu?
Miris aja gitu, ngeliat orang" di Papua yang bahkan nggak dikasi kesempatan buat milih Otonomi Khusus seperti apa yang sebaiknya mereka terima, atau ribuan warga Aceh yang berharap banyak sesudah penandatanganan perjanjian damai di Helsinki, mungkin tanpa ngerti seutuhnya soal point" perjanjian dan dampaknya ke depan.
Sementara itu? Segelintir orang tertentu, keliatannya cukup merdeka untuk beli tanah dan bangun rumah baru, untuk ngeributin penggantian mobil dinas dengan jenis yang lebih baru, untuk lagi dan lagi ngasih alesan basi tentang rencana" studi banding keluar negeri..
Ugh, mungkin ini unek" basi...tapi yang lebih ironis, justru orang" yang mungkin belom pernah ngerasain indahnya hidup merdeka, itu yang membludak di jalan", yang semangat ikut panjat pinang atau lomba karung. Yang ribet ngurusin dekorasi di RT-RT..
Pengen deh gue nanya, apa bener kalian udah ngerasa merdeka?
Friday, August 05, 2005
Logika Cinta
Cinta, atau hubungan percintaan, jelas bukan matematika. Nggak ada rumus atau persamaan yang bisa bikin suatu hubungan cinta dijamin berhasil.
Mungkin ada beberapa persamaan sederhana yang identik dengan cinta, misalnya ME+U=LOVE atau ME-U=BLUE, seperti salah satu judul lagu romantis taun 80an.
Tapi sebenernya, apa bener nilai ME dan U dalam persamaan di atas adalah sama? Apa bener ME=U, bukannya ME lebih besar atau lebih kecil dari U?
Ada orang yang pernah bilang, dalam suatu hubungan, selalu ada pihak yang lebih mencintai. Jadi nggak ada yang bisa ngejamin kalo faktor ME dan U punya nilai yang sama.
Gue sering mikir, apa ada hubungan yang seimbang? Hubungan yang punya nilai ME dan U yang sama, tanpa harus ada faktor X,Y atau Z yang ditambah dalam persamaan tadi?
Kalo ngeliat hubungan bokap nyokap, atau kaka gue sama istrinya, gue emang ngeliat keseimbangan. Kayanya hubungan mereka bener" harmonis, sesuatu yang rasanya nggak pernah gue alamin dalam hubungan" gue. Nggak ada pihak yang keliatan lebih mencintai pihak lainnya.
Tapi....kalo dipikir"..dalam hubungan mereka pun pasti dibutuhin faktor X, Y atau Z. Faktor penerimaan, kompromi, dan juga waktu. Sesuatu yang memang belum bisa gue lakuin dalam hubungan" yang gue jalanin selama ini. Kadang gue iri sama mereka, tapi gue sadar, gue masih belum rela masukin faktor" itu ke dalam hubungan" gue.
Padahal rasa cinta bisa ngilang kalo nggak diimbangin faktor" lainnya. Apa emang bener, ada hubungan yang bisa bertahan hanya dengan rasa cinta? Kalo iya, gue bener" pengen tau caranya...Saat cinta bener" nggak berpijak pada logika....
Mungkin ada beberapa persamaan sederhana yang identik dengan cinta, misalnya ME+U=LOVE atau ME-U=BLUE, seperti salah satu judul lagu romantis taun 80an.
Tapi sebenernya, apa bener nilai ME dan U dalam persamaan di atas adalah sama? Apa bener ME=U, bukannya ME lebih besar atau lebih kecil dari U?
Ada orang yang pernah bilang, dalam suatu hubungan, selalu ada pihak yang lebih mencintai. Jadi nggak ada yang bisa ngejamin kalo faktor ME dan U punya nilai yang sama.
Gue sering mikir, apa ada hubungan yang seimbang? Hubungan yang punya nilai ME dan U yang sama, tanpa harus ada faktor X,Y atau Z yang ditambah dalam persamaan tadi?
Kalo ngeliat hubungan bokap nyokap, atau kaka gue sama istrinya, gue emang ngeliat keseimbangan. Kayanya hubungan mereka bener" harmonis, sesuatu yang rasanya nggak pernah gue alamin dalam hubungan" gue. Nggak ada pihak yang keliatan lebih mencintai pihak lainnya.
Tapi....kalo dipikir"..dalam hubungan mereka pun pasti dibutuhin faktor X, Y atau Z. Faktor penerimaan, kompromi, dan juga waktu. Sesuatu yang memang belum bisa gue lakuin dalam hubungan" yang gue jalanin selama ini. Kadang gue iri sama mereka, tapi gue sadar, gue masih belum rela masukin faktor" itu ke dalam hubungan" gue.
Padahal rasa cinta bisa ngilang kalo nggak diimbangin faktor" lainnya. Apa emang bener, ada hubungan yang bisa bertahan hanya dengan rasa cinta? Kalo iya, gue bener" pengen tau caranya...Saat cinta bener" nggak berpijak pada logika....
Monday, August 01, 2005
The Most Beautiful Things
debur ombak/kilau mentari pagi/lambaian nyiur/tetes embun/wangi hujan/langit sore/kicau burung/belaian angin/tawa anak kecil/kerlip bintang/bisikan malam/salak anjing/manis cokelat/nina bobo/harum bayi/senyum tulus/air mata/hening senja/laut biru/rasa sayang/dan...kamu/hal-hal terindah dalam hidup...
Friday, July 22, 2005
Spoiler Alert
Gue suka banget baca buku dan nonton film, especially yang punya twisted ending...
Makanya gue pecinta berat karya"nya JK Rowlings, Agatha Christie, Dan Brown, sama M Night Syahmalan...
Gue benci banget sama orang" yang dengan sengaja suka jadi spoiler dan ngebocorin ending suatu film atau buku yang semestinya bisa jadi kejutan...
Misalnya aja, dulu pas lagi baca salah satu majalah yang ngebahas tentang film Sixth Sense, dengan santainya dikasi tau kalo Bruce Willis itu ternyata adalah hantu!
Ya elah...basi banget nggak sih, sementara kita yang baca belom nonton, berharap dapet rekomendasi bagus atau engganya film itu...eh...malah dikasi tau endingnya yang jelas" bikin ilfil..
Sejak itu gue rada trauma baca majalah atau tulisan yang punya embel" review film atau buku, dan gue hanya berani baca majalah yang punya reputasi bagus buat hal" semacam itu..
Ada temen kuliah gue yang juga punya hobi bocor"in ending film ke temen"nya.. Yang gilanya lagi, setiap kumpul sama temen"nya, bisa jadi ajang brutal"an spoiler.. Yang udah nonton suatu film baru duluan, pasti langsung ngerasa di atas angin dan dengan cueknya ngebocorin ending film itu. Sementara temen"nya juga nggak bisa marah, karena mereka sering ngelakuin hal yang sama...
Gue sih, hanya berharap nggak ada pembicaraan tentang film selama lagi ngumpul sama mereka...
Anyway...Bukannya bermaksud jadi spoiler, tapi gue cuman mau kasih opini aja tentang buku Harry Potter terakhir, Half Blood Prince..
Bukunya nggak punya alur cerita semisterius buku-buku sebelum, tapi justru ngasi banyak jawaban buat pertanyaan yang selama ini udah gantung.
Yang bikin beda, JK Rowling ngasih unsur drama yang bener" kuat di buku yang rencananya jadi salah satu yang terakhir ini..
Yang ada, warna ceritanya emang jadi suram dan gelap...
Pengennn sih bocorin dikit endingnya....hehehehhe, but didn't i say that i hate spoilers? =)
Makanya gue pecinta berat karya"nya JK Rowlings, Agatha Christie, Dan Brown, sama M Night Syahmalan...
Gue benci banget sama orang" yang dengan sengaja suka jadi spoiler dan ngebocorin ending suatu film atau buku yang semestinya bisa jadi kejutan...
Misalnya aja, dulu pas lagi baca salah satu majalah yang ngebahas tentang film Sixth Sense, dengan santainya dikasi tau kalo Bruce Willis itu ternyata adalah hantu!
Ya elah...basi banget nggak sih, sementara kita yang baca belom nonton, berharap dapet rekomendasi bagus atau engganya film itu...eh...malah dikasi tau endingnya yang jelas" bikin ilfil..
Sejak itu gue rada trauma baca majalah atau tulisan yang punya embel" review film atau buku, dan gue hanya berani baca majalah yang punya reputasi bagus buat hal" semacam itu..
Ada temen kuliah gue yang juga punya hobi bocor"in ending film ke temen"nya.. Yang gilanya lagi, setiap kumpul sama temen"nya, bisa jadi ajang brutal"an spoiler.. Yang udah nonton suatu film baru duluan, pasti langsung ngerasa di atas angin dan dengan cueknya ngebocorin ending film itu. Sementara temen"nya juga nggak bisa marah, karena mereka sering ngelakuin hal yang sama...
Gue sih, hanya berharap nggak ada pembicaraan tentang film selama lagi ngumpul sama mereka...
Anyway...Bukannya bermaksud jadi spoiler, tapi gue cuman mau kasih opini aja tentang buku Harry Potter terakhir, Half Blood Prince..
Bukunya nggak punya alur cerita semisterius buku-buku sebelum, tapi justru ngasi banyak jawaban buat pertanyaan yang selama ini udah gantung.
Yang bikin beda, JK Rowling ngasih unsur drama yang bener" kuat di buku yang rencananya jadi salah satu yang terakhir ini..
Yang ada, warna ceritanya emang jadi suram dan gelap...
Pengennn sih bocorin dikit endingnya....hehehehhe, but didn't i say that i hate spoilers? =)
Thursday, July 07, 2005
Dua Dunia
Kemaren malem, gue ngelayat bokap temen gue yang baru meninggal. Suasananya standar acara pelayatan, banyak orang, ketemu temen" lama, salam"an sama anggota keluarga, dan malahan ngegosipin orang" yang udah lama nggak ketauan kabarnya.
Meskipun tampang temen gue ceria, mungkin karena dia udah bisa nerima kepergian bokapnya, atau mungkin juga karena dia emang salah satu orang paling nyantai yang gue kenal, tapi ada omongannya yang bikin gue terpana.
"Kata temen" gue, akhir" ini gue aneh banget..Gue bisa ketawa dan nangis dalam waktu deket. Gue bisa tiba" diem sendirian, trus langsung ketawa kaya orang gila. Gue kaya lagi ada di dua dunia..."
Kata"nya yang diomongin sambil senyum malah bikin gue sedih. Berada di antara dua dunia, mungkin adalah satu hal yang bener" nggak menyenangkan.
Terlebih, kalo kita nggak tau apa yang bikin kita ada di ana. Di antara dunia benci dan cinta, antara tawa dan air mata, antara memori dan masa kini, antara ada dan tiada...
Meskipun tampang temen gue ceria, mungkin karena dia udah bisa nerima kepergian bokapnya, atau mungkin juga karena dia emang salah satu orang paling nyantai yang gue kenal, tapi ada omongannya yang bikin gue terpana.
"Kata temen" gue, akhir" ini gue aneh banget..Gue bisa ketawa dan nangis dalam waktu deket. Gue bisa tiba" diem sendirian, trus langsung ketawa kaya orang gila. Gue kaya lagi ada di dua dunia..."
Kata"nya yang diomongin sambil senyum malah bikin gue sedih. Berada di antara dua dunia, mungkin adalah satu hal yang bener" nggak menyenangkan.
Terlebih, kalo kita nggak tau apa yang bikin kita ada di ana. Di antara dunia benci dan cinta, antara tawa dan air mata, antara memori dan masa kini, antara ada dan tiada...
Friday, June 24, 2005
Rok Mini
Tadi siang di daerah Dalem Kaum Bandung, gue sama ade gue (Tha) jalan di antara ratusan orang, sebagian punya maksud yang sama, nyari DVD bajakan (oh...do i have to be ashamed about this?), sebagian lagi mungkin cuma sekedar jalan"..
Di depan gue, jalan seorang cewek, manis, putih, rambut sedikit merah, dan yang paling menyolok, make rok super mini.
Gue langsung pandang"an ama Tha, sementara di sekitar kita cowok", mulai dari Bapak" tua sampe pedagang kaki lima bergaya punk sibuk suit" dan ngasih komentar jail.
Tiba" Tha jalan ngeduluin gue, dan berusaha ngerendengin cewek itu.
Gue yang bingung tiba" ditinggalin sendirian, langsung ngebarengin mereka dan narik Tha supaya jalan lebih cepet.
Tha ngomong dengan sedikit pelan, "Gue padahal lagi berusaha nutupin cewek itu dari pandangan orang" supaya dia nggak dijailin"
Gue, sedikit heran sama kelakuan ade gue, hanya komentar dengan sadis, "Ngapain ditutupin? Itu kan pilihan dia buat pake rok mini ke tempat kaya gini. Harusnya dia udah tau konsekuensinya kan.."
"Tapi gue kasian..." Tha masih nggak rela, sementara gue nggak abis pikir betapa polosnya ade gue.
Akhirnya, kita masuk ke Kota Kembang, sibuk nyari" DVD.
Tapi dalem hati, gue jadi mikir. Hak semua orang buat milih apa yang pengen mereka lakuin. Termasuk cewek dengan rok mini tadi.
Kenapa harus ada orang" iseng dan jail yang bikin cewek" jadi ngerasa nggak aman?
Toh cewek" nggak pernah protes kalo ngeliat cowok pake celana pendek atau kaos singlet jalan" di Dalem Kaum. Jijik, mungkin. Atau risih. Tapi yang jelas, nggak bakal iseng...
Dunia emang nggak adil, gitu pikir gue.
Setengah jam kemudian, gue jalan lagi sama Tha ke arah tempat mobil kita diparkir, lengkap dengan setumpuk DVD bajakan.
Taunya, cewek dengan rok mini itu muncul lagi. Seperti biasa, diiringin suit" dari sejumlah cowok yang nongkrong di sekitar situ.
Dan belum sempet gue atau Tha komentar apapun, kita sama" kaget waktu cewek berok mini itu dengan santainya malah nanggepin keisengan cowok" tadi sambil ketawa" seneng.
Gue ngelirik Tha. "Tuh kan..untung lo nggak berusaha nutupin dia. Buktinya dia seneng digodain cowok" itu..."
Tha hanya natap gue. Dan pandangannya, keliatan sangat kecewa...
Di depan gue, jalan seorang cewek, manis, putih, rambut sedikit merah, dan yang paling menyolok, make rok super mini.
Gue langsung pandang"an ama Tha, sementara di sekitar kita cowok", mulai dari Bapak" tua sampe pedagang kaki lima bergaya punk sibuk suit" dan ngasih komentar jail.
Tiba" Tha jalan ngeduluin gue, dan berusaha ngerendengin cewek itu.
Gue yang bingung tiba" ditinggalin sendirian, langsung ngebarengin mereka dan narik Tha supaya jalan lebih cepet.
Tha ngomong dengan sedikit pelan, "Gue padahal lagi berusaha nutupin cewek itu dari pandangan orang" supaya dia nggak dijailin"
Gue, sedikit heran sama kelakuan ade gue, hanya komentar dengan sadis, "Ngapain ditutupin? Itu kan pilihan dia buat pake rok mini ke tempat kaya gini. Harusnya dia udah tau konsekuensinya kan.."
"Tapi gue kasian..." Tha masih nggak rela, sementara gue nggak abis pikir betapa polosnya ade gue.
Akhirnya, kita masuk ke Kota Kembang, sibuk nyari" DVD.
Tapi dalem hati, gue jadi mikir. Hak semua orang buat milih apa yang pengen mereka lakuin. Termasuk cewek dengan rok mini tadi.
Kenapa harus ada orang" iseng dan jail yang bikin cewek" jadi ngerasa nggak aman?
Toh cewek" nggak pernah protes kalo ngeliat cowok pake celana pendek atau kaos singlet jalan" di Dalem Kaum. Jijik, mungkin. Atau risih. Tapi yang jelas, nggak bakal iseng...
Dunia emang nggak adil, gitu pikir gue.
Setengah jam kemudian, gue jalan lagi sama Tha ke arah tempat mobil kita diparkir, lengkap dengan setumpuk DVD bajakan.
Taunya, cewek dengan rok mini itu muncul lagi. Seperti biasa, diiringin suit" dari sejumlah cowok yang nongkrong di sekitar situ.
Dan belum sempet gue atau Tha komentar apapun, kita sama" kaget waktu cewek berok mini itu dengan santainya malah nanggepin keisengan cowok" tadi sambil ketawa" seneng.
Gue ngelirik Tha. "Tuh kan..untung lo nggak berusaha nutupin dia. Buktinya dia seneng digodain cowok" itu..."
Tha hanya natap gue. Dan pandangannya, keliatan sangat kecewa...
Wednesday, June 08, 2005
Pulang ke kotamu...
Beberapa minggu yang lalu, gue sama beberapa temen pergi ke Jogja.
Tujuan utama emang dateng ke pernikahan salah seorang temen kita, tapi tujuan laennya tentu aja berlibur, jalan-jalan dan belanja..
Udah lama banget gue nggak bisa liburan (selama setaun lebih kerja nggak boleh dapet cuti, astaga....), dan udah lama juga gue nggak ke Jogja..
Jadi, seharusnya gue bakal bener" nikmatin waktu selama di sana...
Tapi, ada satu hal yang cukup ngeganggu gue.
Dari awal nyampe Jogja, gue langsung sadar, ternyata orang yang nggak bisa berbahasa Jawa dalam rombongan hanya gue doang...
Bahkan beberapa temen yang selama di Jakarta keliatannya adem ayem dan nggak pernah nunjukin kemampuan berbahasa Jawa sedikitpun, mendadak jadi super fasih begitu nyampe Jogja.
Dan setiap kali ngobrol, nawar barang sampe nanya jalan, semua dilakuin pake bahasa Jawa.
Entah berapa kali gue nanya : Artinya apa?/ Bantuin gue nawar donk../ Translate please...
Bahkan pas nemenin temen" gue kunjungan ke tempat sodaranya masing", pertanyaan pertama dari tuan rumahnya adalah : siapa yang nggak ngerti bahasa jawa?
Dan gue, terpaksa jadi satu"nya orang yang ngacungin jari...
Semua temen gue, entah emang orang Jawa asli, pernah tinggal di Jawa, atau seengganya ngerti bahasa Jawa.
Dan ternyata, kalo dipikir", hampir semua temen" jurnalis yang gue kenal di Jakarta, emang seperti itu...
Apa Indonesia emang udah terkena Jawanisasi ya?
Yah...whatever...tapi begitu gue ngeliat Candi Borobudur tengah malem pas hari Waisak, maen" aer di pantai Baron dan Kukup yang bersih banget, makan gudeg Jogja sambil lesehan, belanja batik di Malioboro, dan ngedenger musisi jalanan mulai beraksi, lengkap dengan medok Jawanya... ya wis lah....
I do really enjoy Jogjakarta....
Tujuan utama emang dateng ke pernikahan salah seorang temen kita, tapi tujuan laennya tentu aja berlibur, jalan-jalan dan belanja..
Udah lama banget gue nggak bisa liburan (selama setaun lebih kerja nggak boleh dapet cuti, astaga....), dan udah lama juga gue nggak ke Jogja..
Jadi, seharusnya gue bakal bener" nikmatin waktu selama di sana...
Tapi, ada satu hal yang cukup ngeganggu gue.
Dari awal nyampe Jogja, gue langsung sadar, ternyata orang yang nggak bisa berbahasa Jawa dalam rombongan hanya gue doang...
Bahkan beberapa temen yang selama di Jakarta keliatannya adem ayem dan nggak pernah nunjukin kemampuan berbahasa Jawa sedikitpun, mendadak jadi super fasih begitu nyampe Jogja.
Dan setiap kali ngobrol, nawar barang sampe nanya jalan, semua dilakuin pake bahasa Jawa.
Entah berapa kali gue nanya : Artinya apa?/ Bantuin gue nawar donk../ Translate please...
Bahkan pas nemenin temen" gue kunjungan ke tempat sodaranya masing", pertanyaan pertama dari tuan rumahnya adalah : siapa yang nggak ngerti bahasa jawa?
Dan gue, terpaksa jadi satu"nya orang yang ngacungin jari...
Semua temen gue, entah emang orang Jawa asli, pernah tinggal di Jawa, atau seengganya ngerti bahasa Jawa.
Dan ternyata, kalo dipikir", hampir semua temen" jurnalis yang gue kenal di Jakarta, emang seperti itu...
Apa Indonesia emang udah terkena Jawanisasi ya?
Yah...whatever...tapi begitu gue ngeliat Candi Borobudur tengah malem pas hari Waisak, maen" aer di pantai Baron dan Kukup yang bersih banget, makan gudeg Jogja sambil lesehan, belanja batik di Malioboro, dan ngedenger musisi jalanan mulai beraksi, lengkap dengan medok Jawanya... ya wis lah....
I do really enjoy Jogjakarta....
Tuesday, May 17, 2005
Beauty/Brain
Udah baca Beauty Case nya Icha Rahmanti?
Another indonesian chicklit yang menurut gue masih di atas rata"..
Jalan ceritanya nggak norak, meski terlalu banyak kata" makian yang mungkin emang jadi ciri khas cewek" indonesia (baca: jakarta) sekarang ini.
Ceritanya berkisar tentang masalah utama yang dihadapin sebagian besar cewek di dunia : perang antara kecantikan dan otak.
Apa sih cantik itu sebetulnya?
Kalo kata sebagian besar temen" cowok gue, cantik itu relatif..
Entah itu hanya menghibur doang atau jujur dari hati terdalam, tapi kalo dipikir", cantik itu memang sesuatu yang nggak lepas dari hukum relativitas..
Jadi gue nggak bisa nyalahin cowok gue misalnya, waktu gue dandan dengan gaya smoky eyes yang lagi ngetrend gara" avril lavigne, dia malah komentar : serem amat mata kamu...
Atau waktu gue dulu (sekarang juga masih sih...) tergila" sama yang namanya rebonding, seorang sobat cowok gue ngomong : rambut lo aneh trid, kaya sekop...
So, beauty is no longer kulit putih-badan langsing-rambut lurus item panjang lagi dong berarti?
Sejuta jenis perempuan yang lenggak lenggok di catwalk juga nunjukin fenomena itu...
Model nggak harus mutlak punya tampang dan body kaya cindy crawford atau giselle bundchen, tapi bervariasi mulai dari kulit hitam, badan rata sampai yang rambutnya kriwil" nggak karuan...
Tapi apa bener, beauty is no longer rules?
Kalo yang ini, gue masih belum bisa percaya sepenuhnya..
Apa bener, cowok sekarang lebih milih cewek dengan dada rata-rambut keriting-tapi otak encer, dibanding cewek dengan dada berisi-rambut lurus panjang-tapi otak sedikit lambat?
It's not a judgment for male attitude, tapi...hmmm...antara otak dan kecantikan, emang perang yang mungiin nggak akan pernah berakhir..
Kasus eep dan sandrina mungkin adalah contoh yang paling seger di ingatan kita..
Betapa orang langsung menghujat eep karena ninggalin istrinya (yang berotak cemerlang tapi bertampang biasa)demi seorang presenter cantik seperti Sandrina..
Padahal, mungkin...alasannya bukan sekedar perang kecantikan melawan kecerdasan..
Bukan beauty vs brain...
Tapi entah kenapa, orang-orang (terutama cewek") belum capek untuk terus bikin arena perang ini selalu rame dan rame lagi...
Another indonesian chicklit yang menurut gue masih di atas rata"..
Jalan ceritanya nggak norak, meski terlalu banyak kata" makian yang mungkin emang jadi ciri khas cewek" indonesia (baca: jakarta) sekarang ini.
Ceritanya berkisar tentang masalah utama yang dihadapin sebagian besar cewek di dunia : perang antara kecantikan dan otak.
Apa sih cantik itu sebetulnya?
Kalo kata sebagian besar temen" cowok gue, cantik itu relatif..
Entah itu hanya menghibur doang atau jujur dari hati terdalam, tapi kalo dipikir", cantik itu memang sesuatu yang nggak lepas dari hukum relativitas..
Jadi gue nggak bisa nyalahin cowok gue misalnya, waktu gue dandan dengan gaya smoky eyes yang lagi ngetrend gara" avril lavigne, dia malah komentar : serem amat mata kamu...
Atau waktu gue dulu (sekarang juga masih sih...) tergila" sama yang namanya rebonding, seorang sobat cowok gue ngomong : rambut lo aneh trid, kaya sekop...
So, beauty is no longer kulit putih-badan langsing-rambut lurus item panjang lagi dong berarti?
Sejuta jenis perempuan yang lenggak lenggok di catwalk juga nunjukin fenomena itu...
Model nggak harus mutlak punya tampang dan body kaya cindy crawford atau giselle bundchen, tapi bervariasi mulai dari kulit hitam, badan rata sampai yang rambutnya kriwil" nggak karuan...
Tapi apa bener, beauty is no longer rules?
Kalo yang ini, gue masih belum bisa percaya sepenuhnya..
Apa bener, cowok sekarang lebih milih cewek dengan dada rata-rambut keriting-tapi otak encer, dibanding cewek dengan dada berisi-rambut lurus panjang-tapi otak sedikit lambat?
It's not a judgment for male attitude, tapi...hmmm...antara otak dan kecantikan, emang perang yang mungiin nggak akan pernah berakhir..
Kasus eep dan sandrina mungkin adalah contoh yang paling seger di ingatan kita..
Betapa orang langsung menghujat eep karena ninggalin istrinya (yang berotak cemerlang tapi bertampang biasa)demi seorang presenter cantik seperti Sandrina..
Padahal, mungkin...alasannya bukan sekedar perang kecantikan melawan kecerdasan..
Bukan beauty vs brain...
Tapi entah kenapa, orang-orang (terutama cewek") belum capek untuk terus bikin arena perang ini selalu rame dan rame lagi...
Saturday, April 30, 2005
Love is Blind
Beberapa hari lalu, seorang temen gue ngasi tau, kalo minggu ini adalah saat" terakhir dia di Jakarta. "Sabtu ini aku pulang ke Aceh, mau merit.."
Langsung aja gue dan temen" laennya ngasih selamet dengan semangat. Pembicaraan pun beralih ke masalah pernikahan, pasangan hidup, sampe luluran.
Sepeninggal dia, seorang temen gue yang laen nyeletuk,"Hebat ya dia, mau ninggalin semua kehidupannya di Jakarta buat merit..."
"Namanya juga cinta," kata gue dengan nyantai.
Temen gue ngebales, "Iya, katanya sih cinta...Tapi dia kan belom pernah ketemu calon suaminya, telfon"an aja baru sebulan ini..."
HUA???
Entah takjub entah nggak percaya...Masa sih hari gini masih ada kejadian kaya gitu?
"Katanya dia percaya banget sama rekomendasi keluarganya...lagian cowok itu kedengerannya sih baik.."
KEDENGERANNYA???
Gue tambah stres..Nggak abis pikir, di jaman teknologi canggih sekelas blackberry, ternyata masih ada temen gue yang ngandelin "kedengerannya" buat jadi pegangan nentuin pasangan hidup..
Pasangan yang bakal seumur hidup nemenin dia...!!!
"Cinta itu buta sih..." temen gue yang laen nimpalin..
Dan gue, lagi", hanya bisa mikir, apa karna cinta itu buta, sampe" kita ngerasa nggak perlu lagi ngeliat? Cukup ngandelin telinga dan hati? Rekomendasi keluarga dan orang terdekat kita dianggap cukup?
Bener" jaman edan.... bahkan orang yang udah pacaran bertahun" aja masih suka ngerasa nggak yakin dengan apa yang dia cari...dengan apa yang ada di depannya...
Tapi ini? Ketemu pun belum pernah...Bahkan foto sang cowok pun dia nggak punya...
Kadang gue suka mikir, apa cinta emang buta, atau kita yang sengaja membutakan diri untuk cinta?
Langsung aja gue dan temen" laennya ngasih selamet dengan semangat. Pembicaraan pun beralih ke masalah pernikahan, pasangan hidup, sampe luluran.
Sepeninggal dia, seorang temen gue yang laen nyeletuk,"Hebat ya dia, mau ninggalin semua kehidupannya di Jakarta buat merit..."
"Namanya juga cinta," kata gue dengan nyantai.
Temen gue ngebales, "Iya, katanya sih cinta...Tapi dia kan belom pernah ketemu calon suaminya, telfon"an aja baru sebulan ini..."
HUA???
Entah takjub entah nggak percaya...Masa sih hari gini masih ada kejadian kaya gitu?
"Katanya dia percaya banget sama rekomendasi keluarganya...lagian cowok itu kedengerannya sih baik.."
KEDENGERANNYA???
Gue tambah stres..Nggak abis pikir, di jaman teknologi canggih sekelas blackberry, ternyata masih ada temen gue yang ngandelin "kedengerannya" buat jadi pegangan nentuin pasangan hidup..
Pasangan yang bakal seumur hidup nemenin dia...!!!
"Cinta itu buta sih..." temen gue yang laen nimpalin..
Dan gue, lagi", hanya bisa mikir, apa karna cinta itu buta, sampe" kita ngerasa nggak perlu lagi ngeliat? Cukup ngandelin telinga dan hati? Rekomendasi keluarga dan orang terdekat kita dianggap cukup?
Bener" jaman edan.... bahkan orang yang udah pacaran bertahun" aja masih suka ngerasa nggak yakin dengan apa yang dia cari...dengan apa yang ada di depannya...
Tapi ini? Ketemu pun belum pernah...Bahkan foto sang cowok pun dia nggak punya...
Kadang gue suka mikir, apa cinta emang buta, atau kita yang sengaja membutakan diri untuk cinta?
Saturday, April 23, 2005
Kuliah atau SMU?
There's somethin wrong about my appearance...or my style...
Hmm...sebetulnya sih males mikirinnya, tapi kalo dalem dua hari berturut-turut ada empat orang yang nebak gue masih smu atau kuliah, kayanya siy bete juga...
Yang kaya gini emang dah pernah terjadi sebelumnya.
Kalo lagi jalan sama adek gue juga banyak yang ngira dia kakak dan gue adek..
Kalo lagi di salon, mbak"nya pasti nanya: baru pulang kuliah ya mbak?
Bahkan tukang ojek pun nggak mau kalah: kuliah atau masih sekolah neng?
huhhhhh....
yang parah sih kemaren...gara" gue lagi ke STC ngurus"in dokumen sekolahan dan ketemu banyak orang", mereka pada nanya", dan sialnya, hampir semua ngira kalo gue tuh apply buat S1 alias tampang gue berarti kaya anak yang baru mau lulus smu!!!
so sad....
tambah bete lagi, tadi sore pas mau berangkat ke kantor, gue sempet"in ngegodain anak tetangga yang emang imut banget.
eh...babysitternya, yang lagi nyuapin dia, ngomong gini: tuh...dadahin teteh dulu, mau kuliah....
DUH!!
yah...salah seorang temen terdeket gue pernah ngomong, nggak penting gaya, yang penting kelakuan..
emang bener sih, kalo kita bergaya dewasa tapi kelakuan masih kaya anak abg juga malu"in dan gak guna.
tapi gue? penampilan kaya anak kuliahan...kelakuan? nggak jelas juga..hehehehe
Hmm...sebetulnya sih males mikirinnya, tapi kalo dalem dua hari berturut-turut ada empat orang yang nebak gue masih smu atau kuliah, kayanya siy bete juga...
Yang kaya gini emang dah pernah terjadi sebelumnya.
Kalo lagi jalan sama adek gue juga banyak yang ngira dia kakak dan gue adek..
Kalo lagi di salon, mbak"nya pasti nanya: baru pulang kuliah ya mbak?
Bahkan tukang ojek pun nggak mau kalah: kuliah atau masih sekolah neng?
huhhhhh....
yang parah sih kemaren...gara" gue lagi ke STC ngurus"in dokumen sekolahan dan ketemu banyak orang", mereka pada nanya", dan sialnya, hampir semua ngira kalo gue tuh apply buat S1 alias tampang gue berarti kaya anak yang baru mau lulus smu!!!
so sad....
tambah bete lagi, tadi sore pas mau berangkat ke kantor, gue sempet"in ngegodain anak tetangga yang emang imut banget.
eh...babysitternya, yang lagi nyuapin dia, ngomong gini: tuh...dadahin teteh dulu, mau kuliah....
DUH!!
yah...salah seorang temen terdeket gue pernah ngomong, nggak penting gaya, yang penting kelakuan..
emang bener sih, kalo kita bergaya dewasa tapi kelakuan masih kaya anak abg juga malu"in dan gak guna.
tapi gue? penampilan kaya anak kuliahan...kelakuan? nggak jelas juga..hehehehe
Friday, April 15, 2005
HP Saya Mana?
Entah ada hubungan apa antara gue dengan ilangnya HP..
Masih seger banget di ingetan gue, satu sore naas di atas bis P6..
HP kecopetan, yang ada gue kalap ngegeledahin tas para penumpang...
dan HP 6670 gue tetep raib entah di mana...
Tau-taunya, selasa kemaren, di klinik erha21...
gue duduk di ruang tunggu, di sebelah ibu berbaju biru..
gue nggak naro perhatian sedikitpun sama si ibu..kecuali gara" suaranya yang lumayan kenceng ngomong sama seseorang di ujung seberang sambungan teleponnya..
selang beberapa menit, si ibu dipanggil ke dalem..
gue masih nggak ngeh, konsen berat sama kisah petualangan sial anak" baudelaire yang lagi gue baca di buku lemony snickets..
sempet beberapa orang silih ganti duduk di sebelah gue..
cewek berbaju merah yang cuma duduk selama semenit sambil baca majalah..
ibu dan anak dengan gaya funky..
dan sepasang cewek yang sibuk ngobrol pake bahasa mandarin..
nggak ada yang aneh di mata gue.
dan gue tetep terkesima sama usaha violet, klaus dan sunny yang sibuk lari dari obsesi gila count olaf.
tau", nggak ada angin nggak ada badai, si ibu berbaju biru keluar dari dalem..
panik berat nyamperin bangku yang gue dudukin..yang sekarang udah kosong lagi..
dengan gaya heboh dia nanya gue, "liat HP saya tadi disini? ketinggalan.."
gue hanya bisa ngegeleng, sedikit terganggu juga sama kehebohan si ibu..
tapi ibu itu ngotot..ngubek" sofa tempat gue duduk, sambil matanya ngelirik curiga ke arah ransel jansport merah gue..
diliat kaya gitu, gue rada jiper juga...
bener aja...si ibu masuk ke dalem, dan nggak berapa lama keluar lagi sama seorang sekuriti.
gue disuruh ikut ke dalem, dan mereka minta ijin buat ngegeledah tas gue..
gue berasa lagi deja vu..beberapa bulan lalu...di atas bis di perempatan slipi...
hanya aja, bukan gue yang kalap ngegeledahin tas orang" sekitar gue, tapi giliran ransel gue yang diobok" sama si ibu berbaju biru...
akhirnya, si ibu puas, meskipun tampangnya tampak nggak rela, ngeliat isi ransel gue yang sebagian besar barang nggak guna..
tapi, kesialan gue belum berakhir rupanya.
gue disuruh inget" lagi, siapa" aja yang duduk di sofa empuk itu sepeninggal si ibu..
dan gue terpaksa keliling ruang tunggu buat nyari tampang familiar yang sempet duduk di sebelah gue..
dan itulah...lemony snickets gue terbengkalai, yang ada gue jadi bahan gosipan orang" satu klinik..
beberapa orang yang sempet nanya" gue, ada yang ngomong : udahlah, suruh si ibu relain aja..hari gini, mana ada sih yang jujur?
gue tercenung...apa iya nggak ada orang yang jujur lagi?
apa iya, bahkan di sebuah klinik bergengsi yang sekali berobatnya pasti mencapai 5 digit angka nol, nggak ada lagi orang yang jujur?
dan semua bisa ngambil apa aja yang ada di depan matanya dan ngejadiin itu hak miliknya?
*sigh*...
Masih seger banget di ingetan gue, satu sore naas di atas bis P6..
HP kecopetan, yang ada gue kalap ngegeledahin tas para penumpang...
dan HP 6670 gue tetep raib entah di mana...
Tau-taunya, selasa kemaren, di klinik erha21...
gue duduk di ruang tunggu, di sebelah ibu berbaju biru..
gue nggak naro perhatian sedikitpun sama si ibu..kecuali gara" suaranya yang lumayan kenceng ngomong sama seseorang di ujung seberang sambungan teleponnya..
selang beberapa menit, si ibu dipanggil ke dalem..
gue masih nggak ngeh, konsen berat sama kisah petualangan sial anak" baudelaire yang lagi gue baca di buku lemony snickets..
sempet beberapa orang silih ganti duduk di sebelah gue..
cewek berbaju merah yang cuma duduk selama semenit sambil baca majalah..
ibu dan anak dengan gaya funky..
dan sepasang cewek yang sibuk ngobrol pake bahasa mandarin..
nggak ada yang aneh di mata gue.
dan gue tetep terkesima sama usaha violet, klaus dan sunny yang sibuk lari dari obsesi gila count olaf.
tau", nggak ada angin nggak ada badai, si ibu berbaju biru keluar dari dalem..
panik berat nyamperin bangku yang gue dudukin..yang sekarang udah kosong lagi..
dengan gaya heboh dia nanya gue, "liat HP saya tadi disini? ketinggalan.."
gue hanya bisa ngegeleng, sedikit terganggu juga sama kehebohan si ibu..
tapi ibu itu ngotot..ngubek" sofa tempat gue duduk, sambil matanya ngelirik curiga ke arah ransel jansport merah gue..
diliat kaya gitu, gue rada jiper juga...
bener aja...si ibu masuk ke dalem, dan nggak berapa lama keluar lagi sama seorang sekuriti.
gue disuruh ikut ke dalem, dan mereka minta ijin buat ngegeledah tas gue..
gue berasa lagi deja vu..beberapa bulan lalu...di atas bis di perempatan slipi...
hanya aja, bukan gue yang kalap ngegeledahin tas orang" sekitar gue, tapi giliran ransel gue yang diobok" sama si ibu berbaju biru...
akhirnya, si ibu puas, meskipun tampangnya tampak nggak rela, ngeliat isi ransel gue yang sebagian besar barang nggak guna..
tapi, kesialan gue belum berakhir rupanya.
gue disuruh inget" lagi, siapa" aja yang duduk di sofa empuk itu sepeninggal si ibu..
dan gue terpaksa keliling ruang tunggu buat nyari tampang familiar yang sempet duduk di sebelah gue..
dan itulah...lemony snickets gue terbengkalai, yang ada gue jadi bahan gosipan orang" satu klinik..
beberapa orang yang sempet nanya" gue, ada yang ngomong : udahlah, suruh si ibu relain aja..hari gini, mana ada sih yang jujur?
gue tercenung...apa iya nggak ada orang yang jujur lagi?
apa iya, bahkan di sebuah klinik bergengsi yang sekali berobatnya pasti mencapai 5 digit angka nol, nggak ada lagi orang yang jujur?
dan semua bisa ngambil apa aja yang ada di depan matanya dan ngejadiin itu hak miliknya?
*sigh*...
Thursday, April 07, 2005
Kerja vs Jalan-jalan
Baru pulang dari Bali...liputan kongres pdip..
Huhuhu...sedihnya pergi ke Bali tapi gak bisa jalan"...
Padahal di depan gue banyak turis seliweran..
Toko" dengan barangnya yang menggiurkan...
Pantai biru lengkap sama debur ombaknya yang bikin pengen langsung nyebur aja...
Bahkan kamar hotel gue pun letaknya tepat di depan kolam renang...
Dan gue hanya bisa ngiler aja ngeliat semua itu..
Dengan tabahnya berusaha nahan diri buat nggak cabut dari arena kongres yang nyebelin..
Ditambah sandiwara" politik yang menurut gue sih, udah basi banget...
Hmph...
Pengen deh ke Bali lagi...tidur"an di pinggir pantai sambil baca buku bagus..
Jalan sepanjang legian sampe gempor..
Berburu barang di Sukawati..
Flirting sama surfer" ganteng di kuta..
Makan seafood di jimbaran...
Hmm...Bali...tungguin gue yagh...I'll be back soon..
and this time...not for a single work pokoknya...=)
Huhuhu...sedihnya pergi ke Bali tapi gak bisa jalan"...
Padahal di depan gue banyak turis seliweran..
Toko" dengan barangnya yang menggiurkan...
Pantai biru lengkap sama debur ombaknya yang bikin pengen langsung nyebur aja...
Bahkan kamar hotel gue pun letaknya tepat di depan kolam renang...
Dan gue hanya bisa ngiler aja ngeliat semua itu..
Dengan tabahnya berusaha nahan diri buat nggak cabut dari arena kongres yang nyebelin..
Ditambah sandiwara" politik yang menurut gue sih, udah basi banget...
Hmph...
Pengen deh ke Bali lagi...tidur"an di pinggir pantai sambil baca buku bagus..
Jalan sepanjang legian sampe gempor..
Berburu barang di Sukawati..
Flirting sama surfer" ganteng di kuta..
Makan seafood di jimbaran...
Hmm...Bali...tungguin gue yagh...I'll be back soon..
and this time...not for a single work pokoknya...=)
Tuesday, March 22, 2005
Ricuh
minggu lalu, gue sempet ngerasa takjub banget sama sekumpulan orang yang menamakan diri mereka anggota dpr..
dengan segala atribut jas dan pin yang disemat rapi...
ternyata sama sekali nggak bisa jamin kalo kelakuan mereka bakal sesuai sama apa yang diharap masyarakat.
kaget juga, waktu di depan mata gue ada seorang anggota dpr (yang sehari"nya keliatan 'penting' banget), dengan gilanya naek ke atas meja..
Disusul sama seorang bapak laennya yang dengan cueknya (bahkan terkesan menikmati, menurut gue) teriak-teriak di depan pimpinan sidang sambil ngacung"in tangannya..
Sebenernya gue setengah ngarepin bapak itu sekalian ngelempar gelas yang ada di depannya ke muka pimpinan, tapi ternyata dia keburu ditahan sama seorang anggota dewan lainnya..
Lebih seru lagi, adegan dorong"an di dalam ruang paripurna yang luas dan penuh peralatan canggih itu nggak kalah sama adegan dorong"an di luar gedung antara mahasiswa dan aparat polisi...
Sama" gila dan kurang beradab menurut gue..
Yang juga nggak kalah konyol, ulah sebagian anggota yang sengaja nyalain mikrofon di depannya supaya mikrofon" lainnya mati dan nggak bisa digunain...
Duh...anak kecil banget yah??
Pengen deh rasanya masukin mereka semua ke sekolah kepribadian...atau bahkan yang lebih parah...playgroup...
dengan segala atribut jas dan pin yang disemat rapi...
ternyata sama sekali nggak bisa jamin kalo kelakuan mereka bakal sesuai sama apa yang diharap masyarakat.
kaget juga, waktu di depan mata gue ada seorang anggota dpr (yang sehari"nya keliatan 'penting' banget), dengan gilanya naek ke atas meja..
Disusul sama seorang bapak laennya yang dengan cueknya (bahkan terkesan menikmati, menurut gue) teriak-teriak di depan pimpinan sidang sambil ngacung"in tangannya..
Sebenernya gue setengah ngarepin bapak itu sekalian ngelempar gelas yang ada di depannya ke muka pimpinan, tapi ternyata dia keburu ditahan sama seorang anggota dewan lainnya..
Lebih seru lagi, adegan dorong"an di dalam ruang paripurna yang luas dan penuh peralatan canggih itu nggak kalah sama adegan dorong"an di luar gedung antara mahasiswa dan aparat polisi...
Sama" gila dan kurang beradab menurut gue..
Yang juga nggak kalah konyol, ulah sebagian anggota yang sengaja nyalain mikrofon di depannya supaya mikrofon" lainnya mati dan nggak bisa digunain...
Duh...anak kecil banget yah??
Pengen deh rasanya masukin mereka semua ke sekolah kepribadian...atau bahkan yang lebih parah...playgroup...
Tuesday, March 15, 2005
Life's Good
Apa yang bakal kamu lakuin kalo tiba" kamu dikasih tau, hidup kamu tinggal beberapa hari lagi?
Pergi seneng", merasakan hal" kecil dalam hidup, yang selama ini nggak pernah betul" kamu rasain?
Tetes air hujan, semburat pelangi, kerlip bintang, wangi embun pagi, gigitan udara malam..A nice warm smile, gentle hugs, nice lullaby or goodnite kiss?
Atau mungkin...minta maaf sama musuh terbesar kamu? Supaya kesan orang lain sama kamu saat kamu ninggalin dunia nggak lagi jelek..
Atau...dalam hari-hari yang tersisa, kamu berusaha untuk mencari makna hidupmu selama ini...
Hmm...tough question itu ditanyain gamblang lewat buku Paolo Coelho, Veronika Decides To Die..
Veronika, cewek cantik, dengan kehidupan normal dan pacar lumayan banyak, mutusin buat ngakhirin hidupnya dengan minum pil tidur.
Tapi siapa sangka, dia bangun di sebuah Rumah Sakit Jiwa, dengan kabar buruk dari dokter kalo hidupnya tinggal beberapa hari lagi?
Veronika sadar, mutusin buat bunuh diri, sama nunggu ajal menjemput, bener" dua hal berbeda..
Di situ keberaniannya diuji... Dan Veronika terpaksa menghabiskan hari" terakhirnya di dunia dengan cara" yang nggak pernah dia bayangin sebelumnya...so little time, so much to do...
Paolo Coelho, salah satu penulis yang karya-karyanya selalu bikin gue kagum.
Tema-temanya sederhana, tapi penuh filosofis dan bahasa puitis.
Sesudah terpana sama pencarian mimpi The Alchemist, menemukan cinta melalui Tuhan di buku By The River Piedra I Sat Down And Wept, memilah dan memilih si jahat/si baik di The Devil and Miss Prym, dan sekarang...menyelami arti hidup..apa yang bener" berarti, hal berharga yang mungkin banget nggak kita sadar sekarang tapi justru jadi hal yang kita nggak pengen ilang saat kita tau kita nggak mungkin ngerasainnya lagi...
Life is full of precious little things... Baca buku ini, dijamin jadi cinta sama yang namanya kehidupan dengan segala ups and downsnya....
Pergi seneng", merasakan hal" kecil dalam hidup, yang selama ini nggak pernah betul" kamu rasain?
Tetes air hujan, semburat pelangi, kerlip bintang, wangi embun pagi, gigitan udara malam..A nice warm smile, gentle hugs, nice lullaby or goodnite kiss?
Atau mungkin...minta maaf sama musuh terbesar kamu? Supaya kesan orang lain sama kamu saat kamu ninggalin dunia nggak lagi jelek..
Atau...dalam hari-hari yang tersisa, kamu berusaha untuk mencari makna hidupmu selama ini...
Hmm...tough question itu ditanyain gamblang lewat buku Paolo Coelho, Veronika Decides To Die..
Veronika, cewek cantik, dengan kehidupan normal dan pacar lumayan banyak, mutusin buat ngakhirin hidupnya dengan minum pil tidur.
Tapi siapa sangka, dia bangun di sebuah Rumah Sakit Jiwa, dengan kabar buruk dari dokter kalo hidupnya tinggal beberapa hari lagi?
Veronika sadar, mutusin buat bunuh diri, sama nunggu ajal menjemput, bener" dua hal berbeda..
Di situ keberaniannya diuji... Dan Veronika terpaksa menghabiskan hari" terakhirnya di dunia dengan cara" yang nggak pernah dia bayangin sebelumnya...so little time, so much to do...
Paolo Coelho, salah satu penulis yang karya-karyanya selalu bikin gue kagum.
Tema-temanya sederhana, tapi penuh filosofis dan bahasa puitis.
Sesudah terpana sama pencarian mimpi The Alchemist, menemukan cinta melalui Tuhan di buku By The River Piedra I Sat Down And Wept, memilah dan memilih si jahat/si baik di The Devil and Miss Prym, dan sekarang...menyelami arti hidup..apa yang bener" berarti, hal berharga yang mungkin banget nggak kita sadar sekarang tapi justru jadi hal yang kita nggak pengen ilang saat kita tau kita nggak mungkin ngerasainnya lagi...
Life is full of precious little things... Baca buku ini, dijamin jadi cinta sama yang namanya kehidupan dengan segala ups and downsnya....
Sunday, March 06, 2005
Island in The Sun
Kemaren, siang"...
Sesuatu melintas di pikiran gue...
Tempat yang tenang, jauh dari macetnya jakarta dan bisingnya semua kendaraan di jalan sudirman..
Lepas dari himpitan ribuan orang dengan blazer gelap dan pda di tangan..
Nggak ada beban pikiran harus nyelesein tugas, inget deadline..
Deg-degan kena marah atasan..
Pulang malem, badan penat dan capek pikiran...
Gue butuh liburan!!
Gue bete sama semua kesibukan..
Masuk di tanggal merah..
Piket di waktu weekend..
I do really love my job..
Tapi rasanya capek banget kalo mikir ini semua nggak ada habisnya...
Udah setaun gue kerja, tanpa pernah nikmatin a proper holiday for myself..
Gemes, gue sms nomer sebuah stasiun radio..
Rekuest lagu kebangsaan liburannya gue..
"On an island in the sun/ we'll be playin n havin fun/ and it makes me feel so fine/ i can't control my brain..."
Kaget juga gue, lagu itu langsung diputer, padahal biasanya gue selalu dicuekin si penyiar..
Lebih kaget lagi, gara" ngerekuest lagu itu, gue dapet hadiah voucher..
Dasar!! Gue nggak butuh voucher tapi gue butuh liburan!!!
Akhirnya, gue matiin radio..
Gue tidur..
Mimpi tentang suatu tempat..
(angin sepoi-sepoi...buku bacaan di tangan gue....matahari cerah...pantai di kejauhan..seperti lagunya Weezer...klise ya?)
Sesuatu melintas di pikiran gue...
Tempat yang tenang, jauh dari macetnya jakarta dan bisingnya semua kendaraan di jalan sudirman..
Lepas dari himpitan ribuan orang dengan blazer gelap dan pda di tangan..
Nggak ada beban pikiran harus nyelesein tugas, inget deadline..
Deg-degan kena marah atasan..
Pulang malem, badan penat dan capek pikiran...
Gue butuh liburan!!
Gue bete sama semua kesibukan..
Masuk di tanggal merah..
Piket di waktu weekend..
I do really love my job..
Tapi rasanya capek banget kalo mikir ini semua nggak ada habisnya...
Udah setaun gue kerja, tanpa pernah nikmatin a proper holiday for myself..
Gemes, gue sms nomer sebuah stasiun radio..
Rekuest lagu kebangsaan liburannya gue..
"On an island in the sun/ we'll be playin n havin fun/ and it makes me feel so fine/ i can't control my brain..."
Kaget juga gue, lagu itu langsung diputer, padahal biasanya gue selalu dicuekin si penyiar..
Lebih kaget lagi, gara" ngerekuest lagu itu, gue dapet hadiah voucher..
Dasar!! Gue nggak butuh voucher tapi gue butuh liburan!!!
Akhirnya, gue matiin radio..
Gue tidur..
Mimpi tentang suatu tempat..
(angin sepoi-sepoi...buku bacaan di tangan gue....matahari cerah...pantai di kejauhan..seperti lagunya Weezer...klise ya?)
Saturday, February 26, 2005
To My Utopia
Ada hal-hal yang sebaiknyaTetap jadi impian
Tetap jadi kenangan
Tetap disimpan
Karna terlalu menakutkan
Bila jadi kenyataan
Dan harus kehilangan....
*...Setiap orang punya mimpi tentang seseorang atau sesuatu...Hal-hal yang kayanya terlalu berat untuk jadi nyata.. I've had one of those...and i call him my utopia...
For my utopia..thanks for being a friend..a wonderful friend..hope we'll always be... cause we both have our different path now 2 reach the destiny..let's pray 4 each other okay...*
Tetap jadi kenangan
Tetap disimpan
Karna terlalu menakutkan
Bila jadi kenyataan
Dan harus kehilangan....
*...Setiap orang punya mimpi tentang seseorang atau sesuatu...Hal-hal yang kayanya terlalu berat untuk jadi nyata.. I've had one of those...and i call him my utopia...
For my utopia..thanks for being a friend..a wonderful friend..hope we'll always be... cause we both have our different path now 2 reach the destiny..let's pray 4 each other okay...*
Friday, February 18, 2005
Film apa yang bisa bikin suasana hati kamu seneng?
Menurut gue, film berpengaruh besar buat ngejaga mood kita..
Entah itu jadi seneng, jadi semangat, atau sebaliknya, jadi bete dan depresi..
Kemaren ini, pas lagi suntuk"nya, gue nonton Spongebob Squarepants The Movie, dan suer, suntuknya langsung ilang..Yang ada malah ketawa ngakak ngeliat kekonyolan si Bob dan Patrick yang kadang" bahkan terlalu gila buat ditonton...
Tapi film itu nyadarin gue, selalu ada jiwa anak kecil di diri tiap" orang..dan emang, kadang biarin aja itu mengalir..
Pas lagi boring banget sama hidup gue yang kayanya datar" aja, gue nonton Amelie! Dan ternyata, that movie really inspired me...Hal" kecil kerasa jadi penting aja kalo udah dilakuin sama Amelie. Padahal yang dia lakuin simpel, ngebantuin orang" lewat kejadian sehari"..Tapi ternyata, nyadarin gue kalo nolong orang itu emang menyenangkan..
Banyak lagi film yang bisa ngangkat mood gue, ada You've Got Mail yang bawaannya bikin gue ngerasa super romantis. A little bit fairy tale, tapi tetep aja enak buat disimak..
My Best Friend's Wedding juga salah satu film jagoannya gue..Nggak hepi end sih, tapi realistic dan bikin gue mikir, sepertinya mencintai itu emang nggak harus selalu memiliki...
Terakhir, filmnya Leonardo Dicaprio (huhuy!!!) The Aviator juga lumayan bagus buat sekedar bikin kita semangat dan ngebangunin lagi ambisi kita yang mungkin sekarang lagi tidur nyenyak. Ngingetin kita lagi sama mimpi" gila yang mungkin aja dulu sempet tertunda..
Jadi...punya usulan film pembangkit garah hidup??
Entah itu jadi seneng, jadi semangat, atau sebaliknya, jadi bete dan depresi..
Kemaren ini, pas lagi suntuk"nya, gue nonton Spongebob Squarepants The Movie, dan suer, suntuknya langsung ilang..Yang ada malah ketawa ngakak ngeliat kekonyolan si Bob dan Patrick yang kadang" bahkan terlalu gila buat ditonton...
Tapi film itu nyadarin gue, selalu ada jiwa anak kecil di diri tiap" orang..dan emang, kadang biarin aja itu mengalir..
Pas lagi boring banget sama hidup gue yang kayanya datar" aja, gue nonton Amelie! Dan ternyata, that movie really inspired me...Hal" kecil kerasa jadi penting aja kalo udah dilakuin sama Amelie. Padahal yang dia lakuin simpel, ngebantuin orang" lewat kejadian sehari"..Tapi ternyata, nyadarin gue kalo nolong orang itu emang menyenangkan..
Banyak lagi film yang bisa ngangkat mood gue, ada You've Got Mail yang bawaannya bikin gue ngerasa super romantis. A little bit fairy tale, tapi tetep aja enak buat disimak..
My Best Friend's Wedding juga salah satu film jagoannya gue..Nggak hepi end sih, tapi realistic dan bikin gue mikir, sepertinya mencintai itu emang nggak harus selalu memiliki...
Terakhir, filmnya Leonardo Dicaprio (huhuy!!!) The Aviator juga lumayan bagus buat sekedar bikin kita semangat dan ngebangunin lagi ambisi kita yang mungkin sekarang lagi tidur nyenyak. Ngingetin kita lagi sama mimpi" gila yang mungkin aja dulu sempet tertunda..
Jadi...punya usulan film pembangkit garah hidup??
Thursday, February 10, 2005
Antara Logika dan Perasaan
Kalo ditanya soal type barang favorit, semua orang pasti bisa ngejawab dengan yakin..
Type mobil favorit? yang cewek" biasanya bakal ngejawab seputar honda jazz atau bmw atau mini cooper...sementara cowok" lebih suka model" wrangler atau alphard..
Type outfit favorit? ini juga biasanya bisa dijawab dengan gampang, tergantung penampilan kita sehari"..gue, misalnya, bakal jawab: casual, jins plus kaos plus sepatu keds atau sendal ceper...
Kalo ditanya soal musik, mungkin agak lebih susah ngejawabnya...tapi seenggaknya, kita nggak bakal jawab yang kita emang nggak suka denger... gue suka jazz sama alternatif, mungkin agak" kontradiktif, tapi gue bisa dengan yakin ngomong gak suka sama dangdut atau house music...
Tapi....kalo menyangkut masalah type cowok atau cewek yang kita suka...duh...kok kayanya susah banget yah...
kadang, yang kita bilang favorit, atau "typenya gue banget deh"...ternyata kenyataannya nggak cocok sama kita...
gue suka cowok yang cool, yang jaim dan kayanya pinter dalam segala hal..
tapi apa yang mau gue bilang, gue malah suka sama cowok yang lucu, nggak ada cool"nya tapi bisa bikin gue hepi setiap saat...
Hal yang sama menimpa beberapa temen gue...
Pada akhirnya, semua jadi bingung...apa yang gue cari? kenapa gue malah bareng sama orang yang sebelumnya nggak pernah kepikiran sama gue?
Sebenernya, semua wajar" aja menurut gue..
Yang namanya pasangan, emang nggak bisa disamain sama barang..
Gue naksir berat sama sepatu gola biru yang modelnya keren banget...tinggal ngumpulin duit, bisa langsung gue beli deh tu sepatu..
tapi masalah pasangan? nggak segampang itu..
kadang, faktor "type" tadi itu bisa berubah sejalan sama feeling kita..
yang dulu gue suka cowok pendiem, sekarang seneng banget sama kecauran cowok gue..
yang dulu paling bete ngedenger cowok ngomong pake bahasa jawa, sekarang kok bisa"nya suka sama cowok lulusan sastra jawa...
anyway...
milih pasangan kan nggak 100% pake logika..
jadi...nggak usah terlalu dipikirin...rasain aja...=)
Type mobil favorit? yang cewek" biasanya bakal ngejawab seputar honda jazz atau bmw atau mini cooper...sementara cowok" lebih suka model" wrangler atau alphard..
Type outfit favorit? ini juga biasanya bisa dijawab dengan gampang, tergantung penampilan kita sehari"..gue, misalnya, bakal jawab: casual, jins plus kaos plus sepatu keds atau sendal ceper...
Kalo ditanya soal musik, mungkin agak lebih susah ngejawabnya...tapi seenggaknya, kita nggak bakal jawab yang kita emang nggak suka denger... gue suka jazz sama alternatif, mungkin agak" kontradiktif, tapi gue bisa dengan yakin ngomong gak suka sama dangdut atau house music...
Tapi....kalo menyangkut masalah type cowok atau cewek yang kita suka...duh...kok kayanya susah banget yah...
kadang, yang kita bilang favorit, atau "typenya gue banget deh"...ternyata kenyataannya nggak cocok sama kita...
gue suka cowok yang cool, yang jaim dan kayanya pinter dalam segala hal..
tapi apa yang mau gue bilang, gue malah suka sama cowok yang lucu, nggak ada cool"nya tapi bisa bikin gue hepi setiap saat...
Hal yang sama menimpa beberapa temen gue...
Pada akhirnya, semua jadi bingung...apa yang gue cari? kenapa gue malah bareng sama orang yang sebelumnya nggak pernah kepikiran sama gue?
Sebenernya, semua wajar" aja menurut gue..
Yang namanya pasangan, emang nggak bisa disamain sama barang..
Gue naksir berat sama sepatu gola biru yang modelnya keren banget...tinggal ngumpulin duit, bisa langsung gue beli deh tu sepatu..
tapi masalah pasangan? nggak segampang itu..
kadang, faktor "type" tadi itu bisa berubah sejalan sama feeling kita..
yang dulu gue suka cowok pendiem, sekarang seneng banget sama kecauran cowok gue..
yang dulu paling bete ngedenger cowok ngomong pake bahasa jawa, sekarang kok bisa"nya suka sama cowok lulusan sastra jawa...
anyway...
milih pasangan kan nggak 100% pake logika..
jadi...nggak usah terlalu dipikirin...rasain aja...=)
Wednesday, February 02, 2005
If I Fell In Love
Jatuh cinta itu sejuta rasanya..
hahaha...norak banget sih topik gue hari ini...
mungkin karna gue dah ngantuk berat ya, semaleman piket di kantor dan nggak tidur sama sekali..
yang ada malah nonton mu vs arsenal..dan arsenal kalah dengan garingnya..
semakin bikin gue nggak semangat ngapa"in..
padahal ini baru jam 5 pagi..ckckck...
anyway...gue ulang lagi ya, jatuh cinta itu sejuta rasanya...
bikin tiap hari berasa sangat" menyenangkan..
ada yg selalu ditunggu..
setiap hal kecil jadi kerasa indah banget..
nembus ujan bareng" naek motor..
keliling" di barito cari ikan hias..
makan es krim segelas berdua (tapi bukan karna ngirit loh...)
dijemput pas pulang kerja..
duduk" ngeliat langit sore jakarta yang penuh polusi..(bahkan ini pun kerasa indah..)
nyari" dvd bajakan..
nonton bola sambil berantem...
ditungguin piket malem di kantor...
bertengkar, terus baekan lagi...
gue udah lupa, hal" kecil juga ternyata bisa jadi menyenangkan ya..
maybe it's gonna be over..
maybe this feeling won't last forever..
but for once...i just wanna live this moment..
untuk pertama kalinya, gue enggak mikirin relationship itu sendiri..
tapi hanya menikmatinya...=)
hahaha...norak banget sih topik gue hari ini...
mungkin karna gue dah ngantuk berat ya, semaleman piket di kantor dan nggak tidur sama sekali..
yang ada malah nonton mu vs arsenal..dan arsenal kalah dengan garingnya..
semakin bikin gue nggak semangat ngapa"in..
padahal ini baru jam 5 pagi..ckckck...
anyway...gue ulang lagi ya, jatuh cinta itu sejuta rasanya...
bikin tiap hari berasa sangat" menyenangkan..
ada yg selalu ditunggu..
setiap hal kecil jadi kerasa indah banget..
nembus ujan bareng" naek motor..
keliling" di barito cari ikan hias..
makan es krim segelas berdua (tapi bukan karna ngirit loh...)
dijemput pas pulang kerja..
duduk" ngeliat langit sore jakarta yang penuh polusi..(bahkan ini pun kerasa indah..)
nyari" dvd bajakan..
nonton bola sambil berantem...
ditungguin piket malem di kantor...
bertengkar, terus baekan lagi...
gue udah lupa, hal" kecil juga ternyata bisa jadi menyenangkan ya..
maybe it's gonna be over..
maybe this feeling won't last forever..
but for once...i just wanna live this moment..
untuk pertama kalinya, gue enggak mikirin relationship itu sendiri..
tapi hanya menikmatinya...=)
Friday, January 14, 2005
Losing You
Selasa sore, depan Gedung DPR...
Cuaca Jakarta cerah, lumayan pas sama suasana hati gue.
Beberapa jam yang lalu, HRD kantor telfon, ngabarin gue udah diangkat jadi karyawan tetap..
Seneng juga...gue mulai bikin rencana mau traktir ignatius di izzi pizza malemnya..
Bis Mayasari P6 lewat, dan gue langsung masuk begitu ngeliat penumpangnya nggak terlalu penuh.
Gue berdiri di deket pintu belakang, sambil sekilas ngecek HP gue masih aman nggak di kantong depan celana jeans gue.
Nggak sampe 5 menit, bis udah nyampe slipi. Berarti tempat turun gue.
Gue rada sebel waktu orang di belakang gue mulai dorong-dorong.
"Sabar kek.." gue sempet noleh dengan kesel.
Tu orang masih ngedesek gue, sementara gue ngerasa ada yang megang kantong gue..
Nggak sampe sedetik, HP gue udah ditarik dari kantong gue.
Refleks gue langsung narik baju cowok di belakang gue.
"Mana HP gue? balikin!!"
Tu cowok, pasang tampang nggak berdosa : HP apa? Jangan nuduh donk mbak..
Gue, masih kalap dan histeris, terus narik baju cowok itu sambil teriak : Balikin!!Gue liat lo yg ambil..siapa lagi, coba...!!
Cowok itu, masih belaga polos: saya nggak tau, demi allah..
(najis, bawa" nama tuhan)
Gue, yang udah sampe titik klimaks : Mana, gue geledah!!
Tu cowok, dengan sikap pasrah : sok aja..
dan gue, langsung nyamber ranselnya, gue buka, gue ubek" kantong celana kargonya..
NIHIL. nggak ada apa"...
Seorang penumpang yang kayanya kasian ngeliat gue panik, ngomong : Tadi ada yg lari, mbak keluar...Mungkin dia bawa HP mbak..
Gue, masih bete berat, akhirnya sempet ngejer keluar bis...NIHIL juga.
Nggak ada tanda" org yg mencurigakan...
Gue balik lagi ke bis, dengan brutal ngegeledah orang" yang gue anggep cukup mencurigakan..
Tapi gue tau, HP gue udah ilang...
Akhirnya gue pasrah...Turun di pinggir jalan..
Yang bikin pengen nonjok, tu cowok malah ngikutin gue!!
Masih ngerasa nggak rela udah gue tuduh..
Gue nggak bisa apa", akhirnya cuma ngomong : MAMPUS aja lah yang ngambil!! ANJING banget emang!!
Dan gue tinggalin cowok itu, masih dengan perasaan yakin kalo dia berdosa, tanpa pernah bisa gue buktiin bener atau enggak...
Jakarta tiba" nggak ramah lagi buat gue..
Gue kebayang HP gue yang umurnya baru 2 bulan, puluhan foto dan sms dengan kenangan"nya... ratusan nomer kontak orang", mulai dari orang yang paling gue sayang sampe nara sumber gue di DPR yang paling belagu...
Gue nyadar, gue udah jadi korban kejamnya ibu kota..
Dan gue akhirnya hanya bisa nangis...
(dedicated to 6670ku...huhuhu...losing u is not the end of the world, but it's true that it definitely hurts...)
Cuaca Jakarta cerah, lumayan pas sama suasana hati gue.
Beberapa jam yang lalu, HRD kantor telfon, ngabarin gue udah diangkat jadi karyawan tetap..
Seneng juga...gue mulai bikin rencana mau traktir ignatius di izzi pizza malemnya..
Bis Mayasari P6 lewat, dan gue langsung masuk begitu ngeliat penumpangnya nggak terlalu penuh.
Gue berdiri di deket pintu belakang, sambil sekilas ngecek HP gue masih aman nggak di kantong depan celana jeans gue.
Nggak sampe 5 menit, bis udah nyampe slipi. Berarti tempat turun gue.
Gue rada sebel waktu orang di belakang gue mulai dorong-dorong.
"Sabar kek.." gue sempet noleh dengan kesel.
Tu orang masih ngedesek gue, sementara gue ngerasa ada yang megang kantong gue..
Nggak sampe sedetik, HP gue udah ditarik dari kantong gue.
Refleks gue langsung narik baju cowok di belakang gue.
"Mana HP gue? balikin!!"
Tu cowok, pasang tampang nggak berdosa : HP apa? Jangan nuduh donk mbak..
Gue, masih kalap dan histeris, terus narik baju cowok itu sambil teriak : Balikin!!Gue liat lo yg ambil..siapa lagi, coba...!!
Cowok itu, masih belaga polos: saya nggak tau, demi allah..
(najis, bawa" nama tuhan)
Gue, yang udah sampe titik klimaks : Mana, gue geledah!!
Tu cowok, dengan sikap pasrah : sok aja..
dan gue, langsung nyamber ranselnya, gue buka, gue ubek" kantong celana kargonya..
NIHIL. nggak ada apa"...
Seorang penumpang yang kayanya kasian ngeliat gue panik, ngomong : Tadi ada yg lari, mbak keluar...Mungkin dia bawa HP mbak..
Gue, masih bete berat, akhirnya sempet ngejer keluar bis...NIHIL juga.
Nggak ada tanda" org yg mencurigakan...
Gue balik lagi ke bis, dengan brutal ngegeledah orang" yang gue anggep cukup mencurigakan..
Tapi gue tau, HP gue udah ilang...
Akhirnya gue pasrah...Turun di pinggir jalan..
Yang bikin pengen nonjok, tu cowok malah ngikutin gue!!
Masih ngerasa nggak rela udah gue tuduh..
Gue nggak bisa apa", akhirnya cuma ngomong : MAMPUS aja lah yang ngambil!! ANJING banget emang!!
Dan gue tinggalin cowok itu, masih dengan perasaan yakin kalo dia berdosa, tanpa pernah bisa gue buktiin bener atau enggak...
Jakarta tiba" nggak ramah lagi buat gue..
Gue kebayang HP gue yang umurnya baru 2 bulan, puluhan foto dan sms dengan kenangan"nya... ratusan nomer kontak orang", mulai dari orang yang paling gue sayang sampe nara sumber gue di DPR yang paling belagu...
Gue nyadar, gue udah jadi korban kejamnya ibu kota..
Dan gue akhirnya hanya bisa nangis...
(dedicated to 6670ku...huhuhu...losing u is not the end of the world, but it's true that it definitely hurts...)
Saturday, January 01, 2005
Gray New Year
happy new year guys...
this is totally the worst new year...ever...
gue stuck di kantor, dapet giliran piket semaleman..
mengupdate berita, nulis, nerima laporan para reporter..
huah...what an awfull way to spend a brand new year..
yah...mungkin emang harus begini kali ya..
jam 12 malem, di saat orang-orang countdown, nyalain kembang api, peluk"an..
gue malah panik karna server di kantor down dan telfon nggak ada yang bisa dipake keluar..
hiks hiks...
yah, ada yang mau ngebagi cerita taun barunya yang lebih bermutu dari gue?
atau...ada yang bernasib lebih sial dari gue??? =P
(thx buat anton yang setia nemenin...n of course ignatius buat kunjungan surprisenya yang sangat menyenangkan...it's not as bad as i thought...)
this is totally the worst new year...ever...
gue stuck di kantor, dapet giliran piket semaleman..
mengupdate berita, nulis, nerima laporan para reporter..
huah...what an awfull way to spend a brand new year..
yah...mungkin emang harus begini kali ya..
jam 12 malem, di saat orang-orang countdown, nyalain kembang api, peluk"an..
gue malah panik karna server di kantor down dan telfon nggak ada yang bisa dipake keluar..
hiks hiks...
yah, ada yang mau ngebagi cerita taun barunya yang lebih bermutu dari gue?
atau...ada yang bernasib lebih sial dari gue??? =P
(thx buat anton yang setia nemenin...n of course ignatius buat kunjungan surprisenya yang sangat menyenangkan...it's not as bad as i thought...)
Subscribe to:
Posts (Atom)